RSS Feed

Oleh-oleh

Posted by Flora Sawita

Catatan JS-er: Panduan Belanja Oleh-oleh (Pontianak, Banjarmasin dll) PDF shopping Liburan lagi.. jalan-jalan lagi. Bingung dengan oleh-oleh yang wajib dibawa pulang setelah bepergian? Berikut panduan singkat oleh-oleh di beberapa kota di Indonesia yang mungkin anda kunjungi di liburan tahun ini.
Saya mau mulai dari Pontianak. Yang wajib jadi oleh-oleh adalah antara lain, kue Bingka (orang Pontianak menyebutnya kue Bingke atau kue Berendam). Ada yang rasa ubi, kentang, labu, duren, dll. Harganya berkisar 6.000 – 8.000 per loyang. Kalau beli sekian loyang, dapat dibungkus dengan dus yang rapi.
Kue Bingke yang enak bisa dibeli di Al Fajar di jl Adi Sucipto No. 155 B, Pontianak (searah kalau mau ke bandara). Telp. 0561-762381. Setiap hari mereka menyiapkan banyak loyang dengan berbagai pilihan rasa. Tapi untuk amannya, terutama kalau mau membeli dalam jumlah banyak, sebaiknya memesan sehari sebelumnya. Kuenya lunak, hampir seperti bubur padat. Manis, dan agak eneg kalau makan langsung dalam jumlah banyak. Maklum, komposisi bahannya adalah susu, gula, telur dan tepung. Kata sahabat saya, kalau orang sakit sudah tidak bisa mengkonsumsi kue ini, itu tandanya dia sudah hampir meninggal. Jahat ya? Tapi masuk akal juga sih. Secara, untuk makan kue ini kita nggak perlu mengunyah, bisa langsung ditelan saking lunaknya.
Selain kue Bingke, yang bisa menjadi oleh-oleh dari Pontianak adalah berbagai penganan dari lidah buaya. Bisa berupa minuman manisan lidah buaya, teh lidah buaya, kerupuk lidah buaya, dll. Kalau mau lihat kebun lidah buayanya sekalian, silakan mampir ke Pusat Pengkajian dan Pengembangan Lidah Buaya Nasional (Aloe Vera Center di jl. Budi Utomo. Disana kita bisa melihat berbagai jenis lidah buaya, mulai yang bisa dimakan sampai yang hanya untuk pajangan. Saya baru tahu, bahwa lidah buaya untuk kosmetik ternyata beda jenisnya dengan lidah buaya yang untuk dikonsumsi.
Sepanjang jalan menuju Aloe Vera Center ini banyak terdapat warung-warung minum dimana mereka menjual minuman manisan lidah buaya, tapi juga menjual lidah buaya batangan yang masih utuh. Ukurannya buessar sekali. Kalau mau repot, bisa juga dibawa untuk oleh-oleh. Tapi sebetulnya di beberapa supermarket di Jakarta sudah mulai tersedia juga. Waktu saya ke Pontianak, saya juga membawa pepaya sebagai oleh-oleh. Yup.... pepaya.... Soalnya, Ibu mertua dan 2 Unyil-unyil keponakan tersayang doyan banget sama pepaya. Bagasi saya waktu pulang over sampai 35 kg, saking mbela-belain bawa pepaya ini. Pepayanya mungil, dan mannnnissss sekali. Mungkin mirip dengan pepaya Hawaii yang dijual di supermarket, tapi harganya tidak semahal itu. Kalau mau bawa, beli yang masih agak mengkal. Jadi setibanya di rumah, matangnya passs, tidak bonyok.
Satu lagi yang khas Pontianak, adalah keripik keladi atau talas. Entah beda jenis talasnya, atau karena struktur tanah di Pontianak yang banyak berupa tanah gambut, tekstur keladinya beda dengan yang banyak dijual di Bogor. Keripiknya-pun rasanya beda. Lebih krenyes-krenyes. Kripik keladi yang dibeli secara curah di supermarket-pun rasanya sudah enak. Tapi kalau untuk oleh-oleh, mungkin enaknya beli yang sudah dalam kemasan. Ada satu jalan (saya lupa namanya, kalau tidak salah menempel dinding stadion) dimana terdapat berderet-deret toko yang menjual bermacam oleh-oleh penganan khas Pontianak, termasuk beberapa camilan dari Malaysia.
Oh ya, karena lokasinya yang dibelah sungai Kapuas dan dekat dengan selat Karimata, membuat Kalbar juga cukup terkenal dengan berbagai jenis makanan laut atau sungai olahan seperti ikan asin, terasi, ebi, dll. Ini banyak terdapat di daerah Sungaipinyuh arah ke Mempawah (sekitar 1,5 – 2 jam perjalanan dengan mobil dari Pontianak). Menurut Boss saya, terasi dan ebi yang beliau beli rasanya enak. Di Pontianak juga banyak yang jual, tapi katanya pusatnya di Sungaipinyuh ini. Saya mencoba pengkang untuk pertama kalinya di Sungaipinyuh ini. Disini juga dijual telur penyu rebus. Entahlah, setahu saya telur penyu termasuk yang dilindungi. Tapi di Sungaipinyuh ini banyak sekali yang menjual.
Selesai dari Pontianak, saya mau nyebrang ke Makassar. Dari kota ini, saya senang ngasih oleh-oleh berupa balsem Tawon. Bagi yang suka minyak Tawon, nah ini versi balsemnya. Botolnya lebih kecil, dan hampir tidak ada resiko botol pecah sehingga 1 koper bau minyak tawon semua. Hehhe... Harganya-pun lebih ekonomis, dibanding 1 botol minyak tawon ukuran 75ml. Kebanyakan orang yang saya beri balsem ini senang, bahkan setiap ada orang yang ke Makassar, mereka jadi titip. Apalagi di Jakarta saya belum pernah lihat ada orang yang jual. Ternyata, ada 2 jenis minyak tawon. Yang sudah dikenal lebih luas adalah yang tutupnya merah. Minyak yang ini katanya tidak terlalu panas, dan bisa diminum (untuk mengobati sariawan atau radang tenggorokan dan perut kembung). Yang satu lagi yang tutupnya putih. Katanya, minyak tawon yang ini lebih panas, tapi tidak bisa diminum. Yang tutup putih ini hanya tersedia dalam kemasan besar, harganya mencapai 3 kali lipat dibanding yang tutup merah dengan ukuran yang sama.
Untuk yang tidak suka dengan bau minyak atau balsem tawon, bisa dioleh-olehi minyak kayu putih. Ada berbagai merek dan ukuran. Harganyapun lumayan tidak membuat kantong bolong. Hanya saja, sebaiknya memang jangan dimasukkan ke dalam koper, tapi dibungkus dalam dus tersendiri dersama dengan botol minyak tawon, mengindari resiko botol pecah. Balsem ini bisa dibeli di toko Indonesia di jl. Somba Opu. Toko ini memang khusus menjual berbagai bentuk dan jenis oleh-oleh khas Sulawesi Selatan, termasuk ukir-ukiran khas Toraja. Entah itu berupa hiasan dinding, alas gelas, sampai gantungan kunci yang bisa dijadikan oleh-oleh royokan karena murahnya. Di toko-toko di bandara juga banyak tersedia, tapi tau sendiri harganya.... bisa menjadi 4 – 5 kali lipat!!!
Makassar juga dikenal dengan kerajinan kain sutranya (apa ya namanya...? Saya lupa). Pokoknya, kain dan motifnya khas sekali. Ada 1 toko di jl. Somba Opu (sebelah kanan jalan, dekat dengan deretan penjual emas, sekitar 150 m sebelum toko Indonesia) ada toko yang menjual kain ini secara eceran atau meteran. Ada juga peci atau kopiah khas Makassar atau Bugis. Silakan dipilih...
Dari Makassar kita ke Manado. Di Jl. B.W. Lapian Manado ada dua toko beredetan yang menjual berbagai jenis oleh-oleh khas Manado, khususnya kerajinan kain Krawang. Kerajinan ini sebenarnya adalah khas Gorontalo (yang dulu masih masuk dalam wilayah Sulawesi Utara). Setelah pemekaran dan Gorontalo menjadi satu propinsi tersendiri, Manado tetap menjadi salah satu daerah yang dikenal dengan kain Krawangnya. Kain krawang ini dibuat menjadi berbagai jenis barang, mulai dari sapu tangan, kipas, kerudung, mukena, kemeja atau safari, blouse, atau yang masih berupa bahan yang belum dijahit. Harganya bervariasi, tergantung faktor kesulitan motif krawangnya maupun jenis bahannya. Untuk kipas, tersedia mulai harga 8.000 – 40.000 per buah. Untuk bahan, ada yang dibandrol dengan harga 80.000 (untuk blouse saja) sampai 250.000 (setelan).
Selain itu, Manado juga terkenal dengan berbagai kukis (cookies atau biskuit) seperti klapperkoek (biskuit kelapa), kenarikoek (biskuit kenari), kacang disco, dodol, dll. Kalau sempat ke daerah Kawangkoan, silakan membeli kacang tanah bakar dan kopi. Daerah itu merupakan daerah dataran tinggi, yang memang terkenal dengan hasil bumi kacang tanah (yang warna kacangnya merah) dan kopi. Karena dirumah tidak ada yang suka kopi (Ayah saya harus mulai mengurangi konsumsi kopi, jadi saya nggak mau membuat beliau tersiksa), jadi saya hanya beli kacang saja. Kacangnya sudah dikemas dalam plastik ukuran seperempat, setengah dan sekilo. Silakan dipilih, mau beli yang ukuran berapa.
Dari Manado, kita balik ke Kalimantan, kali ini ke Banjarmasin. Tentu yang pertama terlintas di kepala adalah batu-batuan. Tidak hanya batu mulia seperti kecubung, intan, dll, tapi juga batu manik-manik yang dibuat menjadi berbagai jenis barang seperti dompet, tas, ikat pinggang, sampai bungkus ballpoint. Tadinya, saya sempat terpukau membayangkan orang yang merangkai manik-manik kecil itu satu per satu menjadi tas, dompet, dll. Tapi belakangan saya jadi lebih terpukau membayangkan orang yang MEMBUAT manik-manik itu!!!! Kebayang nggak sih, membuat manik-manik kuecil-kuecil dengan bolongan di tengah-tengahnya? Bagaimana melubangi manik-manik yang kecil itu, coba??? Hehehe...
Kembali ke oleh-oleh. Selain perhiasan dari batu-batuan dan pernak-pernik dari manik-manik, Banjarmasin juga terkenal dengan kain khas Sasirangan. Model motifnya hampir sama dengan jumputan (baik Jawa maupun Palembang), tapi ya beda. Ada yang sudah berupa kemeja, atau kaos, atau bahan meteran. Kalau Anda datang ke pasar Batuah di Banjarbaru, semua tersedia, perhiasan, kerajinan manik manik, kain sasirangan, dan ada lagi kerajinan dari rotan serta sarung. Untuk kerajinan rotan, Anda bisa membeli lampit (tikar) ukuran 2x3 meter (memang repot membawanya, tapi bisa juga dikirim melalui ekspedisi), atau tikar ukuran sajadah untuk shalat. Bisa juga membeli tas jinjing dari rotan. Sarung yang saya maksud adalah sarung dari bahan yang kalau dikucek-kucek akan mengeluarkan bau sereh yang mirip dengan bau daun jeruk nipis. Seger. Walaupun sudah dicuci sekalipun, baunya masih akan ada. Selain di Banjarbaru, saya juga pernah membeli sarung ini di pasar di Balikpapan (pasar apa lupa namanya, pusat kerajinan dan oleh-oleh. Kalau nggak salah pasar Buah???).
Kalau mau melihat pendulangan intan, kita bisa datang ke lokasi tambang, sedikit keluar daerah Banjarbaru. Dari situ, kita juga bisa mampir ke satu koperasi di dalam kota Banjarbaru untuk melihat proses penggosokan intan. Selain bisa melihat proses penggosokan intan, kita juga bisa beli perhiasan disana, dan ditanggung nggak bakal ketipu. Ada perhiasan yang diikat dengan emas, ada juga yang dengan perak atau jenis logam lainnya. Harganya bervariasi, mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah.
Saya juga sering dioleh-olehin itik bakar atau itik goreng oleh sahabat dari Banjarmasin. Tepatnya sih dari daerah Gambut. Di Banjarbaru atau Banjarmasin juga banyak yang menjual daging itik ini. Tapi sahabat saya mengatakan, yang di daerah Gambut lebih enak. Saya sih percaya saja, wong dioleh-olehin. Hehehe.... Tapi itiknya memang enak. Walau sudah dingin, tapi dagingnya tidak menjadi alot atau keras.
Saya juga pernah dioleh-olehin udang sungai yang besarnya hampir sebesar lobster. Katanya, harganya sekitar 100.000 per kilogram. Kalau di Jakarta, harganya menjadi 2 – 3 kali lipat. Tapi khusus udang, sebaiknya dibawa sudah dalam keadaan matang atau minimal setengah matang, untuk mencegah udang menjadi busuk atau basi. Sampai di rumah, tinggal dipanaskan lagi (digoreng) dengan menambahkan bawang putih. Dimakan dengan nasi putih hangat dan cocolan sambal, satu ekor saja sudah membuat saya berkali-kali menambah nasi. Nyam....
(foto dari flipoutdesign.com)
Write Comment
* Please keep the topic of messages relevant to the subject of the article.
* Personal verbal attacks will be deleted.
* Please don't use comments to plug your web site. Such material will be removed.
* Just ensure to *Refresh* your browser for a new security code to be displayed prior to clicking on the 'Send' button.
* Keep in mind that the above process only applies if you simply entered the wrong security code.
Code:* Code:
Comments
oleh2 semarang
Written by dindaThis email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it on 2008-06-25 16:35:59cm mau ikut nimbrung urun info, sbg wong smrg asli...ada bbrp item oleh2 yg wajib mutlak absolut....ada lumpia mbak lien yag ada di depan sri ratu pemuda...harganya 8rb, dijamin mak nyus...toko oleh2 yang nyaman mnrt sy yaitu toko juwana di jl pandanaran...isinya mcm2 bgt jd buat yg waktunya mepet dijamin udah tercukupi semua titipan yang hrs dibeli..wingko yg enak di toko kuno dekat perempatan bubakan, yg daerah kota tua.....naik dikit di ungaran ada bakso tahu yang enak yaitu tahu bakso bu puji...yummy buat cemilan.... :p
Written by putriThis email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it on 2008-06-27 09:55:02Selain di Banjarbaru, saya juga pernah membeli sarung ini di pasar di Balikpapan (pasar apa lupa namanya, pusat kerajinan dan oleh-oleh. Kalau nggak salah pasar Buah???
========>
Pasar kebun sayur mbak... :grin
Ralat Sedikit
Written by heri yuwandiThis email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it on 2008-07-15 15:09:01Saya tinggal dan bekerja di banjarbaru. terima kasih sudah menyebutkan nama banjarbaru sebagai lokasi pasar batuah. Seneng deh krn ikut mempromosikan banjarbaru.
Tapi supaya infonya tidak salah, pasar batuah itu letaknya di kota martapura.banjarbaru dan martapura memang bertetangga

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat