RSS Feed

MEMBELI KECAMBAH ATAU BIBIT SAWIT, YA ?

Posted by Flora Sawita Labels: , ,

Kami sering mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan pengunjung perihal pembelian benih kelapa sawit.

“ Apakah kami sebaiknya membeli kecambah atau bibit?”

Tentunya jawaban berbeda-beda terkait banyak hal.

Nah, sebenarnya apakah untung ruginya membeli kecambah atau bibit? Tentu saya perlu menjelaskan perbedaan pembelian dalam bentuk kecambah dengan bibit.

Jika konsumen membeli dalam bentuk kecambah maka ia akan menerima bahan tanaman berbentuk biji yang sudah mengeluarkan tunas atau akar. Selanjutnya ia harus melakukan lagi pembibitan 9 s.d 12 bulan.

Jika membeli bibit, maka konsumen akan memperoleh tanaman dalam polibeg yang sudah siap ditanam di lapangan. Tentunya, tanpa perlu dibibitkan lagi.

Dari informasi di atas keuntungannya jelas. Jika membeli bibit maka konsumen bisa langsung memindahkan ke kebun, tidak perlu melakukan pembibitan selama 9 s.d 12 bulan yang dipastikan memakan biaya yang tidak kecil.

Namun pembelian bibit memiliki beberapa kekurangan dibandingkan membeli dalam bentuk kecambah. Tentu pertama adalah soal harga.

Bibit dari penangkar pewaralaba biasanya biasanya dijual seharga Rp. 25. 000 s.d Rp. 30.000.-/batang (harga ini sewaktu-waktu bisa berubah). Jadi misalnya saja calon konsumen membutuhkan 1000 batang, maka biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp. 25.000,-.

Pembelian bibit idealnya pada penangkar yang dekat dengan lokasi pertanaman. Jika terlalu jauh maka ongkos pengiriman akan semakin mahal dan resiko kerusakan bibit juga semakin besar.

Bagaimana dengan kecambah? Sudah dipastikan harga kecambah jauh lebih murah dari bibit kelapa sawit.

Kecambah kelapa sawit hanya dapat diperoleh dari sumber benih yang ditetapkan pemerintah yang saat ini berjumlah 8 produsen (lihat daftarnya diblog ini). Harganya jauh lebih murah yakni berkisar Rp 6.500 s.d 12.000/kecambah (harga ini sewaktu-waktu bisa berubah).

Pembelian dalam bentuk kecambah dimungkinkan untuk penanaman di daerah yang jauh dari lokasi sumber benih. Misalnya saja benih PT. Bakti Tani Nusantara, tersebar hingga ke wilayah Kalimantan meskipun seed processing berada di Batam. Disamping itu tidak seluruh sumber benih membina kerjasama waralaba dengan penangkar.

Artinya konsumen hanya bisa mendapatkan bibit dengan jenis varietas yang dimiliki oleh PT Bakti Tani Nusantara dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang memang menjalin kerjasama waralaba dengan penangkar. Sedangkan bahan tanaman dari sumber benih lain seperti PT. Lonsum, PT. Socfindo dsb hanya dapat diperoleh dalam bentuk kecambah.

Hanya saja pembelian dalam bentuk kecambah, konsumen masih harus melakukan pembibitan hingga 9 sampai dengan 12 bulan. Dan dalam proses ini bisa jadi tidak seluruh kecambah yang tubuh menjadi bibit yang sehat. Jika tidak dilakukan dengan prosedur yang tepat bisa jadi hanya 60 persen kecambah yang tumbuh menjadi tanaman siap dipindahkan ke perkebunan.

Jika demikian pertanyaan selanjutnya kapan konsumen memilih untuk membeli kecambah dan kapan membeli bibit?

Untuk konsumen yang memiliki dana yang cukup, dan tidak ingin mengambil resiko kehilangan tanaman pada waktu pembibitan. Dan pada saat yang sama terdapat penangkar yang dekat dengan kebun pertanaman, maka bibit adalah pilihan yang masuk akal.

Namun jika konsumen tidak memiliki dana yang mencukupi dan tidak terdapat penangkar di lokasi kebun. atau ingin mendapatkan varietas-varietas milik sumber benih di luar PT. BTN atau PPKS maka kecambah adalah pilihan yang tepat.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat