Palm | Kelapa Sawit

TBS (Tandan Buah Segar) sawit memiliki banyak manfaat bagi umat manusia. Mulai dari produk makanan, sampo, cat tembok, hingga menghasilkan energi. Maka dari itu, pemerintah terus memasang perkebunan kelapa sawit sebagai alternative pengembangan ekonomi karena pasar internasional terus menerus memburu CPO sebagai hasil dari pengolahan TBS yang di hasilkan petani. Maklum, Indonesia saat ini sebagai pemasok nomor satu dunia dengan produksi tertinggi CPO di dunia.

Namun kejayaan itu tidak sebanding dengan kejayaan petani kelapa sawit. Pemerintah dan pengusaha boleh bangga bisa memproduksi CPO terbesar di dunia saat ini dan pemerintah mendapatkan nilai dari hasil pajak dan sumbangan lain dari pengusaha perkebunan. Petani sawit selalu kesulitan ekonomi. Mereka terus menerus berurusan dengan bank karena kredit tinggi pembangunan kebun plasma dan terus memperoleh harga yang buruk.

Pemerintah tidak pernah melakukan proteksi bagi ekonomi petani sawit. Di saat krisis tiba pada akhir tahun 2008, pemerintah bahkan hanya mensubsidi perusahaan besar dan petani tidak pernah di subsidi di saat harga mencapai Rp. 200-400.
Jika menghitung, petani harus sejahtera ketika TBS itu memiliki maanfaat lebih bagi masyarakat dunia apalagi terus di buru oleh pasar internasional. Tidak ada kata lain, petani harus mandiri dan pemerintah harus mendukunganya.