RSS Feed

BUDIDAYA MELON

Posted by Flora Sawita

Deskripsi
Melon (Cucumis melo L.) merupakan nama buah sekaligus tanaman yang menghasilkannya, yang termasuk dalam suku labu – labuan atau Cucurbitaceae. Buahnya biasanya dimakan segar sebagai buah meja atau diiris-iris sebagai campuran es buah. Bagian yang dimakan adalah daging buah (mesokarp). Teksturnya lunak, berwarna putih sampai merah, tergantung kultivarnya.
Tumbuhan semusim, merambat tetapi menjalar, tidak memanjat. Daun berbentuk menjari dengan lekuk moderat sehingga seperti lingkaran bersudut. Batang biasanya tidak berkayu. Tanaman yang mirip semangka, yaitu bercabang banyak, namun bulu batang lebih halus. Batangnya lebih pendek dari batang semangka. Tumbuhan ini berumah satu dengan bunga dua tipe: bunga jantan dan hermafrodit. Bunga jantan muncul biasanya pada saat tanaman masih muda atau bila tumbuhnya kurang baik. Buah bertipe pepo. Bagian mesokarp menebal menjadi daging buah yang berair. pemuliaan diarahkan pada daging buah yang tebal, manis, serta jika mungkin, harum. Biji melon terkumpul pada tengah dalam rongga buah, sedangkan biji semangka menyebar dalam daging buah. Isi buah melon lebih padat, sedangkan semangka seperti busa yang berair.
Daun dan batang : daun melon lebar bercanggap (berlekuk), menjari agak pendek. Batang melon mempunyai alat pemegang (pilin) untuk dapat memanjat. Ada jenis melon yang tepi daunnya bergelombang dan tidak bercanggap. Bunga : bunga melon berumah satu dan berkelamin tunggal. Bunga yang muncul pertama hingga kelima biasanya bunga jantan. Lebah madu dan lalat hijau berperan dalam penyerbukan bunga ini. Buah: buah melon pada umumnya bulat, walaupun ada yang panjang dan tidak banyak mengandung air. Jenis buah melon banyak sekali, diantaranya ada yang berkulit hijau, kuning, dan putih kekuningan. Namun, pada dasarnya ada tiga tipe buah, yakni buah yang kulitnya berjaring (net), kulitnya berjaring tidak jelas, dan berkulit halus tanpa ada tanda jaring. Semua buah melon berbiji banyak, terkumpul dalam rongga buah yang diliputi lendir. Lendir tersebut terasa manis, kenyal (keras), dan tidak banyak mengandung air. Ada jenis melon yang kulitnya berwarna hitam dengan daging kehijauan, misalnya jenis tendral verde. Akar: tanaman melon tidak jauh berbeda dengan semangka, mempunyai akar tunggang dan akar samping banyak serta agak dalam. Akar pada samping berupa serabut yang jumlahnya banyak, kuat, dan panjang.
Manfaat
Sekitar 95 persen daging buah melon mengandung air, sehingga terasa dingin dan menyejukkan. Karena bersifat menyegarkan, buah melon dapat meredakan rasa panas dalam perut. Buah melon banyak mengandung Vitamin A, B dan C serta mengandung protein, kalsium dan fosfor. Kandungan mineral pada buah melon bahkan mampu menghilangkan keasaman tubuh dan mampu menyembuhkan sembelit.
Kandungan nutrisi buah melon adalah 15,00 mg kalsium; 25,00 mg fosfor; 0,5 mg besi; 34 mg Vitamin C; 640 mg I.U Vitamin A; dan 0,03 mg Vitamin B1. Buah ini juga mengandung antikoagulan yang disebut dengan adenosine, sehingga mampu menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau jantung. Sementara itu, kandungan karotenoid buah melon yang tinggi dapat mencegah kanker dan menurunkan resiko serangan kanker paru – paru karena merupakan senyawa utama penyerang penyakit kanker.
Buah melon mempunyai daya diuretik yang sangat baik sehingga bisa menyembuhkan penyakit ginjal dan penyakit eksim yang parah dan akut. Jika dikombinasikan dengan buah lemon, maka buah melon dapat menumpas penyakit asam urat.
Syarat Tumbuh
Tanaman melon optimal tumbuh di dataran menengah yang suhunya agak dingin, yakni pada ketinggian tempat antara 300 – l.000 m dpl. Di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 300 m dpl, buah melon berukuran lebih kecil dan dagingnya kurang berair. Jenis tanah andosol atau tanah berpasir baik untuk pengembangan melon, tanah dengan pH 6 – 7. Daerah yang bertipe iklim kering tidak disenangi oleh tanaman melon. Tanaman ini tidak toleran terhadap tanah asam (pH rendah) seperti pada semangka. Pada jenis tanah yang ber-pH asam, tanaman melon akan tumbuh kerdil. Tanaman melon lebih peka terhadap air tanah yang menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik daripada tanaman semangka. Di tempat yang kelembapan udaranya rendah (kering) dan ternaungi, tanaman melon relative berbunga betina. Melon lebih senang pada daerah terbuka, tetapi sinar matahari tidak terlalu terik, cukup dengan penyinaran 70%.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan Tanaman
Tanaman melon diperbanyak dengan biji yang telah diseleksi. Benih ini diproduksi secara khusus dengan mengisolasi tanaman, agar tidak terjadi penyerbukan silang dengan tanaman jantan yang tidak dikehendaki dan mencegah penularan penyakit dari luar kebun pembibitan. Bibit sambungan dengan labu air (Lagenaria sp.) juga dapat dilakukan, tetapi dalam praktek agribisnis melon tidak pernah dilakukan. Menghasilkan benih melon mirip semangka, tetapi melon tidak perlu menghasilkan benih yang seedless (tidak berbiji). Hal ini disebabkan adanya biji pada buah melon tidak menyulitkan konsumen sebab letaknya mengumpul di rongga buah.
Budidaya tanaman
Benih melon disemai lebih dulu dalam pot kecil (berdiameter sekitar 4 – 6 cm). Pot dapat terbuat dari polibag (plastik), daun pisang, atau blok tanah dengan perbandingan tanah dan pupuk kandang 1 : 1. Setiap pot ditanami satu benih melon. Media yang digunakan berupa campuran tanah dan pupuk kandang yang steril dengan perbandingan 1 : 1. Media steril penting sekali karena melon sangat peka terhadap penyakit akar seperti jenis Rhizoctonia dan Fusarium. Setelah bibit ber umur 2 – 3 minggu lalu ditanam di kebun. Lubang tanam berukuran 50 cm x 50 cm x 30 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang sebanyak 5 – 10 kg. Pupuk buatan berupa 100 kg urea, 200 kg TSP (267 kg SP-36), dan 100 kg KCl per hektar. Pupuk diberikan dua kali pada umur dua minggu dan empat minggu setelah tanam. Jarak antarbaris tanam sekitar 100 cm, sedangkan jarak antar tanaman dalam barisan 50 cm. Lebar selokan 30 – 40 cm sehingga jarak antar selokan (lebar bedengan) adalah 160 – 180 cm. Setiap bedengan memuat dua baris tanaman. Tanaman diberi ajir kuat untuk merambatkan batang. Biasanya tanaman dipelihara satu batang (satu buah) atau tiga batang (tiga buah), sedang kan bunga betina (pentil buah) lainnya dibuang. Tanaman mulai berbunga pada umur 30 – 50 hari setelah tanam. Dalam budidaya melon seringkali digunakan mulsa plastik hitam/jerami. Tujuannya adalah mencegah tumbuhnya gulma.
Pemeliharaan
Jika tanaman diberi mulsa, maka pemberian pupuk buatan dan air siraman dilakukan melalui lubang tanam yang dibuat pada plastik atau mulsa tersebut. Namun jika tanpa mulsa, maka tanaman dapat disiram pada pokoknya. Ajir digunakan untuk memanjatkan tanaman melon, ditancapkan di lubang tanam tersebut. Pembuangan bunga betina (pentil buah) dilakukan setelah buah terpilih sebesar telur ayam, biasanya pada buah kedua dari bawah.
Pada usaha agribisnis melon intensif, tanaman ini dipelihara dalam rumah plastik transparan di bawah atap plastik dipasang paranet. Hal ini dilakukan untuk mencegah curah hujan tinggi yang dapat merusak tanaman melon, Disamping untuk mengatur penyinaran agar tidak terlalu terik. Dengan cara ini, melon dapat ditanam setiap saat dan tidak tergantung musim.
Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman melon adalah kutu kuning (Myzus persicae). Kutu ini biasa menyerang daun melon sehingga bergulung ke bawah, terutama pada musim kemarau. Kutu kuning merupakan vektor virus mosaik. Kutu hijau (Aphis gossypii), tungau merah (Tetranychus sp.), dan oteng – oteng (Epilachna) dapat diatasi dengan penyemprotan Tamaron 0,2%.
Penyakit yang menjadi penghambat usaha tani melon yang penting adalah penyakit layu (Erwinia tracheiphila) dan busuk leher akar (Fusarium oxysporum). Kedua penyakit ini menyerang pada kondisi aerasi di sekitar tanaman tidak baik (air tanah menggenang). Penyakit mildu tepung (Erysiphe cichoracearum), mildu embun (Pseudoperospora cubensis), dan bercak buah (Colletrotrichum lagenarium) menyerang tanaman pada saat suhu udara dingin dan lembap. Pada musim hujan, penyakit daun ini mengancam serius. Sehingga dianjurkan bertanam melon pada saat menjelang musim kemarau dan perlu dirawat intensif. Bila belum terlambat, penyakit tersebut dapat dicegah/ diatasi dengan semprotan jenis Benlate 0,2%. Penyakit virus mosaik (CMV, cucumber mozaic virus) dilakukan dengan memberantas vektornya yaitu kutu Myzus persicae dengan Kelthane 0,2%.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul