RSS Feed

Luas Kebun K2i Bertambah Jadi 11.619 Hektar

Posted by Flora Sawita Labels:

Rabu, 10 Desember 2008 15:18
Meski banyak dibelit masalah, namun program kebun K2i berlanjut. Bahkan perubahan kotrak menyebabkan luas kebun bertambah menjadi 11.619 hektar. 

Riauterkini-PEKANBARU- Berdasarkan kontrak awal antara Pemprov Riau dengan PT. Gerbang Eka Palmina (GEP), luas kebun kelapa sawit yang akan dibangun dalam rangka mengentaskan kemiskinan adalah 10.200 hektar, namun setelah dilakukan perubahan kontrak luas kebun bertambah menjadi 11.619 hektar. 

“Setelah dilakukan perubahan kontrak dengan PT.GEP terjadi penambahan luas kebun menjadi 11.619 hektar,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Riau Susilo kepada riauterkini di ruang kerjanya, Rabu (10/12). 

Perubahan kontrak yang dimaksud Susilo terjadi pada batas kewajiban PT.GEP dalam membangun kebun. Jika semula anggaran Rp 217 miliar (termasuk pajak) GEP harus membuka lahan, menanam dan memelihara kebun kelapa sawit seluas 10.200 hektar, kini kewajibannya hanya sebetas sampai menanam. Sementara untuk memelihara akan menggunakan anggaran lain. 

Karena batas kewajibannya dikurangi, maka terjadi penurunan nilai kontrak setiap hektarnya. Jika sebelumnya satu hektar Rp 19,5 juta menjadi Rp 15 juta sampai penanaman pohon kelapa sawit. 

Dijelaskan Susilo, untuk pemeliharan PT.GEP akan menggandeng pihak perbankan dalam mendanainya. “Sudah ada pembicaraan dengan sejumlah bank untuk mendanai proses pemeliharaan kebun sampai masa panen dan diserahkan kepada petani,” paparnya. 

Lebih lanjut Susilo mengatakan, bahwa sampai akhir 2008 penanaman kelapa sawit oleh PT.GEP ditargetkan mencapai 2.000 hektar. Sedangkan untuk tahun depan ditargetkan bisa menanam hingga 8.000 hektar. Ia yakin target selesai 2010 sebagaimana diamanahkan Perda bisa tercapai. “Sekarang tidak ada masalah. Tinggal Kuansing dan Rokan Hulu yang lahannya belum tuntas penyediaannya. Selebihnya sudah tersedia dan siap ditanam,” demikian penjelasannya.***(mad)


Rabu, 10 Desember 2008 15:18
Luas Kebun K2i Bertambah Jadi 11.619 Hektar 

Meski banyak dibelit masalah, namun program kebun K2i berlanjut. Bahkan perubahan kotrak menyebabkan luas kebun bertambah menjadi 11.619 hektar. 

Riauterkini-PEKANBARU- Berdasarkan kontrak awal antara Pemprov Riau dengan PT. Gerbang Eka Palmina (GEP), luas kebun kelapa sawit yang akan dibangun dalam rangka mengentaskan kemiskinan adalah 10.200 hektar, namun setelah dilakukan perubahan kontrak luas kebun bertambah menjadi 11.619 hektar. 

“Setelah dilakukan perubahan kontrak dengan PT.GEP terjadi penambahan luas kebun menjadi 11.619 hektar,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Riau Susilo kepada riauterkini di ruang kerjanya, Rabu (10/12). 

Perubahan kontrak yang dimaksud Susilo terjadi pada batas kewajiban PT.GEP dalam membangun kebun. Jika semula anggaran Rp 217 miliar (termasuk pajak) GEP harus membuka lahan, menanam dan memelihara kebun kelapa sawit seluas 10.200 hektar, kini kewajibannya hanya sebetas sampai menanam. Sementara untuk memelihara akan menggunakan anggaran lain. 

Karena batas kewajibannya dikurangi, maka terjadi penurunan nilai kontrak setiap hektarnya. Jika sebelumnya satu hektar Rp 19,5 juta menjadi Rp 15 juta sampai penanaman pohon kelapa sawit. 

Dijelaskan Susilo, untuk pemeliharan PT.GEP akan menggandeng pihak perbankan dalam mendanainya. “Sudah ada pembicaraan dengan sejumlah bank untuk mendanai proses pemeliharaan kebun sampai masa panen dan diserahkan kepada petani,” paparnya. 

Lebih lanjut Susilo mengatakan, bahwa sampai akhir 2008 penanaman kelapa sawit oleh PT.GEP ditargetkan mencapai 2.000 hektar. Sedangkan untuk tahun depan ditargetkan bisa menanam hingga 8.000 hektar. Ia yakin target selesai 2010 sebagaimana diamanahkan Perda bisa tercapai. “Sekarang tidak ada masalah. Tinggal Kuansing dan Rokan Hulu yang lahannya belum tuntas penyediaannya. Selebihnya sudah tersedia dan siap ditanam,” demikian penjelasannya.***(mad)
http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=22004

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat