RSS Feed

Produksi Kakao Tahun Ini Diprediksi Turun 21,74%

Posted by Flora Sawita Labels: ,

JAKARTA: Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) memprediksi produksi Indonesia pada tahun ini merosot 21,74% atau 125.000 ton dibandingkan 2010.

Penurunan ini membuat total produksi kakao di Indonesia hanya 450.000 ton. Sedangkan pada tahun lalu, Askindo mencatat, produksi kakao Indonesia mencapai 575.000 ton. Ketua Umum Askindo Zulhefi Sikumbang menjelaskan produksi merosot karena produktivitas kakao di Pulau Sulawesi terganggu cuaca. Pulau Sulawesi merupakan daerah produksi kakao terbesar di Indonesia

“Juga karena sangat banyak hama. Kalau terlalu basah dia mati karena banyaknya jamur,” katanya.
Selain cuaca dan hama, perhatian pemerintah terhadap perawatan kebun kakao kurang. Menurut Zulhefi, gerakan nasional (gernas) produksi kakao tidak memberikan tindakan konkret kepada petani kakao. Misal, dana Gernas dipakai membeli pupuk formula untuk dibagikan ke petani. Satu tahun pemberian pupuk gratis, tahun berikutnya petani tidak dapat pupuk lagi.

“Harusnya Gernas memberikan program penyuluhan kepada petani. Gernas tidak sesuai yang kami harapkan. Harusnya perbanyak tenaga penyuluh, mereka harus tidur di rumah petani,” tuturnya.

Zulhefi mensinyalir produksi turun lantaran banyak petani kakao mengalihkan lahannya menjadi lahan kelapa sawit dan karet. Pengalihan ini karena produktivitas kakao rendah dibandingkan komoditas lain. Produktivitas yang rendah ini menyebabkan pendapatan petani ikut rendah.

Askindo menghitung produktivitas kakao hanya 500 kg/ha/tahun. Dengan harga kakao Rp22.00/kg, maka pendapatan petani hanya Rp11 juta/ha/tahun. Adapun komoditas sawit dapat mencapai produktivitas 30Mt/ha/tahun. Dengan harga Rp1.250/kg, maka pendatapan petani Rp37,5 juta. Produktivitas karet yang mencapai 1.000 kg/ha/tahun dan harganya Rp45.000/kg, maka pendapatan petani karet Rp45 juta. Begitu juga dengan petani jagung yang pendapatannya bisa mencapai Rp45 juta/ha/tahun.

“Dengan situasi produktivitas yang rendah ini, kapan saja petani dapat beralih. Produktivitas kakao tidak gampang naik,” ujar Zulhefi.

 Dengan peralihan kakao ke komoditas lain, dia memprediksi produksi kakao dua hingga tiga tahun mendatang tidak naik banyak. Pada 2012 hanya 500.000 ton dan 2013-2014 tidak lebih dari 600.000 ton.(api)(BI)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul