Buruh sawit pahlawan tanpa jasa
Posted by
Maaf jika ada pembaca yang tidak suka jika saya menyebutkan buruh sawit jadi pahlawan tanpa jasa. hal ini di tuliskan karena berdasarkan refleksi bahwa, perusahaan perkebunan kelapa sawit inti tidak dikerjakan secara langsung oleh pemiliknya. Inilah yang membedakan dengan petani sawit yang langsung bekerja di kebun. Tetapi, pengusaha perkebunan menyewa buruh untuk mengerjakan ratusan hectare tersebut.
Dengan begitu, perkebunan kelapa sawit yang maha luas tersebut yang dimiliki oleh penguasa dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pemiliknya. Mulai dari pembangunan, pemeliharaan hingga pemanenan di kerjakan oleh buruh. Pemilik hanya tingga jalan sana kemari menikmati hasil kerjaan buruh dan bahkan hanya cukup tinggal di rumah tidak bekerja. Sesekali ke kebun, untuk memeriksa dan memarahi buruh jika malas bekerja.
Namun apa yang di dapatkan oleh buruh sawit perusahaan dari pekerjaan yang berjasa bagi pemilik? Hanya upah murah bahkan status buruh tidak jelas dengan buruh kontrak yang statusnya tidak jelas. Melihat pekerjaan buruh begitu rumit dan beresiko. Harus menggunakan pestisida dan bekerja sesuai target yang ditentukan perusahaan. begitupun halnya jam kerja yang tidak sesuai dengan upah yang diberikan. Pemerintah pun tidak pernah memproteksi jika terdapat perselisihan antara buruh dan perusahaan. dengan upah murah tentu saja tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukannya. Menghidupi anak apalagi menyekolahkan anaknya sesuai cita dan bakatnya saja tak mampu.
Dengan tidak memperoleh apa-apa, buruh sawit pantas di sebut sebagai pahlawan tanpa jasa.
0 comments:
Posting Komentar