
Jambi. Eceng Gondok, tanaman gulma yang sebelumnya merusak keindahan Danau Kerinci, kini sudah menghilang 100 persen berkat program penyebaran ikan koan di danau tersebut mulai tahun 1995.
"Eceng Gondok yang dulu sudah sangat mengkuatirkan karena nyaris menutupi seluruh permukaan danau Kerinci, kini sudah dapat dihilangkan dengan restoking sekitar 2000 ekor bibit ikan Koan pada tahun 1995," kata Kepala Desa Jujun Kecamatan Danau Kerinci, Supratman di Kerinci, Kamis.
Dulu, kata Supratman, eceng gondok menutup permukaan danau sehingga menjadi penghalang bagi para nelayan untuk menangkap ikan karena perahu tidak bisa melewati padang eceng gondok.
"Saat itu masyarakat nelayan Danau Kerinci sampai putus asa dan beralih meninggalkan profesinya, membengkalaikan biduk dan perahu serta jala, pukat, pancing dan perkakas lainnya hingga lapuk, saat itu masyarakat desa-desa disekitar Danau Kerinci memulai jadi tenaga kerja ilegal ke Malaysia," paparnya.
Karena kondisi itulah, Dinas Perikanan berinisiatif membeli dengan cara mengimpor jenis ikan Koan dari China yang dikenal sebagai ikan pembersih peraiaran danau dan sungai.
Program itu, tambah Supratman terbukti ampuh setelah kini lebih 10 tahun danau Kerinci telah kembali bersih terbebas dari eceng gondok 100 persen.
Danau Kerinci kini kembali indah bahkan jauh lebih indah dari dulu, sementara produksi ikan Koan kini sudah menjadi komoditas lain yang memberikan penghasilan kepada para nelayan.
Selain keberadaan berbagai jenis ikan khas dan endemik Danau Kerinci seperti Semah, Medik, Barau, Puyau, Tilan, Sepat, dan belut, habitat di danau tersebut juga sudah kembali pulih, tambahnya.
Ikan Koan memang terkenal sebagai ikan pemangsa tanaman air khususnya eceng gondok, ikan tersebut adalah ikan rakus, perkembang biakan dan pertumbuhannya terbilang cepat, selain kelezatan dan kandungan gizi dagingnya tergolong tinggi.
"Masyarakat nelayan desa-desa di Kecamatan Danau Kerinci tentu saja sangat besyukur dan berterimakasih dengan program penyebaran ikan koan di danau pada 1995, karen hasilnya kini telah 100 persen, daerah lain di tanah air yang memiliki permasalahan eceng gondok di perairannya, dapat pula belajar dari program Koan di Danau Kerinci ini," kata dia.(ant)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
AGRIBISNIS
APINDO
Africa
Agriculture Business
Agriculture Land
Argentina
Australia
Bangladesh
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita Riau Today
Berita Tempo
Berita riau terkini
Biodiesel
Bursa Malaysia
CPO Tender Summary
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
Cotton
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
MPOB
Malaysia
Meat
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
PENGUPAHAN
PERDA
Pakistan
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
Penawaran menarik
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
RSPO
Rice
SAWIT
Serba-serbi
South America
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
USA
Ukraine
Usaha benih
Vietnam
Wheat
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
bibit sawit unggul
biofuel
biogas
budidaya sawit
corporation
palm oil
pembelian benih sawit
perburuhan
pertanian
soybean
umum
varietas unggul

0 comments:
Posting Komentar