RSS Feed

50 Persen Asing Kuasai Kebun Sawit, Memperburuk Kesejahteraan Petani

Posted by Flora Sawita

Monday, 20 December 2010 08:45

Menurut data yang dilansir Sawit Watch, perusahaan asing yang sebahagian besar menguasai perkebunan sawit di Indonesia adalah, berasal dari Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Belgia, dan Inggris. Penguasaan asing terhadap lahan perkebunan sawit nasional hingga tahun ini tercatat mencapai 50 persen lahan yang tersedia atau sekitar 9,2 juta hektare (ha).

"Hanya 3,6 juta ha lahan yang tersisa dan dikelola 2,5 juta petani sawit di dalam negeri," kata Koordinator Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Mansuetus Darto di Padang, akhir pekan lalu, seperti dilansir VIVAnews.com.

Persoalan kapitalisme di sektor perkebunan sawit ini, dinilai Darto, merugikan masyarakat petani sawit di dalam negeri. Dengan luas lahan sawit yang hanya mencapai rata-rata 2 ha lahan per orang, hal itu menurutnya, memperburuk kesejahteraan petani kelapa sawit.

Data Sawit Watch menunjukkan, perusahaan asing yang menguasai lahan sawit terbesar di dalam negeri, yakni Wilmar Group, Cargill, dan Sime Derby dari Malaysia. Sedangkan perusahaan nasional hanya menguasai sekitar 3,5 juta ha lahan perkebunan sawit nasional yang diisi empat grup perusahaan.

Pemerintah Didesak Buka Lahan Sawit Baru

Tingginya penguasaan asing atas lahan sawit di dalam negeri membuat SPKS dan Sawit Watch mendesak pemerintah membuka lahan sawit baru dalam skala besar. "Hal itu hanya akan memperburuk kondisi petani sawit nasional," tutur Y Hardiana dari Sawit Watch.

Menurut Hardiana, pembukaan lahan secara besar berdampak buruk bagi posisi tawar masyarakat pemilik tanah terhadap investor. Kondisi terburuk yang berkembang sepanjang 2010, yakni tingginya kriminalisasi terhadap petani sawit hingga tahun ini.

Sejak 2002, tercatat sebanyak 129 petani sawit dipolisikan dengan tuduhan penyerobotan lahan. Kasus terbesar terjadi di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Sebanyak 35 petani dilaporkan ke polisi dengan alasan yang sama. Di Sumbar, tercatat sebanyak 28 kasus menimpa petani sawit.

"Tiga orang petani saat ini sedang menjalani tuntutan pihak perusahaan di Nagari Lingkuang Aur, Pasaman Barat, Sumbar, dengan tuduhan penyerobotan lahan," ujar Hardiana.

Kasus-kasus tersebut karena lemahnya komitmen perusahaan sawit menggarap lahan yang telah dikuasainya. SPKS dan Sawit Watch meminta pemerintah bersikap tegas pada perusahaan sawit yang menelantarkan lahan.(*)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul