RSS Feed

Dorong Pengembangan Beras Organik

Posted by Flora Sawita

Permintaan pasar Indonesia terhadap beras organik yang dihasilkan pertanian ramah lingkungan cukup tinggi. Karena itu, pemerintah diharapkan membuat regulasi untuk mendorong pertanian organik kembali berkembang di Indonesia.


Permintaan pasar Indonesia terhadap beras organik yang dihasilkan pertanian ramah lingkungan cukup tinggi. Karena itu, pemerintah diharapkan membuat regulasi untuk mendorong pertanian organik kembali berkembang di Indonesia.

Direktur Eksekutif Konsorsium Pelestarian Hutan dan Alam Indonesia (Konphalindo) Tejo Wahyu Djatmiko menyatakan hal tersebut kepada wartawan di Jakarta kemarin.

Menurut Tejo, tingginya permintaan beras organik terlihat dari banyaknya permintaan ke Konphalindo. ''Baru-baru ini satu outlet restoran Jepang meminta disediakan beras organik sebanyak 600 kg per bulan. Padahal, restoran Jepang tersebut memiliki banyak outlet. Permintaan lain juga banyak mengalir,'' ujarnya.

Hanya saja, lanjut Tejo, Konphalindo yang mengaku membantu menyalurkan pemasaran beras organik dari petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak bisa menyanggupi permintaan tersebut. Pasalnya, pertanian organik sendiri belum luas di Indonesia. ''Saat ini kita baru bisa menyalurkan beras organik sebanyak satu ton per bulan,'' katanya.

Menurut Tejo, saat ini terdapat delapan jenis beras organik, berasal dari padi lokal yang dikembangkan petani di antaranya menthik wangi, lestari, kenanga, rening, rajalele, dan si buyung.

Tejo mengatakan pertanian padi organik sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Pasalnya, sebelum ada pestisida dan penggunaan pupuk buatan secara besar-besaran di Indonesia yang dimulai 1970-an, hampir semua petani Indonesia mengembangkan pertanian organik. Pertanian organik merupakan pertanian yang tidak memakai pestisida dan pupuk kimia.

Tejo menyatakan pengembangan pertanian organik sangat penting dilakukan untuk mengatasi tingginya pencemaran di berbagai areal pertanian. Pencemaran ini karena penggunaan pestisida dilakukan secara besar-besaran. ''Ini jelas membahayakan masyarakat Indonesia karena mengonsumsi beras tercemar berbagai zat beracun dalam pestisida.''

Pencemaran pestisida sudah sampai dalam tubuh manusia, lanjut Tejo, bukan sekadar isapan jempol. Berbagai penelitian membuktikan hal itu.

Pada kesempatan itu, Tejo juga mengeluhkan rencana Departemen Pertanian yang akan mengembangkan pertanian padi organik hanya untuk kepentingan ekspor yang direncanakan tahun 2010.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat