Saat ini kopi excelsa mendadak naik daun. Pasalnya permintaan dari Negara jiran untuk kopi jenis ini cukup tinggi. Dan memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan kopi robusta.
Hal ini disimpulkan dari hasil observasi tenaga Ahli Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi, Dr. Rasidin Azwar, di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Propinsi Jambi (9/1/2010).
Adapun Peninjauan ke lapangan ini adalah tindak lanjut laporan Kelapa Dinas Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat tentang prospek kopi Exelsa, pada Pertemuan Dirjen dengan Jajaran Dinas Perkebunan lingkup Propinsi Jambi di Hotel Abadi, Kota Jambi.
Harga beras kopi excelsa/kg pernah mencapai Rp 21.000 pada saat robusta masih sekitar Rp 11.000 di Kabupaten Tanjung Jabung. Namun dari hasil oberservasi Dr Rasidin, keunggulan kopi excelsa tidak hanya dari aspek harga. Dilihat dari buah, ukuran Excelsa lebih besar dan produktivitas lebih tinggi dibandingkan robusta.
Kopi unggul tersebut bisa berbuah sepanjang tahun dengan panen sekali sebulan Kopi exelsa beradaptasi dengan baik pada agroekosistem setempat dan tidak ada gangguan hama dan penyakit yang serius. Dari temuan di lapangan, kopi jenis ini umumnya ditanam di lahan gambut yang sudah matang.
Gambar. Perbedaan Fisik Tanaman Kopi Excelsa dengan Robusta
Bibit diperoleh dari anakan yang terdapat di bawah pohon dewasa. Petani biasanya menanam dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m.
Kopi Excelsa berbuah umur 3.5 tahun Kopi excelsa berbuah sepanjang tahun dengan 2 puncak produksi. Panen besar di musim kemarau (400 kg/ha) dan panen kecil di musim hujan (200 kg/ha)Nilai usaha tani cukup tinggi dan petaninya cukup sejahtera.
Dari hasil observasi di lapangan juga ditemui beberapa populasi pohon kopi yang hasilnya cukup baik sehingga layak digunakan sebagai sumber benih. Ke depan kumpulan tanaman tersebut akan dievaluasi lebih lanjut untuk menetapkan penetapan blok pengasil tinggi. Serta juga akan dilakukan eksplorasi untuk menemukan varietas unggul dari kopi jenis ecelsa.
Kopi excelsa adalah jenis kopi yang pengembangannya terbatas di Indonesia. Namun di Propinsi Jambi, kopi ini sudah dikenal sejak 50 tahun yang lalu. Kopi ini diperkirakan berasal dari wilayah sekitar Danau Chad di Afrika.
Tanamannya bisa mencapai 9 meter dan mirip dengan kopi liberika. Beberapa perusahaan kopi terkemuka di Indonesia telah menggunakan kopi ini sebagai bahan baku.
Sumber: Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar