Industri Minyak Kelapa Sawit RI Sama Bobotnya dengan Pesawat Airbus
Posted by"Minyak sawit bagi Indonesia tidak hanya penting bagi perekonomian
nasional, namun menjadi sarana pula bagi pengentasan kemiskinan,
pembangunan pedesaan dan sumber mata pencaharian bagi petani," kata Bayu
dalam keterangannya seperti yang dikutip, Sabtu, 7 Juni 2014.
Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan tahunan European Roundtable
Sustainable Palm Oil (RSPO) beberapa hari lalu. Pertemuan yang dihadiri
lebih dari 100 anggota RSPO ini mengambil tema "100% Certified
Sustainable Palm Oil: Our Shared Responsibility".
RSPO, merupakan salah satu jenis dari beragam sertifikasi minyak sawit
yang keberterimaannya paling tinggi di pasar ekspor. Walaupun demikian,
tercatat baru 16 persen dari produksi minyak sawit dunia yang memiliki
sertifikasi RSPO.
"Dari 9,7 juta ton minyak sawit yang bersertifikasi RSPO, Indonesia
menyumbang sekitar 48 persen atau 4,6 juta ton produksi minyak sawit
bersertifikasi (certified sustainable palm oil/CSPO) RSPO," kata dia.
Untuk mendukung komitmen Indonesia terhadap produksi minyak sawit
berkelanjutan, diimplementasikan regulasi yang mewajibkan perkebunan
kelapa sawit di Indonesia untuk memiliki sertifikat Indonesian
Sustainable Palm Oil (ISPO) paling lambat 2014.
"Melalui ISPO, target jangka menengah Indonesia untuk dapat mengekspor
100 persen produksi CSPO diyakini dapat dicapai dalam jangka pendek,"
ujar mantan wakil menteri pertanian itu.
Wacananya, ada kemungkinan saling dukung antara ISPO-RSPO karena tujuan
yang ingin dicapai pun sama, yaitu 100 persen CSPO. Konvergensi antara
ISPO-RSPO dimungkinkan karena hanya 11 persen dari indikator ISPO yang
belum tercakup dalam RSPO, sedangkan sekitar 25 persen dari indikator
RSPO belum tercakup dalam ISPO.
Berlandaskan pada kesamaan yang cukup banyak itu, diharapkan agar produk
yang telah memenuhi persyaratan ISPO juga dapat memenuhi persyaratan
RSPO tanpa harus mengulang proses sertifikasi dari awal.
"Perlu ditingkatkan standar dari indikator-indikator pada ISPO, RSPO
atau jenis sertifikasi lainnya yang semuanya itu diharapkan dapat
mendukung baik produksi maupun ekspor minyak sawit berkelanjutan," papar
Bayu.
0 comments:
Posting Komentar