Palm | Kelapa Sawit

JAMBI – Manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit Asian Agri mengklaim belum melakukan perluasan lahan. Kini, mereka masih foKus untuk melakukan intensifikasi lahan ketimbang ekstensifikasi lahan.

"Lahan yang kita miliki sekarang, kita lebih intensifkan lagi produksinya, dengan cara memilih
bibit unggul sehingga produksi kelapa sawit lebih banyak lagi," kata General Manager Communication Asian Agri, Fiona Mambu kepada Tribun, usai halal bi halal antara Asian Agri dengan media di Jambi.

Di Sumatera, Asian Agri berada di tiga wilayah. Kebun kelapa sawitnya tersebar di Provinsi Jambi, Sumatera Utara, dan Riau. Total keselurahan perkebunannya mencapai 100 ribu hektar untuk lahan inti, dan sekitar 60 ribu hektare lahan plasma.

Adapun di Jambi, perkebunan kelapa sawit Asian Agri berada di tiga kabupaten, yaitu Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Batanghari dan Tebo.

Hartanto, Koordinator Plasma Asian Agri Jambi menambahkan, di Jambi lahan sawit milik Asian Agri sekitar 18.141 hektar lahan inti dan ada 22.027 hektar lahan plasma.

Produksi kelapa sawit per bulannya sekitar 60 ribu ton. Angka itu dengan asumsi satu hektare kebun kelapa sawit menghasilkan sekitar 1,5 ton per bulan.

Sayangnya, industri hilir kelapa sawit itu masih dilakukan di luar Jambi. Kelapa sawit yang diolah menjadi crude palm oil (CPO) itu diolah oleh pihaknya sendiri di Jakarta.

Pada kesempatan itu, Koordinator CSR Asian Agri, Sugiantoro menyampaikan, sudah banyak menjalankan program CSR mereka untuk masyarakat sekitar.

Misalnya, pemberdayaan petani plasma dan swadaya. Dalam program ini untuk meningkatkan kapasitas petani swadaya, dilakukan program integrasi sapi dan sawit, perbaikan struktur serta penguatan kelembagaan.(Trib-J)