BENGKALIS (RP) - Selain terkenal dengan keindahan pantai pasir putih, Pulau Rupat juga menyimpan potensi perkebunan sawit dan karet yang cukup besar. Saat ini, sudah terbangun ribuan hektare perkebunan sawit milik masyarakat setempat.
Hanya sayangnya, keberadaan ribuan perkebunan sawit tersebut belum
didukung Pabrik Kelapa Sawit (PKS), sehingga harga Tandan Buah Segar (TBS) milik petani hanya dihargai Rp600 per Kg. Padahal di beberapa daerah lain, harga TBS mencapai seribuan lebih. Hanya sayangnya, keberadaan ribuan perkebunan sawit tersebut belum
‘’Sejumlah petani memang mengeluhkan kondisi ini, pembeli beralasan biaya transportasi sangat besar sehingga mereka hanya berani membeli TBS Rp600 per Kg. Kalau saja di Rupat ada PKS, saya yakin harga sawit akan sama dengan daerah lain dan pastinya kondisi itu akan menguntungkan petani tempatan,’’ terang anggota DPRD Bengkalis, M Nasir, Senin (24/10).
Politisi asal Pulau Rupat ini menambahkan, para petani tidak bisa menjual harga sawit mereka lebih tinggi, karena tidak ada yang membeli. Kendati terpaksa para petani tetap saja menjual. ‘’Jika tidak terjual siapa yang akan membeli, mau tak mau terpaksa dijual juga kendati dengan harga sangat murah,’’ imbuh Nasir.
Ditambahkannya, sejumlah pengusaha sudah menyatakan kesanggupan untuk membangunn PKS di Pulau Rupat. Bahkan kata Nasir, sudah beberapa orang yang menyatakan diri kesanggupannya.
‘’Mereka melihat potensi perkebunan sawit yang ada di pulau Rupat ini. Kita tentunya terus mendorong pemerintah agar mempermudah pihak swasta yang ingin berinvestasi di daerah kita,’’ tegas Nasir.
Hanya saja kata Nasir, keinginan pihak swasta ingin membangun PKS di Pulau Rupat belum bisa ditindaklnjuti, karena ada beberapa persoalan dan persyaratan yang harus dipenuhi.
‘’Kalau memang harus ada kajian dan lainnya harus segera dilakukan, sehingga kepastian hukum bagi pihak swasta yang ingin berinvestasi jelas. Saya pikir ini peluang bagi kita untuk membantu masyarakat di pulau Rupat,’’ jelasnya.
Ungkapan tidak jauh beda disampaikan Sukirman, warga Desa Kembung Luar ini mengatakan, keuntungan petani sawit di Pulau Bengkalis masih kalah jauh dengan petani di daratan Sumatra. Karena TBS milik mereka dibeli sangat murah dan harga pupuk juga mahal.
‘’Kita sambut baik jika memang PT Meskom akan membangun PKS di Bengkalis. Dengan begitu, harga TBS akan bisa naik karena pembeli tidak lagi dipusingkan dengan biaya transportasi dan lainnya,’’ kata Sukirman.(evi)/Ria-p
0 comments:
Posting Komentar