Jakarta - Produsen produk konsumsi, Unilever telah merelokasi pabrik sabunnya ke Indonesia. Hal ini berdasarkan laporan manajemen Unilever pada Rabu 8 Juni 2011.
"Mereka melaporkan proses relokasi pabrik sabunnya dari Jerman ke Indonesia, di Rungkut, Jawa Timur. Sekarang sedang proses konstruksi pabrik. Dengan relokasi itu, pabriknya yang di Jerman tutup. Katanya, alasan relokasi, karena di Indonesia lebih efisien. Selanjutnya, pabrik itu akan memasok pasar ASEAN," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Jakarta, Kamis (9/6/2011).
Selain itu, ujar Hidayat, pertemuan itu juga membahas rencana kedatangan Chairman Unilever ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhono.
Sementara itu, Human Resources Director PT Unilever Indonesia Tbk Josef Bataona mengatakan, Indonesia memiliki peran penting bagi Unilever di seluruh dunia. Pabrik di Indonesia, lanjut dia, bukan hanya untuk memasok pasar lokal, tapi juga ekspor ke Asia dan Australia.
"Kami menargetkan ke depan, Unilever Indonesia bisa menggantikan posisi India sebagai nomor satu terbesar di Asia. Kita akan terus ekspansi di Indonesia karena potensinya besar, konsumsi terus meningkat. Kita mempunyai 5.200 tenaga kerja. Mengekspor tenaga kerja dengan skill, yakni 48 manajer yang bekerja di Unilever berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, dan Jerman. Tenaga Indonesia tidak kalah dalam percaturan global," kata Josef.
Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, untuk investasi sepanjang 2010-2012, perusahaan mengalokasikan anggaran sebesar 300 juta Euro. “Dana itu untuk ekspansi, termasuk peningkatan kapasitas,” tutup Sancoyo.
Sumber: Economy.okezone.com, 9 Juni 2011
"Mereka melaporkan proses relokasi pabrik sabunnya dari Jerman ke Indonesia, di Rungkut, Jawa Timur. Sekarang sedang proses konstruksi pabrik. Dengan relokasi itu, pabriknya yang di Jerman tutup. Katanya, alasan relokasi, karena di Indonesia lebih efisien. Selanjutnya, pabrik itu akan memasok pasar ASEAN," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat, di Jakarta, Kamis (9/6/2011).
Selain itu, ujar Hidayat, pertemuan itu juga membahas rencana kedatangan Chairman Unilever ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhono.
Sementara itu, Human Resources Director PT Unilever Indonesia Tbk Josef Bataona mengatakan, Indonesia memiliki peran penting bagi Unilever di seluruh dunia. Pabrik di Indonesia, lanjut dia, bukan hanya untuk memasok pasar lokal, tapi juga ekspor ke Asia dan Australia.
"Kami menargetkan ke depan, Unilever Indonesia bisa menggantikan posisi India sebagai nomor satu terbesar di Asia. Kita akan terus ekspansi di Indonesia karena potensinya besar, konsumsi terus meningkat. Kita mempunyai 5.200 tenaga kerja. Mengekspor tenaga kerja dengan skill, yakni 48 manajer yang bekerja di Unilever berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, dan Jerman. Tenaga Indonesia tidak kalah dalam percaturan global," kata Josef.
Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan, untuk investasi sepanjang 2010-2012, perusahaan mengalokasikan anggaran sebesar 300 juta Euro. “Dana itu untuk ekspansi, termasuk peningkatan kapasitas,” tutup Sancoyo.
Sumber: Economy.okezone.com, 9 Juni 2011
0 comments:
Posting Komentar