RSS Feed

Harga Sawit Turun Jadi Rp 600 Per Kg

Posted by Flora Sawita Labels:

Sabtu, 11 Oktober 2008 | 01:34 WIB

Padang, Kompas - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah daerah di Sumatera Barat anjlok sampai Rp 600 per kilogram dari Rp 1.400, Jumat (10/10). Akibatnya, pendapatan petani berkurang sehingga mereka terbelit persoalan keuangan, seperti kesulitan membayar bunga bank dan membeli pupuk.

Baik petani maupun pemerintah daerah belum mengetahui penyebab semakin turunnya harga sawit.

Wakil Bupati Pesisir Selatan Syafrizal mengatakan, harga TBS sawit di daerahnya melorot sampai Rp 600 per kilogram (kg). Jika dikurangi biaya panen, petani hanya menerima Rp 400 per kg.

”Sebagian besar petani mengeluhkan harga sawit yang terus melorot. Akibatnya, pendapatan mereka berkurang dan kesulitan membayar bunga pinjaman bank mereka,” kata Syafrizal.

Dua pekan lalu, harga TBS di Pesisir Selatan masih Rp 1.400 per kg. Dengan harga itu, petani masih dapat mengembalikan pinjaman dengan bunga yang ditetapkan bank.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Dharmasraya. Bupati Dharmasraya Marlon Martua mengatakan, harga TBS sawit di wilayahnya Rp 600-Rp 700 per kg. Padahal, beberapa bulan lalu mencapai Rp 2.000 per kg.

”Merosotnya harga sawit ini membawa dampak bagi petani. Mereka kesulitan membeli pupuk yang harganya mahal. Pada saat harga masih tinggi, petani tidak keberatan membeli pupuk, berapa pun harganya. Tetapi dengan kondisi harga sawit seperti saat ini, petani keberatan membeli pupuk yang mahal. Pemerintah provinsi perlu mempertimbangkan lagi penataan urusan distribusi pupuk agar bisa terjangkau petani sawit,” ucap Marlon.

Harga sawit Rp 600 per kg juga dialami petani di Kabupaten Pasaman Barat sejak pertengahan September lalu. Selain soal harga, petani sawit di Dharmasraya juga menghadapi keluhan dengan maraknya bibit sawit palsu karena bibit asli sulit didapat.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Barat Bambang Winarto mengatakan, salah satu cara untuk menguatkan posisi tawar sawit Indonesia adalah memacu pertumbuhan sektor industri hilir yang mengolah produk-produk pertanian menjadi barang jadi.

”Jika ekspor adalah sisa konsumsi nasional, harga ekspor barang dari Indonesia bisa didongkrak naik. Keberadaan industri hilir dan konsumsi nasional yang meningkat akan lebih baik untuk menghadapi krisis ekonomi seperti yang terjadi saat ini,” ucap Bambang. (ART)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat