undefined
undefined
Komisi IV DPR Prihatin, Produksi Susu Petani Harganya Masih Terlalu Rendah
Posted by Labels: DPR, Komisi IV, susuKomisi IV DPR merasa prihatin dengan kondisi harga produksi susu sapi perahdipetani yang sampai saat ini harganya masih sanagt terlalu rendah. Demikian yangdikatakan Anggota Komisi IV DPR-RI Ibnu Multadjam, keterangan ini disampaikanpada saat Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Dewan Persususan Nasional, rapattersebut dilakukan diruang rapat Komisi IV DPR Senayan Jakarta, Selasa, (14/2) siang.
Ibnu Multadjam menambahkan, hingga saat ini harga susu di petani memang dirasamasih sangat rendah, maka hal ini harus ditemukan pola yang betul-betul menjawabpetani ternak susu agar produksi mereka dapat meningkat, sehingga mereka mampubersaing dan import susu harus dibatasi.
Anggota Komisi IV DPR Ibnu Multadjam mengemukakan bahwa produksi petani sususampai saat ini betul-betul terhimpit oleh kekuatan-kekuatan susu import, maka padatahun yang lalu betul-betul kita butuh kedaulatan dibidang pangan terutama di bidangpersusuan.
Sementara Dewan Persusuan Nasional Teguh Boeduyana mengatakan, hingga saatini peternak sapi menjadi terpinggirkan karena saat dilepas ke pasar bebas tanpa adaperlindungan dari pemerintah.
Teguh Budiyana juga menambahkan, terkait berbagai persoalan yang dihadapi,pemerintah seolah-olah tidah peduli dengan nasib peternak. Masalah harga susupeternak dalam posisi ketergantungan dengan industri pengolahan susu (IPS), hargayang ditetapkan seoalh-olah tidak adil, peternak susah meningkatkan kualitas, kataTeguh.
Menurutnya, bagaimana mungkin produksi ditingkatkan kalau harga susu naik tidaklayak, sementara aspek pakan dan kondisi kesehatan sapi tidak diperhitungkan.
Dia menambahkan, rencana kenaikan harga susu dari IPS sebesar Rp.100,- per literdirasakan terlalu rendah, sebab dengan kenaikan tersebut belum mampu menutuptingginya harga pakan dan hijauan ternak. Tingginya harga konsentrat, biaya pakanhijauan ternak, dan inflasi menyebabkan harga susu yang ditetapkan IPS saat inisudah tidak layak lagi. Kalau dinaikan sebesar Rp. 100 per liter sebenarnya tidakbegitu menolong nasib para peternak, Ungkap Teguh.
Sementara harga susu saat ini rata-rata sebesar Rp.3.600 per liter, dan idealnya hargasusu seharusnya Rp. 4.500 per liter. Sejauha ini produksi susu nasional baru mampumemenuhi 25% dari kebutuhan total, dan kekurangannya sebesar 25% atau 3,5 jutaternak ton berasal dari susu impor yang nilainya pertahun mencapai US$ 600 juta – US$ 700 juta.
Produksi susu nasional akan mengalami stagnasi pada tahun 2012. SementaraDewan Persusuan Nasional mmemprediksikan pasokan susu lokal untuk memenuhikebutuhan nasional akan terus mengecil, sedangkan pemenuhan dari impor akansemakin meningkat, tambah Teguh.
Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana mengemukakan, bahwa pasarsusu segar tahun depan sekitar 3,5 juta ton. Pemenuhan kebutuhan pasar susunasional dari produksi dalam negeri hanya 25% atau 800.000 ton, sisanya 75% atau3,2 juta ton dipenuhi melalui impor. (Spy)Sumber :
0 comments:
Posting Komentar