RSS Feed

Berita Pertanian : Pemkab Pesawaran Kembangkan "Kopi Tanduk"

Posted by Flora Sawita Labels: , , , , ,

Bandarlampung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran, Propinsi Lampung mulai mengembangkan produksi kopi tanduk yang diproduksi dari tanaman kacang okra.

"Tanaman kacang okra yang sudah tua bijinya dapat di produksi menjadi bahan olahan kopi bubuk dan dikenalkan dengan kopi tanduk," ujar Kasubag Tata Usaha Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Pesawaran, Edi Supriatna, disela-sela kegiatan Lampung Fair 2011 di Bandarlampung, Selasa (5/7).

Menurut dia, saat ini produksi kopi tanduk itu masih dikerjakan dalam skala industri rumah tangga karena belum lama diproduksi oleh kelompok wanita tani di daerah itu.

"Kelompok wanita tani tersebut merupakan binaan dari badan penyuluhan yang mulai mencoba pengembangan komoditas kacang okra menjadi kopi tanduk yang memiliki beberapa khasiat bagi yang meminumnya," ujar dia.

Ia menerangkan, kacang okra bentuknya mirip dengan oyong atau gambas, tapi okra agak berlendir dan enak dimakan sebagai sayuran segar. "Tanaman itu selain dapat diproduksi menjadi kopi tanduk, buah mudanya juga dapat dibuat sayuran yang nilai jualnya cukup tinggi," ujar dia.

Edi melanjutkan, kacang okra dapat tumbuh baik di dataran tinggi hingga 600 meter di atas permukaan laut ke atas, namun di dataran rendah juga dapat tumbuh dan berbuah, hanya saja umurnya lebih pendek dan produksinya lebih rendah. "Menanam tumbuhan itu tidak sulit, pengolahannya juga standar seperti menanam tanaman kacang-kacangan lain," kata dia.

Pengelolaannya, lanjutnya, pengolahan tanah yang kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 40 kg per 100 meter persegi dan ditambahkan kapur dolomite 20 kg per 100 meter persegi agar pH yang diinginkan dapat sesuai. pupuk kandang bisa diganti dengan NPK sebanyak 25 hingga 30 kilogram.

"Okra ditanam melalui biji, langsung dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak lima hingga enam biji setiap lubang dengan jarak tanam 60 x 120 cm. Setelah tumbuh diperjarang hingga tersisa dua sampai tiga batang per lubang, tentunya ditinggalkan yang kondisinya baik," terangnya.

Ia menambahkan, pada musim kemarau disiram sesuai kebutuhan tanaman, bisa setiap hari atau seminggu dua kali tergantung kondisi tanah dan tanaman. (ant)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul