RSS Feed

KARENA BENIH PALSU UNTUNG PUN HILANG

Posted by Flora Sawita Labels: , ,


Petani sawit di Sumatera Utara boleh tersenyum pasalnya harga jual TBS bisa mencapai Rp.1.200,-. Hanya saja, sejumlah petani lainnya harus mengelus dada. Pasalnya keuntungan yang bisa diraih seharusnya lebih besar jika bibit yang ditanam bermutu.

Berdasarkan observasi Sawit Watch di wilayah Labuhan Batu, Tandan Buah Segar (TBS) petani dibeli dengan harga Rp. 1.200,- s.d Rp 1.400,- . Harga ini cukup menarik, pasalnya pembeli TBS di wilayah tersebut cukup banyak. Sehingga untuk mendapatkan sawit dari petani maka masing-masing pembeli menawarkan harga yang menarik.

Hanya saja petani tidak dapat memaksimalkan keuntungannya karena setahunnya produksi TBS petani di Labuhan Batu hanya 10 ton/ha/tahun, padahal tanaman sawit sudah ditanaman selama puluhan tahun. Padahal jika menggunakan benih bermutu petani dapat memperoleh produksi hingga 30 ton/ha/tahun.

Anggapkan potensi yang seharusnya bisa diraih petani adalah 20 ton/ha/tahun. Jika produksi petani rata-rata hanya 10 ton maka keuntungan yang hilang Rp 12,000,000,- setiap tahunnya. Atau kehilangan Rp. 1.000.000,- setiap bulannya.

Berdasarkan pengakuan beberapa petani kepada tim dari Sawit Watch, mereka mendapatkan benih asalan yang biasa disebut dengan “Mariles” atau “Marihat Lelesan”. Mereka dulunya mau membeli kecambah tersebut karena oleh si penjual disebutkan berasal dari Marihat atau Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Tapi jika melihat dari tingkat produksinya dipastikan benih tersebut bukan dari PPKS melainkan dikumpulkan dari kebun-kebun produksi.

Oleh sebab itu Sawit Watch, menegaskan bahwa salah satu faktor yang dapat mencuri kesejahteraan petani adalah penggunaan benih palsu. Pasalnya dengan menggunakan benih asalan maka setiap tahun akan ada jutaan rupiah yang raib setiap tahunnya ketika tanaman berproduksi.

Masih untung, kebun sawit petani di Labuhan Batu masih berproduksi. Petani di tempat lain ada yang lebih naas lagi, karena tanaman sawitnya tidak berbuah karena bibit yang digunakan asalan, dan petani benar-benar dirugikan”, ungkap salah satu anggota dari tim Sawit Watch.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat