Industri Sawit Tak Terpengaruh RSPO
JAKARTA - Pengunduran diri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) dari Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) diyakini tidak akan berdampak buruk terhadap kinerja industri sawit nasional.
Tenaga Ahli Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Timbun Aritonang mengatakan, Indonesia tidak perlu takut ekspor sawit terganggu. Hal itu, kata dia, mengingat Indonesia adalah produsen CPO terbesar di dunia.
“Industri sawit kita aman. Kenapa sekarang takut-takut sih. Kita punya sawit sendiri. Kalau Gapki mengundurkan diri, anggota-anggotanya kan tidak seperti itu,” kata Timbun di Jakarta, Selasa (4/9/2011).
Timbun menilai, keputusan Gapki itu merupakan hal yang wajar. “Kalau mereka mau keluar ya terserah. Di dalam RSPO, sudah ada semua kriteria dan prosedur tentang seperti apa industri sawit itu. Kalau saya lebih memilih ISPO ketimbang RSPO,” jelasnya.
Bahkan, kata dia, pengunduran diri Gapki bisa menarik investasi di sektor sawit. “Kalau ada yang butuh sawit kita, kan bisa datang langsung ke Indonesia untuk ambil sendiri atau investasi,” ucapnya.
Sementara itu, melalui keterangan tertulisnya, Gapki menyatakan, keputusan tersebut diambil setelah melalui pertimbangan panjang dan matang dengan melibatkan Dewan Pengurus dan Dewan Pembina Gapki.
Latar belakang keputusan ini adalah komitmen sepenuhnya Gapki dalam mendukung Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai platform sustainability yang bersifat mandatory (wajib diikuti) di Indonesia.
Gapki sangat menghormati mematuhi, dan mendorong prinsip dan standar pengolahan kelapa sawit yang berkelanjutan. Gapki memberikan keleluasaan serta kebebasan kepada anggotanya untuk tetap menjadi anggota RSPO.
Namun pada saat yang sama, Gapki mewajibkan anggotanya mengikuti dan mematuhi ISPO sebagai kerangka dan skema pengelolaan berkelanjutan sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia yang berlaku. Gapki memandang positif adanya ISPO, karena mendukung terciptanya alternatif framework standar dan sertifikasi industri kelapa sawit. (mrt) (Sandra Karina/Koran SI/rhs)
(diktip dari www.okezone.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar