RSS Feed

Berita Pertanian : Harga Jagung dan Pakan Ternak Semakin Mahal

Posted by Flora Sawita Labels: , , ,

Medan. Tingginya harga jagung di pasar yang disebabkan oleh minimnya produksi, langsung berdampak pada harga pakan ternak. Saat ini, harga pakan ternak kembali mengalami kenaikan sekira 12,28% dari sebelumnya. Kenaikan ini, terjadi karena kebutuhan jagung dalam produksi pakan ternak sangat dominan, yakni mencapai 50%.
Saat ini kenaikan harga jagung bukan hanya terjadi di pasar lokal melainkan juga di dunia. Tidak ayal, pengusaha ternak pun harus melakukan impor sekitar 10-15% jagung untuk memenuhi kebutuhan pabrikan. Kekurangan suplai jagung yang terjadi saat ini, diakibatkan anomali iklim yang berimbas pada penurunan produktivitas tanaman jagung.

Ahwa, pedagang jagung dan pakan ternak di Pasar Petisah Medan, Rabu (18/5), mengatakan, selain naiknya harga pasokan, volume pakan ternak yang sampai ke pedagang cukup minim dan ini membuat mereka kesulitanmemenuhi permintaan konsumen.

"Biasanya, saya mendapat pasokan sekitar 700 kg setiap pekan, tapi sekarang hanya sekitar 50% dari jumlah itu," ujarnya.

Dikatakan Ahwa, kondisi ini tentu akan berakibat pada penurunan penjualan di tokonya yang otomatis akan berpengaruh pada perolehan omsetnya secara keseluruhan.

Sementara harga jagung, kata Ahwa, jika kemarin harganya masih berkisar Rp 5.500 per kg, kini sudah merangkak naik menjadi Rp 6.200 per kg. Ahwa berharap, pemerintah peka terhadap permasalahan ini agar pelaku usaha kecil tidak mendapatkan imbas yang signifikan. "Pengusaha ternak tentu akan terganggu produksinya karena kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak. Kalau itu terjadi, harga ayam di pasaran akan melonjak," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan Fitria, pedagang pakan ternak di Pusat Pasar Medan. "Iya, harganya naik hingga Rp 700 dari sebelumnya Rp 5.000 menjadi Rp 5.700 per kg. Padahal, permintaan pakan ternak cenderung tinggi," ungkapnya.

Fitria mengungkapkan, kenaikan harga pakan ternak ini membuat stok di tokonya hampir ludes. "Biar pun harganya tinggi, tapi tetap dibeli masyarakat, terutama peternak. Karena memang sangat dibutuhkan untuk makanan ternak mereka. Itu membuat stok di toko saya hampir ludes. Padahal pasokan yang sampai ke pedagang makin menipis," katanya.(MB)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat