Ekspor minyak kelapa sawit Malaysia tahun ini diprediksi akan menyentuh rekor tertinggi yakni sebesar 50 miliar ringgit (15,7 dollar AS), seiring dengan terus meningkatnya harga crude palm oil (CPO), demikian dilaporkan Malaysian Palm Oil Board (MPOB) seperti dikutip Bernama.
Menurut Ketua MPOB, Datuk Sabri Ahmad, pendapatan dari ekspor minyak sawit Malaysia menikat 41,8 persen menjadi 45,1 miliar ringgit dibandingkan tahun 2007 yang mencapao 31,8 miliar ringgit.
Sabri memperkirakan permintaan yang tinggi serta sedikitnya cadangan akan terus berlangsung hingga tahun 2009 mendatang. "Kami perkirakan permintaan global terhadap minyak sayur dan lemak akan meningkat dalam tiga hingga empat tahun kedepan," katanya.
Dikatakannya, China dan India diperkirakan akan mempimpin permintaan terhadap minyak sawit karena meningkatnya konsumsi dan industri domestik mereka.
Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara produsen minyak sawit terkemuka, di mana minyak sawit itu biasanya digunakan untuk memasak dan pembuatan sabun tetapi penggunaan untuk makanan ternak guna memproduksi biodiesel juga terus mengalami peningkatan.
Menurut Ketua MPOB, Datuk Sabri Ahmad, pendapatan dari ekspor minyak sawit Malaysia menikat 41,8 persen menjadi 45,1 miliar ringgit dibandingkan tahun 2007 yang mencapao 31,8 miliar ringgit.
Sabri memperkirakan permintaan yang tinggi serta sedikitnya cadangan akan terus berlangsung hingga tahun 2009 mendatang. "Kami perkirakan permintaan global terhadap minyak sayur dan lemak akan meningkat dalam tiga hingga empat tahun kedepan," katanya.
Dikatakannya, China dan India diperkirakan akan mempimpin permintaan terhadap minyak sawit karena meningkatnya konsumsi dan industri domestik mereka.
Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara produsen minyak sawit terkemuka, di mana minyak sawit itu biasanya digunakan untuk memasak dan pembuatan sabun tetapi penggunaan untuk makanan ternak guna memproduksi biodiesel juga terus mengalami peningkatan.
0 comments:
Posting Komentar