Pengawas Benih Tanaman Perkebunan saat ini sebanyak 168 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai sarana perekat antar Pengawas Benih Tanaman Perkebunan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, dibentuklah Forum Komunikasi Pengawas Benih Tanaman Perkebunan (FKPBTP) pada Pertemuan Koordinasi Pengawasan Mutu Benih tanggal 24 s/d 26 Juni 2007 di Hotel Utami, Surabaya, yang dihadiri oleh perwakilan PBT setiap daerah yang diundang (mencakup 31 propinsi).
Langkah selanjutnya adalah mempercepat jaringan komunikasi sebagai sarana tukar menukar informasi dan pengalaman serta permasalahan di daerah tugas mereka masing – masing adalah menumbuhkan jaringan komunikasi melalui media elektronik dengan e-mail: pbtpusat @ yahoo.com atau memanfaatkan
blog dengan alamat:http://florasawita.com seperti yang telah dilakukan oleh PBT Pusat Ditjen Perkebunan.
Selain itu diterbitkannya Buletin setiap dua bulan sekali yang edisi pertamanya telah disebarkan diharapkan turut mendukung tujuan FKPBTP. Buletin no 1/8/2007 terbit pada minggu ke 3 bulan Agustus 2007 lalu, isinya menginformasikan terbentuknya Forum Komunikasi Pengawas Benih Tanaman Perkebunan, inventarisasi Pengawas Benih Tanaman Perkebunan dan pengusulan anggota pengurus Forum Komunikasi tersebut kepada :
1.Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Seluruh Indonesia
2.Kepala UPTD Kelembagaan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Perkebunan diseluruh Indonesia.
3.Pengawas Benih Tanaman Perkebunan seluruh Indonesia.
Diharapkan buletin tersebut telah sampai ke alamat yang dituju dan dapat segera ditanggapi oleh Pengawas Benih Tanaman Perkebunan di daerah dan Institusi yang terkait sehingga data Pengawas Benih Tanaman Perkebunan yang akurat dapat diperoleh. Beberapa daerah memang sudah mengirimkan tanggapan mereka dan redaksi pusat masih terus menunggu.
Akan tetapi upaya ini bukan tanpa kendala, pepatah “Maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai” tampaknya cocok diberikan untuk upaya PBT pusat ini. Maksud hati meningkatkan komunikasi antar PBT apa daya sarana terbatas…..! Bagaimana akan intensif jika komputer yang akan dihubungkan dengan internet masih pinjam dari unit kerja lain dan merupakan satu – satunya sarana kerja yang dimiliki PBT pusat yang terdiri 5 orang. Ditambah lagi prosedur yang rumit dan tanggapan miring dari beberapa rekan kerja non PBT. Alhasil banyak rencana yang telah disusun akhirnya tersendat. Mungkinkah mereka dapat bekerja secara profesional sesuai fungsinya?? Harapan ini masih jauh untuk terwujud (Tri Lestari).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar