RSS Feed

Berita Pertanian : Konsumen Sayuran Medan Masih Sulit Jangkau Sayur Organik

Posted by Flora Sawita Labels: , , ,













Medan
. Produk pertanian organik khususnya sayur saat ini masih sulit dijangkau oleh masyarakat Medan secara luas. Selain faktor harganya yang lebih tinggi disbanding sayuran non organik, masyarakat juga belum sepenuhnya memahami manfaat produk pertanian bagi kesehatan sehingga produk pertanian ini masih sedikit diserap pasar.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pertanian Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Medan, Rukiah Iriani, Jumat (23/9) di Medan.

"Masyarakat saat ini masih sulit mengakses produk organik," ujarnya.
Dikatakan Rukiah, saat ini, pihaknya tengah melakukan fokus pengembangan produk sayuran organik dataran rendah. Beberapa jenis sayuran yang menjadi fokus pengembangan antara lain sayur kekna, bayam, kacang panjang, sawi, dan sayur raja. Di Medan sendiri, kawasan yang sudah dijadikan pengembangan pertanian organik adalah kawasan Medan Marelan yang produksinya bisa mencapai kisaran 500 kg per jenis dalam masa panennya. "Dari yang kami lihat, petani yang mengembangkannya juga masih sulit memasarkannya," katanya.

Sejak beberapa waktu terakhir, disebutkan Rukiah, Distanla tengah terus mengembangkan produk sayur organik. Sebanyak 7 kecamatan potensial di Medan akan dijadikan kawasan pengembangan sayur organik.

Tingginya harga produk sayur organik selama ini ditenggarai karena tingginya biaya produksi dan rendahnya kapasitas produksi organik jika dibandingkan dengan produk anorganik.

"Selain cost nya tinggi, produksinya juga rendah. Jika dibandingkan, hanya setengah jumlahnya dengan produk anorganik pada luas lahan yang sama," jelasnya.

Karenanya, untuk terus menggenjot produk sayur organik, Rukiah mengatakan, pihaknya terus mendorong petani untuk menanam sayuran organik secara berkelanjutan, karena selama ini petani yang sebagian besar bertani anorganik, masih sulit untuk beralih ke organik. "Kami memfasilitasi pengadaan pupuk. Juga outlet-outlet pemasaran akan terus ditingkatkan," pungkasnya.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat