Menurut Ketua Bidang Agro-Industri, Kehutanan dan Perkebunan Kadin Kabupaten Nunukan (Kaltim), Drs Abubakar Siddik di Samarinda, Rabu (8/11), perusahaan Beta Omega direncanakan akan membuka areal perkebunan seluas 150.000 hektare yang dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 15.000 orang.
"Dengan pembukaan lahan di Nunukan itu, diharapkan dapat mencegah pengerahan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia," katanya.
Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di wilayah utara Provinsi Kaltim yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sabah di Malaysia Timur.
Dikemukakan, keinginan perusahaan Malaysia untuk menanamkan modalnya di Nunukan itu seharusnya direspon positif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, bukan malahan sebaliknya menghambat.
Abubakar menjelaskan bahwa keinginan pengusaha Malaysia itu hingga saat ini masih trhambat akibat belum keluarnya surat rekomendasi dari Pemprov Kaltim, padahal pemerintah pusat telah menyetujui, demikian juga Bupati Nunukan, Drs Gustaman Arham, telah mengeluarkan rekomendasi kepada perusahaan Beta Omeg itu.
Menurutnya, sebelum membuka lahan perkebunan kelapa sawit, perusahaan Beta Omega itu akan lebih dulu membangun infrastruktur di daerah itu dengan biaya sebesar Rp 6 milyar, yaitu membangun jalan dan pelabuhan untuk menunjang pengiriman kelapa sawit ke luar Kaltim.
Simanggaris, menurutnya, sangat cocok untuk dikembangkan menjadi daerah perkebunan kelapa sawit, karena berbatasan langsung dengan Malaysia.
Dikemukakan bahwa selama ini para investor dari luar Kaltim, termasuk dari luar negeri, lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di bidang kehutanan, dan jarang yang tertarik untuk membuka lahan perkebunan.
"Seharusnya keinginan pengusaha Malaysia untuk menanamkan modalnya di bidang perkebunan di Nunukan itu disambut baik oleh Pemprov Kaltim, karena akan mempercepat perkembangan pembangunan di wilayah utara Kaltim yang selama ini tertinggal dibanding daerah lain," kata Abubakar.
Menurutnya, selain Beta Omega, ada beberapa perusahaan lain dari Malaysia yang ingin menanamkan modalnya di Nunukan, misalnya perusahaan Andika Karya, yang juga tertarik di bidang perkebunan kelapa sawit, dan direncanakan akan membuka lahan seluas 20 ribu Ha.
"Termasuk sebuah perusahaan dari Kinabalu, Sabah, yang ingin menanamkan modalnya di bidang pariwisata dan perhotelan," kata Abubakar. (Ant/edj)
"Dengan pembukaan lahan di Nunukan itu, diharapkan dapat mencegah pengerahan tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia," katanya.
Kabupaten Nunukan adalah salah satu kabupaten di wilayah utara Provinsi Kaltim yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sabah di Malaysia Timur.
Dikemukakan, keinginan perusahaan Malaysia untuk menanamkan modalnya di Nunukan itu seharusnya direspon positif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, bukan malahan sebaliknya menghambat.
Abubakar menjelaskan bahwa keinginan pengusaha Malaysia itu hingga saat ini masih trhambat akibat belum keluarnya surat rekomendasi dari Pemprov Kaltim, padahal pemerintah pusat telah menyetujui, demikian juga Bupati Nunukan, Drs Gustaman Arham, telah mengeluarkan rekomendasi kepada perusahaan Beta Omeg itu.
Menurutnya, sebelum membuka lahan perkebunan kelapa sawit, perusahaan Beta Omega itu akan lebih dulu membangun infrastruktur di daerah itu dengan biaya sebesar Rp 6 milyar, yaitu membangun jalan dan pelabuhan untuk menunjang pengiriman kelapa sawit ke luar Kaltim.
Simanggaris, menurutnya, sangat cocok untuk dikembangkan menjadi daerah perkebunan kelapa sawit, karena berbatasan langsung dengan Malaysia.
Dikemukakan bahwa selama ini para investor dari luar Kaltim, termasuk dari luar negeri, lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di bidang kehutanan, dan jarang yang tertarik untuk membuka lahan perkebunan.
"Seharusnya keinginan pengusaha Malaysia untuk menanamkan modalnya di bidang perkebunan di Nunukan itu disambut baik oleh Pemprov Kaltim, karena akan mempercepat perkembangan pembangunan di wilayah utara Kaltim yang selama ini tertinggal dibanding daerah lain," kata Abubakar.
Menurutnya, selain Beta Omega, ada beberapa perusahaan lain dari Malaysia yang ingin menanamkan modalnya di Nunukan, misalnya perusahaan Andika Karya, yang juga tertarik di bidang perkebunan kelapa sawit, dan direncanakan akan membuka lahan seluas 20 ribu Ha.
"Termasuk sebuah perusahaan dari Kinabalu, Sabah, yang ingin menanamkan modalnya di bidang pariwisata dan perhotelan," kata Abubakar. (Ant/edj)
Kompas, 08 Nov 2000
0 comments:
Posting Komentar