Senin, 27 Oktober 2008 | 17:57 WIB | |
Atasi Merosotnya Harga Sawit PEKANBARU--Rapat kerja lintas instansi yang di fasilitasi Komisi B DPRD Riau untuk membahas penanggulangan merosotnya harga tandan buah segar (TBS) di Riau, memutuskan satu suara untuk mendesak Pemrov membuat peraturan gubernur yang mengatur harga TBS di pasaran. Berlangsung di ruang medium DPRD Riau kemarin, Wakil Ketua Komisi B, AB Purba memimpin rapat kerja yang dihadiri beberapa instansi dan perwakilan masyarakat. Seperti Dinas Perkebunan Riau yang dipimpin Kadis Sudirno, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau, hadir Kadis Tiolina Pangaribuan, utusan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Riau (Gapki) diantaranya Ketua Gapki Wisnu dan perwakilan Bank Riau. Dalam dialog yang berlangsung cukup alot karena masing- masing pihak memberikan penjelasan terkait fenomena turunnya harga TBS, sebagai implikasi krisis global. Sementara dari Komisi B mempertanyakan seperti apa solusi untuk mengantisipasi dampak yang semakin luas terutama yang terjadi pada petani sawit swadaya. ''Paling terpukul itu adalah petani sawit swadaya, karena tidak bermitra dengan pihak pabrik kelapa sawit (PKS). Akibatnya harga beli TBS ditentukan PKS. Dengan alasan harga CPO turun, PKS menggunakannya sebagai senjata untuk membeli sawit petani serendah-rendahnya bahkan hanya Rp200/kg,''argumen Rusdaryanto, anggota Komisi B. Dilanjutkan AB Purba, di Riau jumlah petani swadaya cukup besar. Akan menjadi masalah besar jika kondisi ini tidak bisa dicari jalan keluarnya. Semntara itu Sekretaris Gapki, Zulbahri mengatakan dampak turunya harga TBS bukan hanya terjadi di kalangan petani swadaya, tapi juga ditingkat perkebunan yang lebih luas. ''Kami juga merasakannya, ini yang harus dicari jalan keluarnya,''sebut Zulbahri. Rapat kerja yang berlangsung hingga tiga jam ini, akhirnya berkesudahan dengan kesimpulan meminta kepada Pemrov untuk membuat Pergub yang mengatur standarisasi harga TBS di pasaran. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi petani sawit. Untuk menggagasnya perlu dibentuk tim yang terdiri dari lintaskerja. (ron) |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar