RSS Feed

Menutup Lubang Ozon dengan Sejuta Pohon

Posted by Flora Sawita

Menutup Lubang Ozon dengan Sejuta Pohon

Ozon dilapisan stratosfer memiliki peran penting dalam menyerap radiasi sinar UV (Ultraviolet) yang di pancarkan matahari ke bumi.Sejumlah senyawa polutan dapat menghancurkan ozon. Data terbaru mengungkapkan bahwa kerusakan lubang ozon di kutub Selatan sebesar 27 juta kilomter persegi.

Hal ini membuatnya lebih besar dibandingkan Amerika Utara yang luasnya sekitar 25 juta kilometer persegi.

Hal ini terjadi karena banyak sekali perilaku hidup manusia yang tanpa disadari menyebabkan kerusakan. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merilis, bahwa lubang ozon di kutub Selatan ini bukan dalam arti lubang yang sebenarnya pada lapisan ozon. Akan tetapi, lubang ozon merupakan penipisan lapisan-lapisan ozon dengan konsentrasi lebih rendah dari 220 DU. Nilai ini berdasarkan pengamatan ozon di Kutub Selatan yang tidak pernah lebih tinggi dari 220 DU sejak tahun 1979.

Sedangkan kondisi ozon di Indonesia berdasarkan data total ozon hasil pengukuran satelit Nimbus pada Juni 2009, ada kecendrungan penurunan konsentrasi ozon total di Indonesia sebesar 0,29 DU/tahun. Bahan-bahan kimia perusak lapisan ozon ini terutama berasal dari jenis chlorofluorocarbons (CFC) yang digunakan dalam berbagai produk proses seperti lemari es, pendingin udara, proses pembuatan busa lembut, sebagai cairan pembersih.

Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalam atmosfer. Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Istilah ‘ozon’ atau lebih tepat lagi ‘lapisan ozon’ mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980-an ketika para ilmuwan menemukan adanya ‘lubang’ di lapisan ozon di Antartika.

Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.

Kerusakan lapisan ozon adalah istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan berkurangnya atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29 juta Km².

Konsentrasi rata-rata lapisan ozon kurang dari 200 DU dikategorikan sebagai lubang ozon (Ozone Hole). Penyebab rusaknya atau menipisnya lapisan ozon yaitu oleh Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diemisikan dari berbagai kegiatan, baik dalam menggunakan atau memproduksi barang mengandung BPO.

Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflrokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan : AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), di antaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.

Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer (10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom Klorin. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan lubang ozon. Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi.

Mencegah Penipisan Ozon

Berdasar pada temuan-temuan para penelitimenyebutkan, bahwa bahan perusak lapisan ozon banyak digunakan dalam industri alat pemadam kebakaran dan Metil Bromida yang dipakai untuk bahan pestisida. Pemakaian bahan-bahan ini meningkat dengan cepat sejak tahun 1970-an yang menyebabkan kandungannya di atmosfer juga meningkat.

Untuk mengatasi hal ini adalah dengan cara mengubah perilaku manusia. Masyarakat harus disadarkan bahwa manusia harus hidup lebih lama dengan suasana nyaman dan aman. Edukasi yang disampaikan bisa dalam bentuk cerita dan bukti nyata supaya warga tergerak hatinya untuk hidup dengan cara yang lebih baik.

Karena, sampai hari ini banyak sekali kebiasaan masyarakat yang tidak sesuai dengan pola back to nature atau slogan Let’s Go Green yang sering dikumandangkan di televisi atau di iklankan di media cetak. Pola hidup konsumtif dan membuang sampah sembarangan masih lebih mendominasi kebiasaan hidup manusia di muka bumi ini. Mungkin di beberapa negara ada aturan-aturan yang "terpaksa" membuat warganya dilisplin. Indonesia pun seharusnya bisa mengadopsi tata cara seperti ini.

Tak perlu jauh-jauh mengambil contoh pola hidup salah yang merusak lingkungan dan alam. Indonesia masih terkenal sebagai negara pembabat hutan, beberapa penduduknya masih jauh dari kebiasaan hidup disiplin. Di kota Medan sendiri, masih banyak individu yang sedang berada di dalam mobil membuang sampah sembarangan ke jalan umum. Padahal, di kiri kanan jalan sudah disediakan tempat-tempat sampah.

Perlu diketahui, bahwa penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki bumi. Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut, ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan juga mungkin akan melemahkan sistem imunisasi badan.

Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti ‘barli’ dan ‘oat’ menunjukkan penurunan karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-hutan yang ada.

Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai dilakukan bersama oleh semua negara di dunia.

Usaha itu pun telah digalakkan secara serius melalui UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak di bidang program perlindungan lingkungan dan alam. Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya untuk mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang dapat mewarisi alam sekitar yang masih baik.

Penanaman hutan baru dapat mereduksi CO2 di atmosfer. Proses ini disebut dengan proses berkelanjutan dari carbon. Sesuai dengan program pemerintah dengan ‘gerakan sejuta pohon‘ diharapkan dapat mengurangi pemanasan global dan menutup lubang ozon. Penanaman pohon-pohon baru di beberapa kawasan harus dilakukan secara berkesinambungan, di mana setiap kali ada penebangan pohon disaat itu juga ada upaya untuk menanamnya kembali dengan pohon baru atau tanaman baru.

(Penulis adalah pemerhati masalah lingkungan)


© 2008 Harian Analisa. All rights reserved.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat