RSS Feed

Tom Cat Sebenarnya Menguntungkan Petani, karena Memangsa Serangga Hama

Posted by Flora Sawita Labels: , , , ,





















Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap hati-hati agar tidak terkena
oleh racun yang dikeluarkan kumbang kecil yang sering disebut Tom Cat.
Tom Cat ini mempunyai cairan yang mengandung toksin/racun Piderin untuk
melindungi diri. Bila kita dihinggapi Tom Cat, tidak usah panik dan usahakan
jangan ditepuk tetapi usirlah dengan cara meniup atau menghalaunya.
Bila ternyata Tom Cat sudah terlanjur ditepuk, segeralah dicuci dengan air sabun
agar dampak dari cairan yang mengandung racun tersebut dapat diminimalisir.
Binatang sejenis kumbang ini sudah ada di sekitar kita sejak lama
(bukan serangga baru) dan tidak mematikan.

Tom Cat yang mempunyai nama latin Paederus fuscipes ini berbentuk kumbang
kecil termasuk Ordo Coleoptera. Menyukai hidup pada daun-daun yang lapuk.
Kumbang kecil ini tidak menggigit atau menyengat, namun apabila diganggu akan
mengeluarkan racun yang disebut pederin yang menimbulkan iritasi serius pada kulit,
sehingga kulit terlihat seperti terbakar dan berlangusng sekitar satu minggu bahkan lebih.

Dalam penjelasannya Dr. Haryono yang didampingi para peneliti bidang
Entomologi Badan Litbang Pertanian mengatakan, sebenarnya kumbang kecil
ini temasuk predator yang memangsa serangga hama, sehingga dalam konteks
pertanian menguntungkan bagi petani karena turut menjaga dan menekan
populasi hama. Serangga ini menyukai cahaya, oleh karena itu ketika malam
hari dia akan pindah ke rumah yang terang dan masuk. Ledakan populasi
biasanya terjadi diakhir musim hujan dan akan menurun ketika musim kemarau.

Tindakan pertolongan pertama adalah dengan mencuci daerah terkontaminasi serangga
dengan air sabun untuk menghilangkan racun pederin yang dikeluarkan oleh serangga,
namun apabila sakit terus berlanjut segera pergi ke dokter. Racun pederin tidak
menular atau menyebar ke bagian lain (bersifat iritasi kulit lokal) dan tidak
akan sampai mematikan seperti diberitakan di media TV bahwa racunnya 12 kali
racun ular. Namun, apabila tidak ditangani dengan baik, misal karena gatal lalu
digaruk dengan tangan kotor, sehingga timbul serangan sekunder berupa bakteri
atau jamur atau mungkin virus, maka hal inilah yang mengakibatkan dampaknya
akan meluas.

0 comments:

Posting Komentar

Label

2011 News Africa AGRIBISNIS Agriculture Business Agriculture Land APINDO Argentina Australia Bangladesh benih bermutu benih kakao benih kelapa benih palsu benih sawit benih sawit unggul Berita Berita Detikcom Berita Info Jambi Berita Kompas Berita Padang Ekspres Berita Riau Pos Berita riau terkini Berita Riau Today Berita Tempo bibit sawit unggul Biodiesel biofuel biogas budidaya sawit Bursa Malaysia Cattle and Livestock China Cocoa Company Profile Corn corporation Cotton CPO Tender Summary Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel Oil (PKO) Dairy Dairy Products Edible Oil Euorope European Union (EU) FDA and USDA Fertilizer Flood Food Inflation Food Security Fruit Futures Futures Cocoa and Coffee Futures Edible Oil Futures Soybeans Futures Wheat Grain HUKUM India Indonesia Info Sawit Investasi Invitation Jarak pagar Kakao Kapas Karet Kebun Sawit BUMN Kebun Sawit Swasta Kelapa sawit Kopi Law Lowongan Kerja Malaysia Meat MPOB News Nilam Oil Palm Oil Palm - Elaeis guineensis Pakistan palm oil Palm Oil News Panduan Pabrik Kelapa Sawit pembelian benih sawit Penawaran menarik PENGUPAHAN perburuhan PERDA pertanian Pesticide and Herbicide Poultry REGULASI Rice RSPO SAWIT Serba-serbi South America soybean Tebu Technical Comment (CBOT Soyoil) Technical Comment (DJI) Technical Comment (FCPO) Technical Comment (FKLI) Technical Comment (KLSE) Technical Comment (NYMEX Crude) Technical Comment (SSE) Technical Comment (USD/MYR) Teknik Kimia Thailand Trader's Event Trader's highlight Ukraine umum USA Usaha benih varietas unggul Vietnam Wheat