Hasil persilangan kapuk Jawa dengan klon Congo yang diminati petani adalah (RKxBW) C atau Muktiharjo 1 yang lebih dikenal dengan (MH 1) dan (RRxBW) C atau Muktiharjo 2 (MH 2). Karena hasil persilangan merupakan kapuk hibrida maka pengembangannya dilakukan secara vegetatif dengan cara okulasi. Untuk menunjang kegiatan tersebut disiapkan pohon induk dan kebun entres sebagai sumber entres.
Pohon Induk dan Kebun Entres
Pohon induk sebagai sumber entres telah disiapkan sejak lama yaitu pada tahun 1932- 1934. Jumlah pohon induk MH 1 sebanyak 40 pohon dan MH 2 sebanyak 25 pohon dan Togo B sebanyak 15 pohon. Untuk mengantisipasi kekurangan mata entres ditanam lagi pada tahun 1982 kebun induk MH 1 sebanyak 60 pohon, dan MH 2 pada tahun 1987 sebanyak 25 pohon.di KP Muktiharjo, Pati. Hal ini dilakukan karena pengembangan kapuk melalui biji tidak dianjurkan, karena akan mengalami segregasi dan tidak seunggul induknya. Pengembangan kapuk di petani atau perkebunan dianjurkan hanya secara vegetative yaitu dengan okulasi.
Mata entres harus berasal cabang tegak, karena mata yang berasal dari cabang yang menyamping akan tumbuh menyamping juga. Mngingat sulitnya mendapatkan cabang entres tegak dalam jumlah banyak, maka disiapkan kebun entres sebagai “Bank Mata Entres” masing-masing klon harapan MH 1, MH 2 dan Togo B seluas 0,5 ha (Gambar 10). Jarak tanam 2,0 m x 1,0 m. Setiap 6 bulan dapat dilakukan pemangkasan dan tunas yang tumbuh ditinggalkan 2 cabang, setiap cabang terdapat 10 -15 mata entres (Sahid, et al.,1991)
Pengembangan klon MH 1, MH 2 dan Togo B
Minat pengguna terhadap klon harapan MH 1, MH 2 dan Togo B sangat tinggi, hal ini tercermin pada permintaan yang masuk dan dilayani oleh KP Muktiharjo. Klon-klon tersebut telah ditanam disentra sentra produksi kapuk seperti Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Malang, Pasuruan, NTB dsb (Dikutip dari buku yang berjudul "Kapuk" karya Bapak Dr. H. Moch Sahid, Peneliti di Balittas Malang)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
AGRIBISNIS
APINDO
Africa
Agriculture Business
Agriculture Land
Argentina
Australia
Bangladesh
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita Riau Today
Berita Tempo
Berita riau terkini
Biodiesel
Bursa Malaysia
CPO Tender Summary
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
Cotton
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
MPOB
Malaysia
Meat
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
PENGUPAHAN
PERDA
Pakistan
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
Penawaran menarik
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
RSPO
Rice
SAWIT
Serba-serbi
South America
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
USA
Ukraine
Usaha benih
Vietnam
Wheat
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
bibit sawit unggul
biofuel
biogas
budidaya sawit
corporation
palm oil
pembelian benih sawit
perburuhan
pertanian
soybean
umum
varietas unggul
0 comments:
Posting Komentar