Kabupaten Nunukan yang posisinya berada di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia menjadikannya sebagai daerah yang strategis dalam peta lalu lintas antar negara. Memiliki luas wilayah 14.118,65 Km2 dengan garis panjang pantai sekitar 314.592 Km dan luas perairan sekitar 304.867 hektar, disamping itu kabupaten ini memiliki 10 buah sungai dan 9 pulau. Sungai terpanjang adalah sungai Sembakung dengan panjang sungai sekitar 278 Km, sedangkan sungai Tabur adalah sungai terpendek dengan panjang sungai sekitar 30 Km. Di Kecamatan Nunukan, terdapat dua sungai yaitu sungai Tikung dengan panjang sekitar 50 Km dan sungai Semenggaris yang panjangnya sekitar 36 Km.
Disamping potensi perairan laut yang kaya akan sumberdaya alam hayati, seperti ikan dan tiram serta rumput laut, sungai di Kabupaten Nunukan juga menyimpan potensi sumberdaya hayati yang tidak kalah pentingnya, yaitu udang galah. Jenis udang ini banyak terdapat di sungai – sungai besar maupun kecil di Nunukan. Umumnya jenis udang galah ini banyak ter dapat di sungai berair payau atau ketika air sungai surut hingga kadar salinitasnya 10 persen.
Udang galah adalah hewan air yang perawatannya relatif tidak sulit. Lahan untuk teknik budidaya udang galah juga masih luas. Pada kolam – kolam air tawar, sawah, dan tambak juga bisa menjadi lahan budidaya udang galah. Beberapa daerah di Nunukan, yang memiliki potensi sumber air tawar dan air payau, dapat dijadikan lokasi pengembangan budidaya udang galah. Beberapa kolam air tawar di daerah Seimanggaris, termasuk Desa Srinanti dan Tabur Lestari, bisa dijadikan areal budidaya komoditas ini. Selama ini potensi sumberdaya perairan darat hanya diintenskan kepada pengembangan ikan air tawar, seperti ikan lele dan ikan mas, dan relatif belum menyentuh pada budidaya udang galah. Pola ini dapat sedikit dirubah dengan memberikan bantuan kepada petani benih udang galah. Bantuan ini, baik dalam bentuk hibah maupun revolving fund, bersifat stimulus bagi petani untuk melakukan aquacultur udang galah.
Udang galah merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki prospek yang cukup cerah. Di pasar tradisional Nunukan, udang galah yang ditangkap dari sungai masih dihargai Rp. 25.000,- per kilogram. Sedangkan di pasar tradisional Tawau (Malaysia), udang galah dihargai RM 50.00,- untuk gred A, RM. 35.00,- untuk gred B, dan RM. 25.00,- untuk gred C. Menilik dari harga yang kompetitif maka peluang pemenuhan kebutuhan pasar regional dan internasional masih terbuka lebar. Masalahnya kemudian lantaran untuk merebut pangsa pasar udang galah, diperlukan adanya kontinuitas produksi. Sedangkan perolehan udang galah di Nunukan pada umumnya ditangkap di perairan bebas, yang sangat bergantung kepada musim. Oleh karena itu diperlukan upaya yang intensif dan prefentif bila diasumsikan bahwa udang galah merupakan salah satu komoditas yang dapat menunjang perekonomian masyarakat tani di Nunukan. Potensi ini hanya dapat berkembang dan dimanfaatkan secara optimal jika didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Disamping itu perlunya modal usaha dan sumberdaya manusia yang handal untuk melakukan pembudidayaan komoditas ini kedepan.
Modal usahatani juga merupakan salah satu variabel perubah dalam menentukan keberhasilan kegiatan usahatani. Umumnya para petani memiliki keterbatasan dalam hal permodalan, seiring terbatasnya akses untuk mendapatkan modal tersebut. Oleh karena itu maka insentif permodalan guna menunjang percepatan kegiatan usahatani udang galah juga penting artinya. Perolehan modal usaha dapat melalui skim perkreditan lewat perbankan, atau dapat juga melalui pola investasi inti – plasma dari pengusaha kepada petani.
Pasar sebagai tujuan akhir suatu produk menjadi penting sifatnya sebab menentukan keberlangsungan usahatani udang galah. Persoalan pemasaran udang galah yang dialami oleh petani Nunukan selama ini adalah, petani senantiasa termarjinalkan oleh situasi pasar. Harga yang tidak menentu dan marjin pemasaran yang sangat panjang menjadikan animo petani seringkali lesu dalam berusahatani. Oleh karenanya kehadiran lembaga usaha atau koperasi yang menangani pemasaran secara baik sangat dibutuhkan. Aspek pemasaran menjadi hal utama untuk dipikirkan oleh pelaksana aquaculture, sebelum melakukan kegiatan budidaya udang galah di Nunukan. Ini disebabkan karena meski Kabupaten Nunukan merupakan pintu gerbang dalam akses ke luar negeri, namun bukan jaminan bahwa produk – produk usahatani di Nunukan dapat dengan mudah diserap oleh Malaysia.
Dibutuhkan investor atau pemodal yang mampu menyerap hasil produksi udang galah dengan harga yang kompetitif. Dengan kemampuan sumberdaya manusia dan dana yang men cukupi, memungkinkan pihak investor untuk membuka usahatani udang galah dengan pola kemitraan bersama masyarakat. Petani plasma akan mendapat pembinaan dan bimbingan dari pelaku usaha, sementara pelaku usaha akan mendapatkan keuntungan berupa hasil usahatani yang senantiasa kontinyu dari plasmanya. Oleh karena itu maka perangkat tata aturan yang mengatur soal kerjasama inti – plasma antara pengusaha dengan petani udang galah sebaiknya segera dibuat dan ditetapkan, sebagai garansi bagi keberlangsungan dan keamanan berinvestasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar