Terbesar Kedua di Dunia, Keanekaragaman Hayati Indonesia Baru Tergarap 5%
[Unpad.ac.id, 19/10] Indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah Brasil dalam hal keanekaragaman hayati. Sebanyak 5.131.100 keanekaragaman hayati di dunia, 15,3% nya terdapat di Indonesia. Luar biasanya, keanekaragaman hayati Indonesia banyak yang berpotensi untuk dijadikan obat, dan potensi hayati yang luar biasa ini perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Potensi keanekaragaman hayati yang telah kita gunakan, rata-rata kurang dari 5% dari potensi yang kita miliki. Selain itu, dari 1.790 paten per tahun, paten yang dihasilkan dari aplikasi lokal hanya 117,3 saja, padahal potensi yang belum tereksplorasi masih sangat banyak,” ungkap Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, Prof. Tri Hanggono, saat mengisi acara Seminar Internasional bertajuk “Biotechnology Enchancement for Toipical Biodiversity” di Grha Sanusi Hardjadinata (Aula Unpad), Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (19/10).
Dengan potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia, Prof. Tri mengatakan bahwa perlu adanya pemberdayaan yang lebih intensif untuk melakukan penelitian di bidang tanaman obat sebagai alternatif lain pengobatan di bidang kesehatan. Dari total 28.000 spesies tumbuhan obat di Indonesia, telah diidentifikasi 1.845 sifat obat. Hingga saat ini, telah 283 spesies yang telah dieksplorasi aktif senyawanya.
“Hayati sebagai obat akan menjadi sumber utama molekul baru bioaktif dalam berbagai bidang kesehatan, pertanian dan industri teknologi. Ini juga sebagai alternatif untuk menjawab dan memecahkan masalah kesehatan. Selain itu, tanaman obat di Indonesia merupakan aset nasional dengan nilai ekonomis tinggi,” ungkapnya.
Seperti yang dituturkan Prof. Tri, salah satu potensi tanaman Indonesia yang telah diteliti oleh tim dari FK Unpad dan FMIPA Unpad adalah buah mahkota dewa yang mempunyai potensi sebagai agen antikanker. “Pemahaman kita dalam isolasi senyawa aktif dan eksplorasi mekanisme, menghasilkan senyawa alami yang menunjukan bahwa senyawa aktif dari tumbuhan obat mahkota dewa dapat digunakan sebagai terapi alternatif sebagai anti kanker,” tuturnya.
Berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia adalah kurangnya pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang biologi hayati. “Indonesia adalah negara yang subur makmur dengan kekayaan megabiodiversity tropis, Namun memiliki prestasi kurang dalam produk berbasis bioteknologi dan penelitian biologi,” kata Prof. Tri.
Sumber daya biologi hayati yang dimiliki Indonesia, sebenarnya bernilai jauh lebih tinggi dari emas atau logam bahan bakar minyak mulia, terutama ketika dibawa dan dilakukan pengembangan lebih lanjut dalam produk turunan, namun hanya 6,2% saja produk yang telah dipatenkan.
Untuk memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia, Prof. Tri menghimbau bahwa harus ada yang melakukan pemetaan keanekaragaman hayati sebagai basis data untuk mengeksplorasi kekayaan hayati bangsa Indonesia. Selain itu adanya penyebaran dan penguasaan bioteknologi yang lengkap dalam upaya meningkatkan pemberdayaan keanekaragaman hayati kita untuk kepentingan bangsa.
“Bioteknologi memainkan peranan penting dalam meningkatkan pemahaman kita tentang kekayaan alam, harus ada upaya yang serius dengan penekanan pada pemanfaatan perkembangan penelitian dalam bidang bioteknologi untuk kesejahteraan dan kesehatan bangsa kita,” himbau Prof. Tri. (eh.)
Sumber: Bio-fob
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar