Sawit Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Posted byMasih ada waktu ... untuk melakukan sebuah perubahan, kerap menghampiri benak kita tatkala kehidupan semakin berat dirasakan. Optimisme sebuah kata yang sarat akan makna, menjadi sebuah semangat untuk terus melakukan tugas dan karya bagi kelangsungan hidup di dunia ini.
Industri oleochemical merupakan jenis industri yang dikenal sebagai intermediate industri sawit, perkembangan industri dari hulu ke hilir ini, menjadi semakin besar manakala sawit juga sangat berpotensial sebagai bahan baku produk kesehatan dan biofuel, yang memang sangat dibutuhkan dewasa ini.
Prospektif kinerja industri oleochemical menjadi semakin bertambah, menyusul meningginya permintaan biofuel sebagai energi alternatif yang berasal dari sawit. Semakin meninggi permintaaan akan produk ini, tentu saja mempengaruhi suplai dan demand yang terjadi. Ini merupakan sebuah babak baru, dimana pengusaha industri oleochemical menjadi sebuah kekuatan untuk melakukan perubahan.
Sebagai renewable resources, sawit menjadi industri yang semakin berkembang. Perkembangan yang sudah dimulai beberapa waktu lalu terjadi dari hulu hingga hilirnya. Industri hulu semakin meningkat, dengan bertambahnya areal perkebunan khusus sawit dan berdampak positif terhadap peningkatan produksi CPO di tanah air. Bahkan beberapa media mencatat pertumbuhan produksi CPO saat ini, sudah melampaui Malaysia sebagai produsen CPO terbesar di dunia.
Produksi CPO menurut data Komisi Minyak Sawit (KMSI) areal perkebunan sawit pada 2005 telah mencapai sekitar 5,25 juta hektar dengan produksi nasional CPO mencapai 14,7 juta ton. Produksi ini mengalami kenaikan sebesar 8,5% dibanding tahun sebelumnya sebesar 13,6 juta ton. Apabila dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia yang telah mampu memproduksi 15 juta ton pada tahun yang sama.
Prediksi CPO Indonesia, tahun ini akan meningkat sebesar 10% yang berarti akan meningkat menjadi sekitar 16 juta ton di 2006. Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) seperti yang dilansir Business News, 27 Juli 2006, ekspor CPO pada 2006 diprediksi akan naik 9,4% menjadi 10,5 juta ton senilai USD 4,21 miliar dari 9,6 juta ton tahun lalu dengan nilai USD 3,92 miliar. Ekspor yang didominasi China dan India lebih dari 60%, diperkirakan juga akan ikut meningkat.
Menurut laporan Oil world, produksi CPO dunia akan meningkat 7% atau mencapai 36 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 33,6 juta ton. Malaysia dan Indonesia merupakan produsen CPO dunia dengan menguasai lebih dari 85% produksi CPO dunia saat ini.
Industri hilir juga mengalami kejadian serupa, munculnya pabrik-pabrik baru merupakan imbas akibat permintaan dunia akan biofuel yang terus bertambah. Tahun 2006, hampir seluruh perkebunan besar di Indonesia memanfaatkan peluang ini dengan mendirikan pabrik biodiesel baru sebagai dampak positif permintaan dunia akan produk ini. Dengan kebutuhan dunia sebesar 1 miyar ton per tahun akan bahan bakar solar petroleum, maka apabila disubtitusi sebesar 5% untuk biodiesel maka akan membuka peluang pasar yang sangat besar.
Untuk menjawab tantangan tersebut diatas, maka dunia usaha harus bergandengan tangan dengan pemerintah pusat maupun daerah, bersinergi membangun industri sawit masa depan. Di samping memberikan profitabilitas yang tinggi dan berkesinambungan bagi para pelaku bisnis, kebun sawit juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Semoga. (IK)
0 comments:
Posting Komentar