Tidak hanya restoran siap saji yang memiliki waralaba tapi juga perbenihan. Waralaba benih tanaman perkebunan dibangun dengan melibatkan peneliti sebagai pemilik benih sekaligus supervisior dan pihak pengelola usaha, petani maupun swasta. Jadi melalui waralaba benih, seseorang bisa membibitkan dan menjual benih unggul milik peneliti/pusat peneliti.
Tapi pertanyaan selanjutnya, apa bisnis ini menguntungkan? Saya coba menjawab melalui ilustrasi bagaimana usaha ini dijalankan. Misalnya saja benih yang diwaralabakan adalah benih sawit.
Katakanlah sebagai pewaralaba maka saya akan mendapatkan benih unggul milik seorang peneliti/Pusat penelitian. Dan harga benih sawit saat ini adalah sekitar Rp. 6.000,-/kecambah milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Kecambah ini kemudian saya bibitkan hingga 9 atau 12 bulan. Berdasarkan pengalaman sejumlah penangkar biaya pemeliharaan akan menghabiskan sekitar Rp. 10.000/kecambah selama 9 bulan.
Kemudian saya memutuskan menjual bibit saya setelah berumur 9 bulan. Disinilah keajaiban dari bisnis ini mulai terlihat. Konon pasaran harga bibit umur 9 bulan adalah sekitar Rp. 28.000,- s/d Rp. 30.000,-. Bahkan berdasarkan pengalaman seorang penangkar yang berwaralaba dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan (PPKS), seluruhnya bibitnya pernah dipesan oleh Pemda dengan bandrol 35.000,- untuk bibit umur 9 bulan.
Anda pasti sudah bisa menebak bahwa saya untung besar. Saya mendapatkan 12.000/kecambah. Hebatnya lagi ini terjadi hanya dalam waktu 9 bulan. Seandainya saya memiliki bibit sebanyak 1000 batang, maka dengan modal 16 juta saya bisa mendapatkan keuntungan sampai dengan 12 juta. Setelah membayar biaya royaliti kepada peneliti (kewajiban pewaralaba umumnya dalam bentuk proporsi), maka sisa keuntungan langsung masuk ke kocek saya. Luar biasa bukan?
Menariknya lagi data-data di atas bukanlah informasi yang saya ciptakan sendiri. Melainkan berdasarkan referensi rekan-rekan pewaralaba yang sudah menikmati hasil dari bisnis ini. Jadi jika mau mencoba bisa jadi Andapun bisa mengalami hal yang sama.
Disamping itu potensi pasarnya juga jelas. Barangkali yang cukup mengejutkan, saat ini sejumlah pemerintah daerah telah menganggarkan dana untuk penyediaan benih.Jumlah anggarannya juga cukup besar. Bahkan di sejumlah program daerah harga bibit dibandrol di atas harga pasar. Tentu ini akan menjadi nasib baik dari seorang pewaralaba yang kebetulan mengikat kerja sama dengan pemda tersebut. Apalagi saat ini bibit yang bermutu masih cukup terbatas.
Namun permintaan tidak hanya datang dari pemerintah daerah namun juga dari petani maupun swasta. Konon saat ini penggunaan benih bermutu di Indonesia masih cukup rendah, yakni 30 % dari luas areal yang perkebunan. Namun dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat menggunakan benih bermutu diperkirakan kedepannya permintaan untuk bibit tanaman perkebunan yang unggul dan bermutu akan meningkat pesat.
Menarik juga, tapi kemudian Anda bertanya-tanya, bagaimana caranya untuk dapat berwaralaba? Pada dasarnya tidak sulit. Tentunya, syarat awalnya, Anda harus memiliki lahan. Setelah itu Anda harus mengurus Tanda Registrasi Usaha Pembenihan (TRUP), agar bisa berbisnis di bidang penangkar bibit. Setelah itu Anda dapat menghubungi Pusat Penelitian asal atau pemilik bibit yang ingin Anda waralabakan, dengan terlebih dahulu meminta rekomendasi dari Dinas Perkebunan dimana anda berada.
Oleh sebab itu jika Anda memiliki rencana memiliki usaha waralaba tentu waralaba benih merupakan salah satu pilihan yang menarik. Modalnya tidak terlalu besar tapi untungnya mengejutkan.
(Untuk informasi lebih lanjut tentang waralaba benih silahkan menghubungi pengelola blog ini di nomor 085925077652)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar