Ada beberapa penyebab pekebun menggunakan benih sawit palsu.
Pertama, karena ketidaktahuan. Banyak pekebun yang ingin berkebun sawit namun tidak dibekali pengetahuan yang memadai. Terbukti banyak pekebun yang dengan mudahnya membeli benih asalan yang dijual di pasaran dengan berbagai embel-embel. Padahal benih sawit hanya bisa diperoleh di 8 sumber benih, dan tidak di tempat lain.
Ironisnya banyak pekebun yang terkejut mengetahui jika harga benih atau bibit sawit mahal urung membeli dari yang resmi dan memilih yang asalan. Padahal jika dihitung biaya yang ia keluarkan untuk benih belum seberapa dibandingkan investasi lainnya seperti pembelian lahan dan sarana produksi. Padahal jika menggunakan benih palsu, maka tanaman yang dihasilkan memiliki produksi tinggi dan di bebepa tempat dijumpai tanaman yang tidak menghasilkan sama sekali.
Kedua, alasan kepraktisan. Salah satu kendala untuk mendapakan benih bermutu adalah seluruh sumber benih berada di Sumatera. Sehingga pekebun yang akan menanam sawit di luar Kalimantan menjadi sedikit kesulitan. Namun banyak pekebun yang memutuskan untuk membeli dari pihak ketiga dengan alasan punya akses ke sumber benih. Atau membeli dari sumber yang tidak jelas.
Untuk benih sebaiknya setiap pekebun tidak perlu kompromi. “Dapatkan benih sawit bermutu sebisa mungkin”. Tidak ada yang sia-sia jika Anda lakukan itu. Karena apa yang Anda bakal peroleh bukan hanya bernilai beberapa juta melainkan puluhan bahkan ratusan juta selama puluhan tahun. Jadi cerdaslah dalam mengambil keputusan jangka panjang.
Ketiga, terlalu percaya dengan embel-embel impor. Banyak pekebun yang tahu dimana sumber benih kelapa sawit tetap saja membeli dari sumber yang tidak jelas hanya karena benih yang dipasarkan berasal dari luar negeri. Mungkin jika ada orang yang menawarkan benih asal Australia atau USA maka mereka juga akan segera membeli.
Hal yang perlu disadari koleksi materi induk yang ada di Indonesia sama lengkapnya dengan sumber benih yang ada di luar negeri seperti Malaysia, Costarica, PNG. Bahkan baru-baru ini sumber benih Indonesia sudah melakukan penambahan materi induk baru dari hasil eksplorasi di Afrika.
Dan perusahaan sawit besar di dunia juga ada di Indonesia dan mereka menggunakan benih dalam negeri. Jadi tidak ada alasan bagi pekebun untuk underestimate terhadap kuaitas benih negeri sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar