BENGKULU :Sejumlah warga di Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memilih membiarkan tanaman sawit dan karet tidak terurus, setelah mengetahui kebun mereka berada dalam kawasan hutan produksi terbatas.
"Warga hanya sebatas mengambil sisa dari panen sawit dan karet tanpa mau lagi mengurus dan merawat tanamannya itu," kata Tokoh Pemuda Kecamatan Pondok Suguh M. Yasin di Mukomuko, Sabtu 11 Februari 2012.
Hal ini dilakukan oleh warga setempat, kata dia, menyusul lahan yang selama ini diusahakan sebagai mata percaharian keluarga mereka ternyata keterangan bidang kehutanan berada dalam kawasan hutan produksi terbatas (HPT).
Karena lahan itu sudah lama ditanami dan telah menghasilkan, lanjutnya, warag masyarakat setempat hanya mengambil berapa saja panen sawit dan karet yang didapat tanpa mau lagi memelihara apalagi memupuknya.
"Kalau sudah dibiarkan dan tidak dipelihara lagi kemungkinan hasilnya tidak seberapa lagi dan sisa panen ini lah yang digunakan oleh warga," kata dia menambahkan.
Ia menyebutkan, sekitar 20 kepala keluarga yang berada di tiga desa di Kecamatan Pondok Suguh yakni Desa Air Berau, Desa Pondok Suguh, dan Gajah Mati yang membuka lahan perkebunan di dalam HPT.
"Lahan yang dibuka oleh warga itu tidak luas setiap kepala keluarga hanya berkisar tiga hingga lima hekare," kata dia menerangkan.
Ia menjelaskan, meskipun warga telah membiarkan lahan miliknya tidak digarap lagi tetapi salah satu perusahaan perkebunan di daerah ini justru masih tetap mempertahankan kebunnya.
"Kami sudah cek sama-sama dengan bidang kehutanan, ternyata ratusan hektar kebun sawit milik salah satu perusahaan perkebunan yang berada dalam HPT dan kami diperkirakan sawit ditanami padan 2005 karena telah menghasilkan," ujarnya.
Ia berharap, jangan hanya warga saja yang meninggalkan kawasan HPT tetapi perusahaan juga harus meninggalkan lokasi itu.
Sementara itu Kepala Seksi Perizinan, Kemitraan, dan Pengembangan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Budi Yanto mengatakan, akan melakukan koordinasi dengan kepala dinas terkait perambahan HPT di Kecamatan Pondok Suguh.
"Memang benar kami telah turun dan mengecek lokasi HPT yang dirambah namun hal ini perlu dikoordinasikan dulu dengan kepala dinas untuk menidaklanjuti temuan dari bidang perkebunan dan kehutanan," ujarnya.(antara)/Eksp
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar