RSS Feed

PENYEDIAAN BIBIT TEBU BERKUALITAS MELALUI KEBUN BERJENJANG

Posted by Flora Sawita Labels:


Secara komersil perbanyakan tanaman tebu dilakukan secara vegetatif, yaitu dalam bentuk stek batang. Di Jawa setiap 1 ha kebun bibit dapat memenuhi kebutuhan 8 ha kebun tebu giling, sedangkan diluar Jawa lebih kecil lagi, 1 ha kebun bibit hanya dapat memenuhi kebutuhan 6 ha kebun tebu giling.

Menurut aturan normal P3GI, pembibitan tebu perlu dilakukan berjenjang mengingat masalah-masalah yang berkaitan dengan aspek teknis dan ekonomis.

Secara teknis dimungkinkan untuk memperpendek jenjang, tapi kesulitannya adalah sulit untuk mengdakan bibit dalam jumlah besar. Disamping itu faktor pengangkutan bibit akan jadi masalah karena volume dan berat bibit yang demikian besar. Contoh apabila untuk pengembangan 1.000 ha plant cane ( tebu giling ) dibutuhkan bibit tebu sebesar 7.000 ton.

Berdasarkan praktek yang dilakukan, pembibitan berjenjang adalah sebagai berikut :

1) Kebun Bibit Pokok Utama (KBPU) : penangkaran bibit penjenis oleh pemilik varietas atau pemulia (P3GI) dengan tingkat kemurnian 100 %

2) Kebun Bibit Pokok (KBP) : bahan tanaman dari KBPU, tingkat kemurnian 100 %, dilaksanakan oleh P3GI/PG

3) Kebun Bibit Nenek (KBN) : bahanan tanaman dari KBP, tingkat kemurnian 100 %, dilaksanakan oleh PG

4) Kebun Bibit Induk (KBI) : bahan tanaman dari KBN, tingkat kemurnian 98 %, dilaksanakan oleh PG

5) Kebun Bibit Datar (KBD) : bahan tanaman dari KBI, tingkat kemurnian 95 %, dilaksanakan oleh penangkar bibit/Koperasi, sebaiknya lokasi pembibitan dekat areal pengembangan.

Kebun Tebu Giling (KTG) : kebun produksi bahan tanam dari KBD

ApabIla dilakukan secara berjenjang, maka untuk setiap 1 ha pembibitan awal (dimulai dari KBP), maka dalam 2 tahun baru bisa menghasilkan bibit untuk 4.096 ha pengembangan.

1 ha - 8 ha - 64 ha – 512 ha – 4.096 ha (masing-masing periode membutuhkan waktu 6 bulan)

Faktor perkalian setiap jenjang pembibitan tebu di Jawa dan di luar Jawa adalah sebagai berikut :

a) Faktor penangkar di Jawa (lahan sawah)

KBP : KBN = 1 : 6
KBN : KBI = 1 : 7
KBI : KBD = 1 : 6
KBD : KTG = 1 : 8

B0 Faktor penangkar pada lahan kering di luar Jawa

KBP : KBN = 1 : 6
KBN : KBI = 1 : 6
KBI : KBD = 1 : 6
KBD : KTG = 1 : 6

Setiap wilayah PG maksimum dikembangkan 9 varietas unggul spesifik lokasi yang terdiri dari 3 varietas masak awal, 3 varietas masak tengah dan 3 varietas masak akhir.
Varietas yang dipilih untuk dikembangkan adalah hasil rating varietas dan diminati petani.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News AGRIBISNIS APINDO Africa Agriculture Business Agriculture Land Argentina Australia Bangladesh Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita Riau Today Berita Tempo Berita riau terkini Biodiesel Bursa Malaysia CPO Tender Summary Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn Cotton Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja MPOB Malaysia Meat News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis PENGUPAHAN PERDA Pakistan Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit Penawaran menarik Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI RSPO Rice SAWIT Serba-serbi South America Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight USA Ukraine Usaha benih Vietnam Wheat benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul bibit sawit unggul biofuel biogas budidaya sawit corporation palm oil pembelian benih sawit perburuhan pertanian soybean umum varietas unggul