Pemerintah harus Siapkan Grand Design Petani Sawit
Okt 28/10/2010 12:11
PEMERINTAH seharusnya mulai membangun desain bagi masa depan petani sawit Indonesia. Desain ini diharapkan dapat memberikan ruang kepada para petani untuk menjadi petani mandiri.
"Kami yakin, hanya dengan keterlibatan petani yang efektif, kemitraan yang sejajar, berkeadilan dan dibuka akses serta ruang yang lebar, industri kelapa sawit Indonesia akan maju pesat dan lebih berkeadilan," ujar Ketua Forum Nasional Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto di Palangka Raya, baru-baru ini.
Grand design untuk petani misalnya dengan memikirkan proses transfer teknologi pertanian sehingga setahap demi setahap petani kita mampu memperkuat industri ini. "Hal ini bisa meminimalisir konflik yang sering terjadi dalam perkebunan," jelasnya.
Mansuetus menambahkan, memberikan ruang kepada petani untuk menjadi petani mandiri merupakan tahapan awal yang harus ditempuh. Kini, di berbagai wilayah telah tumbuh dan berkembang petani kelapa sawit mandiri yang telah berkontribusi dalam peningkatan produksi nasional.
Di sisi lain, kurang lebih 2,5 juta petani kelapa sawit di Indonesia akan menghadapi problem baru terkait sistem pengelolaan baru kemitraan yang diatur melalui kebijakan revitalisasi perkebunan.
Kebijakan ini diatur melalui Surat Keputusan (SK) No33/Permentan/OT.140/7/2006 tentang pengembangan perkebunan melalui program revitalisasi perkebunan.
Melalui surat keputusan itu, perkebunan rakyat yang bermitra dengan perusahaan akan menerapkan pengelolaan satu manajemen dimana perusahaan sebagai pengelola dan petani menjadi buruh.
Selanjutnya, perusahaan menggunakan dana hasil kredit petani, perusahaan yang membangun kebun, perusahaan yang merawat kebun dan perusahaan yang memanen hasil produksi.
Problem ini telah bermuara pada munculnya konflik di beberapa Pulau Sumatra dan Kalimantan antara petani dan perusahaan perkebunan sawit.
"Selain itu, kemitraan yang ada selama ini tidak luput dari berbagai masalah mulai dari transparansi kredit petani sampai dengan penentuan harga yang dirasakan tidak adil," ungkapnya.
SPKS melihat kebijakan revitalisasi perkebunan telah meminggirkan posisi petani dalam pengelolaan kebun dan telah jauh dari cita-cita untuk petani mandiri dan berdaya.
"Pengembangan model kerjasama antara petani dengan perusahaan yang lebih setara menjadi lebih penting dan mendesak daripada pengabaikan potensi petani melalui pola satu manajemen," tegas Mansuetus. (*)
Sumber: mediaindonesia.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
AGRIBISNIS
APINDO
Africa
Agriculture Business
Agriculture Land
Argentina
Australia
Bangladesh
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita Riau Today
Berita Tempo
Berita riau terkini
Biodiesel
Bursa Malaysia
CPO Tender Summary
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
Cotton
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
MPOB
Malaysia
Meat
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
PENGUPAHAN
PERDA
Pakistan
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
Penawaran menarik
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
RSPO
Rice
SAWIT
Serba-serbi
South America
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
USA
Ukraine
Usaha benih
Vietnam
Wheat
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
bibit sawit unggul
biofuel
biogas
budidaya sawit
corporation
palm oil
pembelian benih sawit
perburuhan
pertanian
soybean
umum
varietas unggul

0 comments:
Posting Komentar