Medan- Direktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Hendra Utama menyebutkan, hingga saat ini masih pihak PTPN saja yang sangat pro aktif dalam pembangunan Sei Mangke.
Termasuk juga rencana PT Unilever untuk menanamkan modalnya dalam kerjasama industri hilir sawit ini. Dengan kucuran modal yang ada, dimana diperkirakan pada tahap pertama pembangunan Sei Mangke, membutuhkan
sekitar Rp 5 triliun, infrastruktur diminta tetap diprioritaskan. Mulai dari jalan raya hingga rel kereta api untuk pengangkutan hasil industri nantinya.
Terkait masalah infrastruktur ini, Asisten bidang Perekonomian Pemprop Sumut, Djaili Azwar mengungkapkan, pihaknya akan mendukung pembangunan infrastruktur dan bahkan akan memprioritaskan kawasan Sei Mangke.
“Bukan pemerintah tidak mendukung. Infrastruktur itu adalah keluhan bersama baik pemprop Sumut, kabupaten dan kota serta pihak swasta. Bukannya kita tidak memikirkan. Seharusnya pemerintah pusat juga memprioritaskan infrastruktur daerah. Untuk menangani infrastruktur ini, kita dan Kadin sudah bekerjasama untuk meneriakkannya,” tegasnya.(Trib)
KEK Sei Mangke Akan Tambah Lahan Tenaga Kerja Baru
Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke juga dipastikan akan menambah lahan tenaga kerja baru khususnya di sektor industri.
Namun, Hendra Utama berharap, pemerintah daerah tidak sekedar memaksakan bahwa putra daerahnya wajib bekerja disitu. Tapi harus pula dibarengi dengan peningkatan kompetensi SDM dari masing-masing daerah.
“Kan bisa ditingkatkan dengan optimalisasi sekolah-sekolah kejuruan. Khususnya untuk bagian industri. Sehingga walaupun nantinya investornya dari asing, penyerapan tenaga kerja jadi lebih mudah asal ada kompetensinya,” katanya.
Insentif yang rencananya akan diberikan kepada daerah yang menjadi kawasan ekonomi khusus tersebut adalah fasilitas fiskal yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan fasilitas fiskal di kawasan perdagangan bebas ( free trade zone / FTZ).
Di kawasan perdagangan bebas hanya ada pembebasan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan barang mewah (PPnBM), dan cukai.Sedangkan pada kawasan ekonomi khusus ada lima fasilitas fiskal. Pertama, impor barang ke kawasan ekonomi khusus mendapatkan penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, dan tidak di pungut PPn serta PPnBM.
Kedua, penyerahan barang dari daerah pabean Indonesia lainnya (DPIL) ke kawasan ekonomi khusus mendapatkan fasilitas PPN dan PPnBM. Ketiga, mendapatkan fasilitas pajak daerah dan retribusi daerah. Keempat, diberi tambahan fasilitas PPh sesuai karakteristik zona. Kelima, memperoleh pengurangan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Sumber : Tribun Medan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar