Belum lagi usai penanggulangan dampak kenaikan BBM sebesar 150%, kembali saat ini Industri dikejutkan rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Rencana kenaikan TDL yang dihembuskan PLN ini di amini oleh pemerintah sebagai penentu kebijakan dan dijadwalkan paling lambat Maret 2006 dapat direalisasikan.
Ditengah maraknya kinerja PLN yang buruk akibat banyaknya kebocoran-kebocoran distribusi, kelemahan managemen dan berbagai kasus di dalam tubuh PLN sehingga mengakibatkan biaya tinggi di dalam tubuhnya. PLN yang juga mengantongi uang rakyat sebesar 15 Triliun Rupiah sebagai subsidi APBN 2006 ternyata masih merasa belum mencukupi kebutuhannya. Sebagai akibatnya tentu saja untuk mengurangi defisit yang terjadi PLN harus ditanggung konsumen yang tidak lain adalah rakyat Indonesia.
Belum cukup penderitaan yang ditimbulkan penguasa (baca:pemerintah) untuk rakyat Indonesia. Sedikit kilas balik pada 2005, kenaikan BBM yang mencapai lebih 100% dan menyengsarakan rakyat ternyata hanya mendapatkan kompensasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang mengakibatkan beberapa korban jiwa. Sama halnya dengan yang di alami industri di tanah air, kenaikan BBM sebesar 150% hanya mendapatkan kompensasi akal-akalan penurunan tarif THC yang ternyata sama saja tarifnya setelah diikuti kenaikan tarif-tarif lainnya. Tentu saja keadaan ini menjadi tidak kondusif bagi Industri, satu persatu industri tumbang dan melarikan diri ke luar negeri.
Awal 2006, kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) diberlakukan pemerintah bagi industri. Di tengah tingginya biaya yang dirasakan industri, kembali beban ditaruh diatas pundaknya. Tetapi bagi rakyat Indonesia, kenaikan UMR tidak membawa perubahan berarti bagi taraf hidupnya, kecuali bagi mereka yang bekerja dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Bagaimana dengan mereka yang tidak bekerja? (Pertanyaan khusus untuk pemerintah)
Dalam suatu Negara, pemerintah diadakan dengan tujuan untuk penyelenggaraan negara dan mensejahterakan rakyatnya. Apabila tujuan tersebut tidak terwujud berarti kegagalan sudah di ambang mata. Beban yang berat bagi rakyat (termasuk industri) kembali akan bertambah akibat kenaikan TDL. Penggolongan masyarakat dan industri yang kembali dihembuskan pemerintah sebagai tembok pemisah, sebenarnya tidak berarti banyak. Karena beban industri merupakan beban rakyat Indonesia juga, bahkan menurut rencana pemerintah, TDL bagi industri akan dinaikkan sebesar 100% lebih.
Bagi industri sebenarnya kenaikan akibat penyesuaian biaya yang naik merupakan suatu kewajaran, akan tetapi harus memiliki kaidah kepatutan dan berkeadilan. Sebab industri di tanah air menyadari bahwa negara tidak mungkin bisa selamanya mempertahankan sistem subsidi yang tidak sehat dan banyak menimbulkan ketimpangan. Akan tetapi apabila industri merasakan beban yang silih berganti dan terus menerus, tentu saja hanya akan mendatangkan kematian bagi industri secara perlahan-lahan.
BBM, UMR dan TDL merupakan komponen besar bagi biaya produksi. Apabila biaya komponen ini terlalu besar maka secara langsung biaya produksi menjadi besar. Akibatnya biaya ini harus ditanggung harga penjualan, dan akhirnya konsumen yang juga merupakan bagian dari rakyat kembali harus menanggung penderitaan.
Industri Oleochemical Indonesia memang merupakan industri yang berorientasi ekspor, akan tetapi kenaikan TDL akan memberikan imbas yang sama seperti industri lainnya. Belum lagi, harga penjualan tidak bisa dinaikkan begitu saja karena harus bersaing dengan industri serupa di negara tetangga. Adanya perubahan harga ini, akan mendistorsi nilai kontrak bahkan mempengaruhi langsung kinerja positif penjualan dari positif menjadi negatif. Sampai pada akhirnya, industri akan kehilangan daya saing di dunia internasional.
Beberapa kasus “energy shortages” pada industri di Sumatera Utara khususnya industri oleochemical yang berada disana semakin meresahkan tetapi tidak kunjung usai. Bahkan pasokan listrik dari PLN wajib “black out” 4-5 jam setiap harinya, tentu saja penderitaan menjadi semakin panjang. Kinerja PLN yang buruk dan inefisiensi yang terjadi didalam tubuhnya harus ditanggung industri lain, merupakan hal yang tidak berkeadilan.
Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia mengajak semua komponen bangsa Indonesia untuk menolak kenaikan TDL yang direncanakan pemerintah dan akan diberlakukan paling lambat Maret 2006. Rencana Kenaikan TDL, secara mendasar hanya akan menimbulkan lebih dalam lagi penderitaan bagi rakyat dan perekonomian Indonesia.
Hanya ada satu kata untuk melawan penindasan, seperti Wiji Tukul sebagai pahlawan tanpa nama : L A W A N ! ! !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
2011 News
Africa
AGRIBISNIS
Agriculture Business
Agriculture Land
APINDO
Argentina
Australia
Bangladesh
benih bermutu
benih kakao
benih kelapa
benih palsu
benih sawit
benih sawit unggul
Berita
Berita Detikcom
Berita Info Jambi
Berita Kompas
Berita Padang Ekspres
Berita Riau Pos
Berita riau terkini
Berita Riau Today
Berita Tempo
bibit sawit unggul
Biodiesel
biofuel
biogas
budidaya sawit
Bursa Malaysia
Cattle and Livestock
China
Cocoa
Company Profile
Corn
corporation
Cotton
CPO Tender Summary
Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO)
Dairy
Dairy Products
Edible Oil
Euorope
European Union (EU)
FDA and USDA
Fertilizer
Flood
Food Inflation
Food Security
Fruit
Futures
Futures Cocoa and Coffee
Futures Edible Oil
Futures Soybeans
Futures Wheat
Grain
HUKUM
India
Indonesia
Info Sawit
Investasi
Invitation
Jarak pagar
Kakao
Kapas
Karet
Kebun Sawit BUMN
Kebun Sawit Swasta
Kelapa sawit
Kopi
Law
Lowongan Kerja
Malaysia
Meat
MPOB
News
Nilam
Oil Palm
Oil Palm - Elaeis guineensis
Pakistan
palm oil
Palm Oil News
Panduan Pabrik Kelapa Sawit
pembelian benih sawit
Penawaran menarik
PENGUPAHAN
perburuhan
PERDA
pertanian
Pesticide and Herbicide
Poultry
REGULASI
Rice
RSPO
SAWIT
Serba-serbi
South America
soybean
Tebu
Technical Comment (CBOT Soyoil)
Technical Comment (DJI)
Technical Comment (FCPO)
Technical Comment (FKLI)
Technical Comment (KLSE)
Technical Comment (NYMEX Crude)
Technical Comment (SSE)
Technical Comment (USD/MYR)
Teknik Kimia
Thailand
Trader's Event
Trader's highlight
Ukraine
umum
USA
Usaha benih
varietas unggul
Vietnam
Wheat
0 comments:
Posting Komentar