RSS Feed

Penurunan Harga Berlanjut, Transaksi CPO Sepi

Posted by Flora Sawita

Kamis, 4 September 2008 | 01:26 WIB

Jakarta, Kompas - Tren penurunan harga minyak kelapa sawit mentah atau CPO tampaknya masih akan terus berlanjut. Para importir mulai mengurangi pembeliannya sehingga transaksi CPO di pasar internasional relatif sepi.

CPO diperdagangkan di Malaysia, Rabu (3/9), pada harga 749 dollar AS per ton. Namun, penawaran untuk pengiriman September 2008 tersebut kurang mendapat respons dari peminat.

Kondisi serupa juga terjadi di Rotterdam, Belanda. Produk CPO untuk pengiriman September 2008 dijual 825 dollar AS per ton. Adapun untuk pengapalan bulan Oktober sampai Desember 2008, CPO dari Malaysia dan Sumatera ditawarkan seharga 820 dollar AS per ton.

Di pasar lokal, lelang CPO di Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusantara di Jakarta, Rabu (3/9), mencatat harga tertinggi Rp 6.660 per kilogram dan terendah Rp 6.270 per kg. Namun, tidak ada transaksi karena peminat menawarkan harga pembelian yang berkisar Rp 6.103 per kg-Rp 6.528 per kg.

Dihubungi di Medan, Direktur Utama PT Anugerah Langkat Makmur Musa Rajekshah mengakui, tingkat permintaan CPO menurun selama sebulan terakhir di tengah meningkatnya produksi.

Kondisi ini menyebabkan harga CPO terus bergerak turun. Permintaan CPO untuk pasar domestik juga belum mengalami pertumbuhan berarti.

”Peningkatan permintaan untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran memang mulai terjadi, tetapi jumlahnya belum terlalu signifikan,” ujar Rajekshah.

Rajekshah menambahkan, kenaikan permintaan diperkirakan terjadi mulai Oktober 2008. Pada saat itu, harga CPO diharapkan naik. Hal senada juga diungkapkan Direktur PT Sampoerna Agro Tbk Yasin Chandra.

Menurut Yasin, yang dihubungi di Palembang, harga CPO berpeluang naik pada Oktober 2008. ”Kenaikan terjadi karena permintaan di pasar internasional untuk kebutuhan hari besar keagamaan meningkat,” ujarnya.

Importir juga akan menambah volume pembelian untuk mengantisipasi libur panjang yang berlangsung sejak Natal sampai Tahun Baru 2009.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengatakan, pemerintah harus memanfaatkan peluang dari penurunan harga CPO untuk mendukung industri hilir.

”Industri hilir bisa meningkatkan nilai tambah CPO sehingga mendukung kinerja ekspor nasional,” kata Sahat. (ham)

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat