RSS Feed

Nilai Tukar Petani Melorot

Posted by Flora Sawita Labels:

Selasa, 4 November 2008 | 00:12 WIB

Medan, Kompas - Krisis keuangan global diduga menjadi penyebab turunnya nilai tukar petani di Sumatera Utara, khususnya di subsektor perkebunan rakyat. Nilai tukar petani di sektor ini turun 4,36 persen. Meski demikian, nilai tukar petani subsektor itu masih di atas 100 persen, yakni turun dari 132,25 persen menjadi 126,51 persen.

Secara kumulatif, nilai tukar petani di Sumatera Utara turun 1,77 persen dari 103,03 persen menjadi 101,21 persen, sedangkan nilai tukar petani subsektor padi dan palawija turun 0,28 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Alimuddin Sidabalok, Senin (3/11), mengatakan, angka yang dilaporkan Badan Pusat Statistik masih angka bulan September dibandingkan bulan Agustus. Adapun angka bulan Oktober belum dihitung.

Di lapangan, harga tandan buah segar di tingkat petani bulan Oktober ini sudah merosot tajam hingga hanya Rp 150 per kilogram.

”Kami belum melakukan penghitungan untuk bulan Oktober. Penghitungan bulan Oktober baru bulan depan akan kami laporkan,” tutur Alumuddin.

Sementara itu, ekspor Sumatera Utara mengalami peningkatan 12,88 persen.

Peningkatan itu terjadi antara bulan Agustus dan bulan September, dari 829,12 juta dollar AS menjadi 936,92 juta dollar AS. Ekspor golongan lemak dan minyak nabati dilaporkan masih merupakan ekspor paling tinggi di Sumatera Utara.

”Kami belum bisa melaporkan ekspor bulan Oktober karena memang ada jeda waktu satu bulan untuk laporan ekspor. Kami harus mengambil data dari bea cukai. Mungkin kalau sistem data sudah terintegrasi, akan mudah bagi kami untuk melaporkan secepatnya,” tutur Alimuddin.

Sementara itu, inflasi di Sumatera Utara bulan ini mencapai 1,19 persen. Inflasi di Kota Medan sebesar 1,36 persen, di Pematang Siantar 0,63 persen, di Padangsidimpuan 0,34 persen. Khusus Sibolga, kota ini mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalender di Sumatera Utara mencapai 9,70 persen, di Medan 9,66 persen, di Pematang Siantar 9,39 persen, di Sibolga 9,88 persen, dan di Padangsidimpuan 10,99 persen.

Inflasi year to year di Sumatera Utara sudah mencapai 11,13 persen, di Medan 11,07 persen, Pematang Siantar 11,04 persen, Sibolga 10,97 persen, dan di Padangsidimpuan 12,41 persen.

Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Panusunan Siregar mengatakan, butuh terobosan baru dari instansi terkait melihat nilai tukar petani yang sudah melorot, sementara ekspornya masih tinggi.

Sejak bulan Juni lalu, Badan Pusat Statistik memutakhirkan penghitungan nilai tukar petani. Indikator pengukuran daya beli petani ini sebelumnya dihitung dengan kondisi pembanding tahun 1993. Padahal, kondisi saat ini sudah sangat jauh berbeda sehingga peningkatan dan penurunan daya beli petani tidak cukup tecermin.

Nilai tukar petani dihitung dengan membandingkan indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga serta keperluan produksi pertanian.

Diagram timbang nilai tukar petani dengan tahun dasar 1993 yang digunakan selama 14 tahun terakhir, diakui Ali, sudah tidak peka untuk mengukur peningkatan atau penurunan kesejahteraan petani yang tecermin pada perbandingan indeks tersebut.

Kondisi pola produksi, struktur biaya, pola konsumsi rumah tangga petani, dan struktur geografis saat ini dengan kondisi pada tahun dasar sudah sangat jauh berbeda. Penggantian tahun dasar idealnya dilakukan lima tahun sekali. (WSI)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat