Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2011 mencapai 6,4 persen ditopang masih kuatnya permintaan domestik dan membaiknya sisi eksternal. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, Jumat (4/2) mengatakan kinerja ekspor masih cukup tinggi sejalan dengan pemulihan ekonomi global, sementara impor juga meningkat terutama barang modal yang diperlukan untuk mendukung peningkatan kapasitas perekonomian. "Transaksi berjalan pada triwulan I diperkirakan masih akan mencatat surplus yang cukup besar. Transaksi modal dan finansial juga diperkirakan mencatat surplus besar terutama didukung aliran modal masuk investasi langsung (PMA),"ujarnya.
Secara keseluruhan, lanjutnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I diperkirakan masih akan mencatat surplus yang besar. Posisi cadangan devisa pada 31 Januari tercacat sebesar 95,3 miliar atau setara dengan 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
BI juga melihat bahwa nilai tukar rupiah sempat mengalami tekanan sebagai akibat aliran modal keluar dipicu antara lain kekhawatiran pelaku pasar terhadap meningkatnya tekanan inflasi. Nilai tukar rupiah pada Januari melemah rata-rata 0,1 persen menjadi Rp9.034 per dolar AS dan diyakini lebih bersifat temporer karena faktor fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat.
Sumber: Id.news.yahoo.com, 5 Februari 2011
Secara keseluruhan, lanjutnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I diperkirakan masih akan mencatat surplus yang besar. Posisi cadangan devisa pada 31 Januari tercacat sebesar 95,3 miliar atau setara dengan 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
BI juga melihat bahwa nilai tukar rupiah sempat mengalami tekanan sebagai akibat aliran modal keluar dipicu antara lain kekhawatiran pelaku pasar terhadap meningkatnya tekanan inflasi. Nilai tukar rupiah pada Januari melemah rata-rata 0,1 persen menjadi Rp9.034 per dolar AS dan diyakini lebih bersifat temporer karena faktor fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat.
Sumber: Id.news.yahoo.com, 5 Februari 2011
0 comments:
Posting Komentar