Subulussalam - Untuk mendukung hasil perkebunan, tiga pabrik pengolahan kelapa sawit (CPO) telah dibangun di kawasan Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. Pendirian pabrik pengolahan buah sawit setengah jadi itu adalah milik perusahaan swasta asal Medan, Sumatra Utara, atas dukungan pemerintah Kota Subulussalam.
Dari tiga pabrik CPO itu, dua di antaranya telah mulai beroperasi yakni satu di Kecamatan Penaggalan dan satu lagi di Kecamatan Simpangkiri. Satu lainnya yang masih dalam tahap perampungan pembangunan adalah di kawasan Kecamatan Sultan Daulat.
Wali Kota Subulussalam Meurah Sakti kepada Media Indonesia, Rabu (8/6),
mengatakan, pendirian tiga pabrik CPO atas kesepakatan pihaknya dengan investor asal Sumatra utara. Hal itu dilakukan dalam rangka menumbuhkan perekonomian di Subulussalam dan membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat.
Dengan adanya pabrik CPO itu diharapkan mampu menampung hasil perkebunan sawit milik perusahaan tersebut dan bisa membeli hasil panen sawit milik masyarakat. "Paling kurang sebagian dari uang biaya produksi minyak sawit telah beredar di masyarakat kami," kata Meurah Sakti.
Pihaknya ke depan akan membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sebagai lanjutan dari hasil olahan pabrik CPO. Pendirian pabrik minyak goreng itu rencananya bekerja sama pengusahan suwasta dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Subulussalam.
Sumber: Mediaindonesia.com, 08 Juni 2011
Dari tiga pabrik CPO itu, dua di antaranya telah mulai beroperasi yakni satu di Kecamatan Penaggalan dan satu lagi di Kecamatan Simpangkiri. Satu lainnya yang masih dalam tahap perampungan pembangunan adalah di kawasan Kecamatan Sultan Daulat.
Wali Kota Subulussalam Meurah Sakti kepada Media Indonesia, Rabu (8/6),
mengatakan, pendirian tiga pabrik CPO atas kesepakatan pihaknya dengan investor asal Sumatra utara. Hal itu dilakukan dalam rangka menumbuhkan perekonomian di Subulussalam dan membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat.
Dengan adanya pabrik CPO itu diharapkan mampu menampung hasil perkebunan sawit milik perusahaan tersebut dan bisa membeli hasil panen sawit milik masyarakat. "Paling kurang sebagian dari uang biaya produksi minyak sawit telah beredar di masyarakat kami," kata Meurah Sakti.
Pihaknya ke depan akan membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sebagai lanjutan dari hasil olahan pabrik CPO. Pendirian pabrik minyak goreng itu rencananya bekerja sama pengusahan suwasta dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Subulussalam.
Sumber: Mediaindonesia.com, 08 Juni 2011
0 comments:
Posting Komentar