RSS Feed

PENCEMARAN AIR

Posted by Flora Sawita Labels:

PENCEMARAN AIR



A.Pengertian Pencemaran Air

Pengertian pencemaran air mungkin bias dipersepsikan berbeda oleh satu orang dengan orang lainnya, mengingat banyaknya pustaka acuan yang merumuskan defenisi istilah tersebut, baik dalam kamus mupun buku teks ilmiah. Pengertian pencemaran air juga didefinisikan dalam peraturan pemerintah, sebagai turunan dari pengertian pencemaran lingkungan hidup yang didefinisikan dalam undang-undang.

Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaran terhadap komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran air laut, pencemaran air tanah, dan pencemaran udara.

Mengingat bahwa air adalah komponen dari lingkungan hidup, maka pencemaran air merupakan bagian dari pencemaran lingkungan hidup. Pencemaran air merupakan hal yang berimplikasi hokum, sebagaimana ketentuan peraturan per-undang – undangan, sehingga istilah pencemaran air didefinisikan dalam Peraturan Pemerintah Nimor 8 tahun 2001 tentang Pengelolaan Air dan pengendalian pencemaran air.Pencemaran air diatur secara hokum karna air merupakan milik umum yang penguasaannyadimandatkan kepada pemerintah. Pencemaran air perlu dikendalikan karna akibat pencemaran air dapat mengurangi pemanfaatan air sebagai modal dasar dan factor utama pembangunan.

Dalam peraturan pemerintah Nomor 82 tahun 2001, hal – hal yang menyangkut batasan pokok yang perlu diketahui antara lain :
1.“Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiah.”
2.“ Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas sesuai dengan baku mutu air.”
3.“Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponenlain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.”



B.Sebab – sebab Pencemaran Air

Pencemaran air disebabkan oleh banyak factor, namun secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua katagori :
1.Sumber – sumber langsung ( direct contaminant sources ) dan
2.Sumber – sumber tak langsung ( indirect contaminant sources ).

Yang dimaksud engan sumber-sumber langsung adalah buangan ( effluent ) yang berasal dari sumber pencemarannya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah seperti limbah cair domestik dan tinja serta sampah. Pencemaran terjadi karna buangan ini langsung mengalir ke dalam system saluran air ( urban water supplies system), seperti sungai, kanal, parit/ selokan.

Sedangkan sumber – sumber tak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestik.

Lokasi sumber pencemaran dapat dibagi ke dalam :
1.Sumber Institusi yaitu sumber tetap yang titk – titiknya mudah diidentifikasikan, seperti pipa-pipa pembuangan pada industri, gorong-gorong di pertambangan.
2.Sumber non Institusi yaitu sumber pencemaran yang titik – titik sumbernya tidak mudah diidentifikasikan karna sifatnya yang dinamis atau pola terjadinya tersebar diberbagai tempat. Misalnya, kegiatan domestik seperti aktivitas rumah tangga dan usaha industri usaha kecil ( home industri )serta rumah sakit, restoran, hotel, pasar, minyak yang menetes dari kenderaan ke permukaan aspal dan terbawa hujan ke system air setempat. Limbah pertanian juga masuk ke dalam katagori ini, mengingat tempat asal terjadinya yang berbeda – beda.



C.Sumber – sumber Pencemaran Air

Hal utama yang menjadi sumber pencemaran yaitu :
1.Rumah tangga ( domestik )
2.Industri
3.Pertanian


Air Limbah Domestik

Sumber domestik terdiri dari air limbah yang berasal dari perumahan dan pusat perdagangan maupun perkantoran, hotel, rumah sakit, tempat rekreasi, dll. Limbah jenis ini sangat mempengaruhi tingkat kekeruhan , BOD ( biological oxygen demand), COD ( chemical oxygen demand ) dan kandungan organic system pasokan air. Metoda dasar penanganan limbah domestik pada dasarnya terdiri dari tiga tahap :
1.Pengolahan dasar ( primary treatment ), yang meliputi pembersihan grit, penyaringan, penggilingan dan sedimentasi.
2.Pengolahan kedua ( secondary treatment ) menyertakan proses oksidasi larutan materi organic melalui media Lumpur yang secara biologis aktif, dan kemudian disaring.
3.Penanganan tersier, dimana metode biologis canggih diterapkan untuk menghilangkan nitrogen, disamping metode kimia maupun fisika seperti penyaringan granular dan absorbsi karbon.

Sifat – sifat air limbah industri relatif bervariasi tergantung dari sumbernya. Limbah jenis ini bukan saja mempengaruhi tingkat kekeruhan, BOD, COD, maupun kandungan organiknya, tetapi juga mengubah struktur kimia air akibat masuknya zat – zat anorganik yang mencemari. Penanganan limbah ini dilakukan dengan cara memasang instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sebelum dibuang kelingkungan atau badan air, dan penanganan system pembuangan limbah domestic itu sendiri.

Terdapat beberapa pilihan dalam mengendalikan air limbah industri :
1.Pengendalian secara end of pipe, yaitu pada titik pembuangan dari sumbernya pabrik.
2.Penanganan pada proses produksi ( penerapan produksi bersih ).

Limbah Cair Domestik dan Tinja

Secara sederhana, penanganan limbah cair domestic dan tinja dengan membangun septiktank untuk setiap perumahan atau septiktank komunal di pemukiman padat penduduk secara kolektif, bagi daerah yang belum mempunyai pengolahan limbah cair domestik secara terpadu.

Air Limbah Pertanian

Berasal dari sediment akibat erosi lahan, unsure kimia limbah hewan atau pupuk (umumnya fosfor dan nitrogen), dan unsur kimia dari pestisida. Unsur pencemar ini meliputi baik sediment dari erosi lahan tanaman perkebunan maupun larutan fosfor dan nitrogen yang dihasilkan oleh limbah hewani serta pupuk. Pengendalian dapat dilakukan dengan membuat penampungan disamping melakukan penanganan baik dalam kolam terbuka maupun tertutup, dan system pemupukan dan pemberantasan hama/ penyakit dengan komposisi yang tepat.



D.Macam – macam Pencemar Air
Pencemar (polutan) utama biasanya bersifat kimiawi, biologis maupun materi fisika. Secara umum, pencemar ini dapat dibagi kedalam delapan katagori, yaitu :


Pestisida

Unsur kimia yang digunakan untuk membasmi hama dalam praktek pertanian maupun perkebunan dapat terbawa air hujan. Memang, beberapa dari unsur kimia ini bersifat biodegradable ( bias terurai secara biologis )sehingga menjadi tak berbahaya, namun beberapa lainnya bersifat nonbiodegradable ( tak dapat terurai secara biologis ) dan karna itu tetap berbahaya dalam jangka waktu yng lama. Banyak kasus dimana pasokan air minum telah terkontaminasi dengan pestisida yang berasal dari praktek pertanian.


Produk Minyak ( petroleum )

Aplikasi minyak dan unsur kimia yang berasal dari produk minyak bahan baker, bahan baku pembuatan minyak pelumas, bahan baku pembuatan serta banyak aplikasi lainnya. Masuknya produk minyak ke dalam air biasanya melalui bocoran atau kecelakaan, seperti dari kapal tanker,truk, pipa – pipa, maupun tanki penyimpanan. Kebanyakan produk minyak ini merupakan racun yang berbahaya.
Di Amerika Serikat, misalnya lebih dari 14 juta orang meminum air yang telah terkontaminasi oleh pestisida, sebagaimana diperkirakan oleh Environmental Protection Agency ( ERA ) bahwa 10 % dari sumur yang ada mengandung pestisida. Dan unsur nitrat pupuk yang terbawa mengalir ( runoff ) dapat mengakibatkan methemoglobinemia pada bayi, yaitu semaca gejala anemia yang mematikan dan sering diistilahkan sebagai sindrom blue baby.


Unsur Logam Berat

Unsur logam berat ( heavymetals ), seperti tembaga, timah hitam, merkuri dan selenium masuk ke dalam air dari banyak sumber seperti industri, buangan otomotif, pertambangan dan bahkan tanah alami. Bila unsur ini terserap dalam lumpur dan diabsorbsi oleh tanaman, lalu tanaman dikonsumsi oleh manusia dalam jumlah tertentu, maka membahayakan kesehatan manusia.
Sebagai contoh, unsur cadminum dalam pupuk dapat mengakibatkan diare, hepatitis, dan kerusakan ginjal, sementara unsur timah hitam dapat mengakibatkan keterbelakangan mental pada anak-anak.
Kasus di Minamata, Jepang, adalah contoh paling fenomenal akibat terkonsumsinya merkuri oleh penduduk di sana pada tahun 1950an. Banyak penduduk mengalami kelumpuhan, kejang – kejang, rabun penglihatan bahkan kematian. Sebabnya adalah unsur merkuri yang ditemukan pada air di Teluk Minamata yang ternyata berasal dari limbah sebuah industri di sana. Dan para penderita tersebut telah mengkonsumsi ikan maupun air yang berasal dari teluk Minamata.
Kasus Minamata bias terjadi di Indonesia karna banyaknya kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI), yang menggunakan merkuri untuk proses “penangkapan” serbuk emas secara bebas.


Limbah B3

Pengertian umum limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dikaitkan dengan sifat-sifatnya seperti “beracun”, “reaktif” (artinya dapat menghasilkan gas eksplosif atau beracun), “korosif” (dapat menimbulkan karat), atau “mudah terbakar”(flammable). Bila tidak ditangani secara semestinya, limbah menjadi unsur pencemar air yang sangat berbahaya.
Kelebihan unsur organik pupuk maupun nutrisi yang biasanya digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman pada lahan pertanian maupun kebun memiliki mekanisme alamiah masuk ke dalam aliran air. Pada awalnya nutrisi ini mendorong pertumbuhan tumbuhan maupun ganggang dalam air, namun ketika tumbuhan maupun ganggang ini mati dan tenggelam, mereka mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme, dan di dalam proses ini mikroorganisme mengkonsumsi banyak oksigen yang tersedia di dalam air. Karna itu, tingkat oksigen dalam air menjadi turun ketingkat yang membahayakan bagi kebutuhan oksigen binatang – binatang lainnya seperti ikan. Bahkan kekurangan oksigen ini sering kali mematikan binatang -0 binatang tersebut. Proses pengurangan oksigen ketingkat yang mematikanm ini disebut dengan eutrophication.


Sedimentasi

Sedimen, partikel – partikel tanah yang terbawa ke dasar sungai, danau maupun laut, juga dapat menjadi pencemar bila kehadirannya berada dalam jumlah besar. Erosi tanah akibat kikisan pada area sekitar sungai, atau tanah bawaan akibat hujan maupun banjir yang berasal dari lading pertanian, pertambangan terbuka (strip mine) atau pembukaan jalan dapat memasok sungai maupun danau dengan sedimen yang penuh nutrisi. Ini dapat mengakibatkan terjadinya proses eutrophication sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Sedimentasi juga dapat menutupi lapisan pasir di dasar sungai dimana ikan meletakkan telur – telurnya.


Mikro Organisme

Sebuah studi yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC)di Amerika Serikat memperkirakan setiap tahun sekitar 900.000 orang terkena penyakit akibat organisme di dalam air minum mereka.Dari jumlah itu, sekitar 900 orang meninggal. Maka organisme penyebab penyakit ini pun termasuk ke dalam katagori pencemar bila ditemukan dalam air minum. Jenis parasit seperti Giardia lamblia atau Cryptosporidium parvum kadangkala muncul dalam pasokan air minum perkotaan. Kedua jenis parasit ini, terutama menimbulkan penyakit pada orang – orang tua atau anak – anak kecil, maupun memperburuk keadaan mereka yang memang telah mengidap penyakit lainnya. Pada tahun 1993, penyebaran Cryptosporidium dalam air minum di kota Milwaukee, Wisconsin, menyebabkan 400.000 orang menderita sakit dan menewaskan lebih dari 100 orang. Disamping itu, bacteri E. coli yang berasal dari tinja yang meresap ke dalam air tanah dapat menyebabkan penyakit seperti diare, cacingan dan penyakit kulit.


Polusi Thermal

Air sering kali diambil dari sungai, danau, atau laut sebagai elmen pendingin (coolant) pada proses di pabrik atau pembangkit listrik, dan air ini kemudian dialirkan kembali ke sumbernya dalam keadaan yang lebih panas dibandingkan saat pengambilan. Perubahan kecil pada temperatur air bukan saja menghalau ikan maupun spesies lainnya, namun juga dapat mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan, atau bahkan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya ialah kematian ikan bahkan kerusakan ekosistem di sekitr tempat pembuangan air panas tadi (misalnya; terumbu karang).


E.Dampak Pencemaran Air

Terdapat banyak ragam pengaruhyang ditimbulkan akibat pencemaran air, seperti air minum yang mengandung racun, hewan-hewan potong yang beracun (akibat akumulasi organisme beracun dalam tubuh mereka yang berasal dari lingkungan sekitarnya), ekosistem sungai dan danau yang tak lagi seimbang untuk mendukung keanekaragaman hayati, penggundulan hutan akibat hujan asam (add rain) dan masih banyak lainnya.

Dampak pencemaran air pada umumnya dapat dibagi kedalam empat katagori, sebagai berikut :

1.Dampak terhadap kehidupan biota air
2.Dampak terhadap kualitas air tanah
3.Dampak terhadap kesehatan
4.Dampak terhadap estetika lingkungan


Dampak terhadap kehidupan Biota Air

Dengan banyaknya zat pencemar yang ada didalam air limbah, maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut dalam air limbah tersebut. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam membutuhkan oksigen akan terganggu, dan mengurangi perkembangannya. Selain disebabkan karna kurangnya oksigen, kematian kehidupan di dalam air juga dapat disebabkan oleh adanya zat beracun. Selain kematian ikan – ikan, dampak lainnya adalah kerusakan pada tanaman/ tunbuhan air.
Akibat matinya bakteri – bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan demikian air limbah menjadi sulit teruraikan. Panas dari limbah industri juga membawa dampak pada kematian organisme, apabila air limbah tersebut tidak didinginkan terlebih dahulu.


Dampak terhadap Kualitas Air Tanah

Suatu survei sumur dangkal di Jakarta menunjukkan bahwa pencemaran air tanah oleh tinja yang lazim diukur dengan Faecal Conform telah terjadi dalam skala yang luas. Banyak penelitian mengindikasikan terjadinya pencemaran yang berasal dari tinja tersebut.


Dampak terhadap Kesehatan

Pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air mengingat air yang terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit.
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam – macam, antara lain :
1.Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen.
2.Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit.
3.Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tidak dapat membersihkan dirinya, atau
4.Air sebagai media untuk hidup vektor penyebar peffpptit. Dalam konteks Indonesia, ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit–penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak dijumpai di berbagai daerah seperti terlihat dalam table di bawah. Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masarakat untuk memenuhi kebutuhannya sehari – hari.

Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air ada cukup banyak, antara lain : bakteri, protozoa, dan metazoan.

Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya

Agen Penyakit :
Virus :
Rota virus Diare pada anak
Virus Hepatitis A Hepatitis A
Virus Poliomyelitis Polio (myelitis anterior acuta)

Bakteri :
Vibrio cholera Cholera Diare/ Dysenterie
Escherichia coli Typhus abdominalis
Enteropatogenik Paratyphus
Salmonella paratyphi Dysenterie
Shigella dysentariae Dysentrie amoeba balantidiasis

Protozoa :
Antamuba histolytica Balantidia coli
Giarda lamblia Giardiasis

Metazoa :
Ascaris lumbricoides Ascariasis
Clonorchis sinensis Clonorchiasis
Diphyllothrium latum Diphylobothriasis
Taenia saginata/ solium Taeniasis
Schistosoma Schistosomiasis


Dampak terhadap Estetika Lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organic seperti tapioca, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan- bahan organik yang semakin besar. Ampas dari limbah jenis ini yang seharusnya diendapkan terlebih dahulu, dan memerlukan waktu yang lam, sebelum dibuang kemudianmengalami proses pembusukan zat organic yang berada di dalamnya. Akibat yang ditimbulkannya ialah bau menyengat. Disamping masalah bau, juga masalah penumpukan yang memerlukan tempat yang luas. Hal seperti inilah yang menimbulkan masalah estetika lingkungan . Masalah limbah minyak atau lemak juga terkait dengan estetika . Selain bau, limbah ini juga menyebabkan tempat di sekitarnya menjadi licin.

Pada bangunan pengolahan air limbah, sumber utama masalah bau umumnya berasal dari :

1.Tangki pembusuk air limbahyang berisikan hidrogen sulfida air dan bau- bau lainnya yang melewati pengolah.
2.Tempat pengumpulan buangan limbah industri.
3.Bangunan penangkap pasir yang tidak dibersihkan.
4.Buih atau benda mengapung yang terdapat pada tangki pengendap utama.
5.Proses pengolahan bahan organik.
6.Tangki pengentalan ( thickener ) untuk mengambil Lumpur.
7.Pembakaran limbah gas yang menggunakan suhu kurang dari semestinya.
8.Proses pencampuran bahan kimia.
9.Pembakaran Lumpur.
10.Penimbunan Lumpur dan pengolahan Lumpur melalui proses pengeringan.

F.Pengendalian Pencemaran Air

Pada dasarnya pengendalian pencemaran air di Indonesia diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi pengendalian pencemaran air baik oleh institusi maupun non- institusi.

Ilmu pengetahuan telah memberikan banyak solusi praktis untuk meminimasi tingkat pencemaran yang masuk ke dalam lingkungan hidup serta mengembalikan tingkat kesehatan lingkungan ( remediate ) dari unsur – unsur pencemar yang telah ada di dalamnya.Namun tentu saja semua solusi ini bukannya tanpa biaya, baik secara sosial maupun ekonomis.

Oleh karna itu penting untuk disadari bahwa dalam kehidupan sehari – hari, banyak hal yang dapat kita cegah bila kita misalnya, melakukan daur ulang berbagaibahan yang potensial menimbulkan pencemaran, atau bila kita menggunkan dan membuang limbah bahan – bahan kimia rumah tangga secara bertanggung jawab. Tidak hanya itu, kita pun bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti makan dalam kemasan karton maupun kaleng, miniman dalam botol, dll yang memuat unsur pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau bersepeda ke toko terdekat di lingkungan rumah, umpamanya, turut menyumbangkan emisi asam atau hidrokarbon ke dalam atmosfer ( yang pada akhirnya berdampak kepada siklus air alam ). Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi maupun social ( kolektif ) yang harus ditetapkan secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat pencemaran di kota maupun wilayah, bahkan dimana kita berada.



DAFTAR PUSTAKA

www.Bapedal.go.id
www.geogle.com/pencemaran air

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat