JAKARTA, SELASA — Menteri Pertanian Anton Apriantono menyatakan, sertifikasi produksi minyak sawit berkelanjutan sangat penting untuk pengembangan pembangunan kelapa sawit. Hal tersebut dinyatakannya pada acara penyerahan sertifikat produksi minyak sawit berkelanjutan pertama di Indonesia kepada PT Musim Mas, Jakarta, Selasa (17/2).
Ia berharap dengan adanya standar RSPO ini dapat meminimalisasi dampak-dampak yang dikhawatirkan pada isu-isu negatif yang ada. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa sertifikasi produksi minyak sawit berkelanjutan sangat sejalan dengan UU No 18 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa pembangunan perkebunan harus dilaksanakan dengan azas pembangunan yang berkelanjutan. "Kita kan ingin segalanya berkelanjutan, oleh karena itu ini merupakan bagian dari upaya kita kepada dunia untuk memproduksi minyak sawit yang berkelanjutan," tegas Anton. Ia mengatakan, pemerintah telah menerbitkan pedoman pemanfaatan lahan gambut untuk budi daya kelapa sawit pada tanggal 16 Februari 2009 dalam rangka mendukung usaha produksi minyak sawit berkelanjutan dan memberikan kepastian berusaha dengan tetap menjaga kelestarian fungsi gambut. C3-09
Menurut Anton, selama ini pengembangan kelapa sawit selalu dihadapkan pada isu-isu negatif, seperti merusak lingkungan, keanekaragaman hayati, degradasi lahan, deforestasi, dan menjadi salah satu penyebab emisi gas rumah kaca.
Untuk menjawab semua isu-isu negatif tersebut, maka kalangan perkelapasawitan internasional menyepakati terbentuknya asosiasi nirlaba, Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) yang terdiri dari tujuh sektor industri minyak sawit dan pekebun kelapa sawit, pengolah dan penjual, penghasil produk konsumen, pengecer, bank dan investor, serta LSM lingkungan hidup dan sosial. Menurutnya, RSPO memegang peranan penting untuk mengimplementasikan standar global untuk minyak sawit berkelanjutan.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/
0 comments:
Posting Komentar