Foto KAKAO by cfddago. |
JAKARTA- Pemerintah Indonesia melihat adanya potensi Serbia akan menjadi pintu perdagangan yang strategis bagi ekspor sawit dan kakao dari Indonesia ke kawasan Eropa Timur.
“Setelah kemarin kami mengadakan kunjungan ke wilayah Beograd-Serbia, kami melihat bahwa Serbia dapat menjadi semacam transit bagi perdagangan sawit dan kakao kita,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kala ditemui di kantornya, akhir pekan kemarin.
Dengan dijajakinya kemungkinan ini, Mari menyatakan pintu perdagangan ke Eropa tidak lagi datang melalui kawasan Eropa barat. “Selama ini, komoditas ekspor kita kalau ke Eropa masuknya lewat Rotterdam dan Hamburg. Mungkin ke depannya, kita bisa masuk lewat Balkan” lanjutnya.
Ketika dikonfirmasi masalah sertifikasi dan kualitas sawit yang sering menjadi masalah ketika memasuki kawasan Eropa, dia menyatakan bahwa proses kesalahanpahaman terkait masalah {palm oil sustaibility} ini akan segera akan segera diselesaikan.
Selain itu, ia juga meyatakan bahwa proses hilirisasi komoditas kakao juga berjalan dengan baik. “Kemarin, saya meninjau pabrik olahan kakao baru di Batam yang bisa memproduksi Kakao sebanyak 60 ribu ton per tahun, itu menunjukkan bahwa proses hilirasasi kita berjalan baik” tutupnya. (mrt)
(ade) sumber okezone.
“Setelah kemarin kami mengadakan kunjungan ke wilayah Beograd-Serbia, kami melihat bahwa Serbia dapat menjadi semacam transit bagi perdagangan sawit dan kakao kita,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kala ditemui di kantornya, akhir pekan kemarin.
Dengan dijajakinya kemungkinan ini, Mari menyatakan pintu perdagangan ke Eropa tidak lagi datang melalui kawasan Eropa barat. “Selama ini, komoditas ekspor kita kalau ke Eropa masuknya lewat Rotterdam dan Hamburg. Mungkin ke depannya, kita bisa masuk lewat Balkan” lanjutnya.
Ketika dikonfirmasi masalah sertifikasi dan kualitas sawit yang sering menjadi masalah ketika memasuki kawasan Eropa, dia menyatakan bahwa proses kesalahanpahaman terkait masalah {palm oil sustaibility} ini akan segera akan segera diselesaikan.
Selain itu, ia juga meyatakan bahwa proses hilirisasi komoditas kakao juga berjalan dengan baik. “Kemarin, saya meninjau pabrik olahan kakao baru di Batam yang bisa memproduksi Kakao sebanyak 60 ribu ton per tahun, itu menunjukkan bahwa proses hilirasasi kita berjalan baik” tutupnya. (mrt)
(ade) sumber okezone.
0 comments:
Posting Komentar