TEKSTUR TANAH
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tekstur tanah pada lahan/tanah yang berbeda-beda, dengan menggunakan metode penetapan tekstur tanah di lapang.
II. DASAR TEORI
Tekstur tanah merupakan satu sifat fisik tanah yang secara praktis dapat dipakai sebagai alat evaluasi atau jugging (pertimbangan) dalam suatu potensi penggunaan tanah.
––––––– Batas kelas tekstur Batas kelas besar butir
Lihat pada literatur Diagram Segitiga Tekstur Tanah dan Sebaran Besar Butir
Untuk keperluan pemilihan pemilihan ada 12 kelas tekstur tanah. Dan pembagian itu kemudian disederhanakan menjadi 7 kelas. Kelas besar butir merupakan untuk fraksi kurang dari 2 mm (fraksi tanah halus) meliputi : berpasir, berlempung kasar, berlempung halus, berdebu kasar, berdebu halus, (berliat) halus (kurang dari 2 mm) sedikit sekali (<> 90% volume) disebut fragmental. Bila tanah halus termasuk kelas berpasir, berlempung atau berliat, tetapi mengandung 35% - 90% (volume) fragmen batuan (kerikil, batu-batu)maka kelas sebaran besar butirnya disebut berpasir skeletal, berlempung skeletal dan berliat skeletal.
Tekstur merupakan sifat yang sangat penting karena berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu tanah bertekstur kasar dan halus.
Tanah bertekstur halus (dominant liat) memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar (dominan pasir). Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas absorpsi unsur-unsur hara yang lebih besar. Dan umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Penetapan tekstur tanah secara garis besarnya dapat dibagi dua, yaitu :
1. Penetapan kasar yaitu menutur perasaan di lapang
2. Penetapan di laboratorium
PENETAPAN TEKSTUR TANAH MENURUT PERASAAN DI LAPANG
Penetapan tekstur tanah di lapang dapat dilakukan dengan cara merasakan atau meremas contoh tanah antara ibu jari dan telunjuk.
III. BAHAN DAN METODE
Ø Bahan dan Alat;
1. Tanah
2. Tangan
Ø Metode
Penetapan Tekstur Tanah Menurut Perasaan di Lapang
Penetapan tekstur tanah di lapang dapat dilakukan dengan cara merasakan atau meremas contoh tanah antara ibu jari dan telunjuk.
Adapun metodenya adalah sebagai berikut :
- Ambil segumpal tanah kira-kira sebesar kelereng, basahi dengan air hingga dapat ditekan.
- Pijit contoh tanah dengan ibu jari dan telunjuk, kemudian bentuk seperti benang sambil dirasakan. Langkah pertama yang perlu ditetapkan adalah apakah tanah tersebut bertekstur liat, lempung berliat, lempung atau pasir.
a. Jika bentukan benang tersebut terbentuk dengan mudah dan tetap, maka contoh tanah tersebut besar kemungkinan adalah liat.
b. Jika bentukan benang tersebut terbentuk tapi mudah patah, maka kemungkinan lempung berliat.
c. Jika tidak terbentuk benang, kemungkinan lempung berpasir.
d. Jika terasa lembut (halus dan licin) seperti tepung, maka debu yang dominan. Tetapi jika terasa berbentuk butir-butir, maka yang dominan adalah pasir.
3. Untuk menentukan kelas tekstur selanjutnya dapat digunakan pedoman penetapan tekstur di lapang seperti tertera pasa tabel di bawah ini.
Kelas Tekstur | Rasa dan Sifat Tanah |
Pasir (s) Pasir berlumpur (ls) Lempung berpasir (sl) Lempung berdebu (si.l) Lempung (l) Debu (si) Lempung berliat (ci.l) Lempung liat berpasir(s.cl.l) Lempung liat berdebu (si.cl.l) Liat berpasir (si.cl) Liat berdebu (si.cl) Liat (cl) Liat berat (K) | Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola dan gulungan serta tidak melekat Rasa kasar sangat jelas, membentuk bola yang mudah sekali hancur serta sedikit sekali melekat. Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak keras, mudah hancur serta melekat. Rasa licin, membentuk bola teguh, membentuk pita, lekat. Rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta melekat. Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta agak melekat. Rasa agak kasar, membentuk bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur serta melekatnya sedang Rasa kasar agak jelas, membentuk bola teguh (kering), membentuk gulungan jika dipijit, gulungan mudah hancur serta melekat. Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan, gulungan mengkilat serta melekat. Rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah di gulung serta melekat sekali. Rasa agak licin, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah digulung serta melekat. Rasa berat membentuk bola baik serta melekat sekali Sama seperti rasa dan sifat tanah liat, tetapi rasa berat sekali. |
IV. HASIL PRAKTIKUM
No | Sampel Tanah | Kelas Tekstur | Rasa dan Sifat Tanah |
1 2 3 4 5 6 | Tanah di wadah nomor 1 (satu) Tanah di wadah nomor 2 (dua) Tanah di toples nomor 3 (tiga) Tanah di toples nomor 4 (empat) Tanah di toples nomor 5 (lima) Tanah di toples nomor 6 (enam) | Liat berat Liat ringan Liat berpasir Lempung berpasir Liat berpasir Pasir berdebu | Sama seperti rasa dan sifat tanah liat, tetapi rasa berat sekali. Rasa berat membentuk bola baik serta melekat sekali Rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah di gulung serta melekat sekali. Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak keras, mudah hancur serta melekat. Rasa licin agak kasar, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit, mudah di gulung serta melekat sekali. Rasa kasar sangat jelas, membentuk bola yang mudah sekali hancur serta sedikit sekali melekat. |
V. PEMBAHASAN
Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Bagian tanah yang berukuran lebih dari 2 mm sampai lebih kecil dari pedon disebut fragmen batuan (rock fragment) atau bahan kasar (kerikil sampai batu).Bahan-bahan yanah yang lebih halus (<>. Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari fraksi tanah halus (< style="">.
Tekstur tanah menunjukkan perbandingan relatif, sebagai berikut :
· Pasir (sand) : 2 mm – 50 mikron
· Debu (silt) : 50 - 2 mikron
· Liat (clay) : <>
Klasifikasi tekstur ini berdasarkan jumlah partikel yang berukuran <> 2 mm dengan jumlah yang nyata, maka penambahan/penyisipan kata-kata berkerikil atau berbatu ditambahkan pada nama kelas tekstur tadi. Sebagai contoh lempung berbatu.
Dalam klasifikasi tanah (Taksonomi Tanah) tingkat famili, kasar halusnya ditunjukkan dalam kelas sebaran besar butir (particle size distribution) yang mencakup seluruh tanah (fragmen batuan dan fraksi tanah halus). Kelas besar butir merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah tetapi dengan memperhatikan pula banyaknya fragmen batuan atau fraksi tanah yang lebih kasar dari pasir (>2 mm).
Tektur tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang mudah dilihat dan diperkirakan, termasuk jenis tekstur tanah apa yang akan di amati. Sehingga tanpa perlu peralatan yang modern, seseorang dapat mengetahui jenis tanah bertekstur dengan bantuan sedikit air dan merasakannya dengan cara digulungkan dengan jari telunjuk dan jempol.
Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Untuk keperluan pemilihan pemilihan ada 12 kelas tekstur tanah. Dan pembagian itu kemudian disederhanakan menjadi 7 kelas.
Tanah bertekstur halus (dominant liat) memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar (dominan pasir). Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas absorpsi unsur-unsur hara yang lebih besar. Dan umumnya lebih subur dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Serta tanah-tanah berliat memiliki persentase porus yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension).
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari hasil praktikum adalah tanah secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu tanah bertekstur kasar dan halus. Tanah terdiri dari butir-butir tanah berbagai ukuran. Setiap tanah memiliki tekstur yang berbeda-beda pada setiap tempat dipengaruhi oleh campuran-campuran partikel tanah tersebut.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Hardjowigero, Sarwono. 2000. “ILMU TANAH”. PT. Meddiyatama Sarana Perkasa. Jakarta
Sarief Saifuddin.1998. “ILMU TANAH PERTANIAN”. Pustaka Buana. Jakarta
Sukartono, Inkorena G.S. 2008. Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Nasional. Jakarta
0 comments:
Posting Komentar