RSS Feed

Selamat Datang Cabai Keriting Besar, Panjang dan Pedas

Posted by Flora Sawita Labels: , , , , ,

BESAR, panjang, dan pedas. Itulah cabai yang diimpikan para pekebun di Pulau Sumatera. Hal itu dikatakan Muhamad Syukur dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB.

Impian itu terwujud setelah IPB memproduksi cabai dengan kulit bergelombang persis cabai keriting, tetapi panjangnya 15 cm dan diameter mencapai 1,3 cm layaknya cabai besar. "Pedasnya menyamai cabai keriting," kata Muhamad Syukur.

Cabai itu hasil persilangan dari tetua betina keriting IPB C110 dan jantan besar IPB C5. Galur cabai yang belum diberi nama itu akan segera diusulkan menjadi varietas unggul nasional.

Syukur menggunakan tetua betina IPB C110 karena memiliki keunggulan: buah banyak, tahan penyakit, dan rasa pedas. Keunggulan ukuran buah yang besar, genjah (cepat berbunga) didapat dari tetua jantan. Hasilnya varietas baru berumur genjah, buah besar, tahan terhadap hama penyakit penting, pedas, kulit merah mengilap, dan produksi tinggi.

Adaptif Lahan Basah

Syukur juga berhasil menciptakan cabai besar yang pedas. Cabai hasil persilangan betina IPB C19 dan jantan IPB C9 berukuran besar, diameter 1,8 cm, dan panjang 10 cm. "Rasanya hampir sepedas cabai keriting," ujar Syukur. Perakitannya sudah dilakukan sejak 2008 dan kini mulai pengujian produksi musim ketiga tanam.

Varietas keriting yang panjang dan pedas dirilis East West Seed Indonesia: tanamo dan kastilo. Tanamo memiliki keunggulan produksi tinggi dan tahan Phytopthora capsici. Panjang buah dari pangkal sampai ujung 17 cm. Penampilan kulit buah merah cerah dan licin. Ia adaptif di lahan basah seperti sawah.

Kastilo selain tahan Phytopthora capsici juga layu bakteri, dan penyakit ujung buah menguning karena kurang serapan kalsium. Varietas yang memiliki panjang buah mencapai 16 cm itu berdaya simpan lebih lama, hingga 7 hari sehingga cocok untuk distribusi jarak jauh. Firhat, petani cabai di Lampung sudah 3 musim menanam kastilo. Hasilnya dari 8.000 batang dipanen 12 ton atau 1,5 kg/tanaman.

Tahan Kering

Sementara cabai besar yang dikeluarkan East West Seed Indonesia adalah gada MK, pilar, dan panex. Ketiganya memiliki rasa pedas. Nama gada MK diambil berdasarkan bentuk buah menyerupai varietas gada, pendahulunya yang lazim dipakai sebagai bahan saus sambal. Kelebihan gada MK antara lain sangat tahan terhadap kekeringan sehingga mampu ditanam di musim kemarau.

Pilar tahan layu bakteri Pseudomonas solanacearum dan Phytophthora capsici. Pilar cocok ditanam di dataran menengah sampai tinggi. Namun, cabai yang memiliki rasa pedas medium itu mampu beradaptasi di dataran rendah terutama untuk daerah Sulawesi dan Kalimantan.

Petani yang menginginkan panen cabai serempak bisa menggunakan panex. Keunggulannya, umur genjah dan berbuah serempak. Panex berasal dari kata panen express yang menggambarkan umur panen yang cepat dan sekali panen langsung banyak. Petani yang biasa memanen cabai hijau cocok menanam panex karena ukuran buah sudah besar saat dipanen muda.

East West Seed Indonesia membutuhkan waktu 5—7 tahun untuk menghasilkan varietas-varietas itu. Kini pengembangannya hingga ke daerah timur Indonesia sehingga pertanaman cabai tidak terkonsentrasi di daerah barat. Syukur juga menginginkan petani dapat menghasilkan sendiri benihnya sehingga dua calon varietas yang akan dirilis itu bersari bebas dan telah mantap sifatnya. Benih dapat diambil dari pertanaman sebelumnya. "Mengapa harus bersari bebas? Karena sasarannya petani-petani kecil yang tidak mampu membeli benih mahal dan benih hasil panen bisa ditanam kembali untuk kebutuhan sendiri," kata Syukur. (TRUBUS)

1 comments:

  1. Aldyn service

    kami dari padang sidimpuan kecamatan angkola sangkunur mencoba. Bibit kastilo f1 semoga berhasil

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul