Pemerintah Janji Habis-habisan Jaga Harga Sembako Pasca BBM Naik
Posted by Labels: harga, minyak goreng, sembako
Jakarta - Pemerintah sangat yakin BBM akan segera dinaikkan Rp 1.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Setelah kenaikan, pemerintah berjanji untuk menahan kenaikan harga sembako.
Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa ketika dalam rapat Tim Stabilisasi Harga Bahan Pokok di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (28/3/2012).
"Kami akan berupaya habis-habisan menjaga agar harga barang yang berpengaruh besar pada daya beli masyarakat miskin tidak bergejolak agar tidak ada pukulan ganda bagi masyarakat miskin saat harga solar dan premium naik," jelas Hatta.
Dia mengatakan, sejauh ini harga bahan-bahan pokok masih cukup stabil. Data yang dikompilasi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sebagian bahan pokok justru sedang dalam tren menurun karena sedang memasuki musim panen raya yang puncaknya April mendatang.
Wakil Presiden Boediono mengatakan pemerintah akan menyiapkan berbagai langkah menjaga kenaikan harga sembako. "Kita harus menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi shock kenaikan harga," imbuh Boediono.
Sebagai gambaran, antara Februari dan Maret, harga beras umum yang paling banyak dikonsumsi masyarakat turun 1,12%. Demikian pula dengan harga beras termurah yang juga turun 1,23%. Sementara harga daging ayam turun 6,47%, dan daging sapi cukup stabil naik tipis 0,48%.
Harga komoditas pokok yang mengalami kenaikan adalah minyak goreng curah. Kenaikan ini bukan karena terpengaruh rencana kenaikan harga premum dan solar, melainkan karena ada tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang selalu berkorelasi positif dengan harga minyak goreng curah, Selama sebulan terakhir itu, harga minyak goreng curah naik 2,13%. Sebaliknya haga minyak goreng kemasan masih relatif stabil, hanya mengalami kenaikan 0,02%.
Harga komoditas lain yang juga naik dengan tajam adalah cabai rawit sebesar 39,66% sedangkan cabai merah naik 16,89%. Masalahnya, kendati bukan bahan pokok, kenaikan harga cabai selalu menarik perhatian ibu-ibu rumah tangga.
Selain menjaga stabilitas harga, Wapres Boediono meminta Kementerian Pertanian dan Perum Bulog menjaga stabilitas stok beras Pemerintah. Per 28 Maret 2012, stok beras Pemerintah tercatat 1,14 juta ton. Kendati belum mencapai stok ideal sebesar 1,5 juta ton, stok sebesar ini masih cukup untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar.
Ketersediaan barang memang akan sangat berpengaruh pada harga. Itu sebabnya, pemerintah akan menjaga sebaik-baiknya ketersediaan komoditas harga pokok dan keamanan jalur distribusinya.
Dalam rapat tersebut juga hadir Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution yang menyatakan kenaikan harga BBM subsidi Rp 1.500 bakal menambahkan inflasi 2,43% di 2012. Sehingga perkiraan inflasi akan menjadi antara 6,75% hingga 6,8%. Jika tidak ada kenaikan harga BBM, BI memperkirakan tingkat inflasi 2012 akan mencapai 4,3%-4,4%.
(dnl/hen)
http://finance.detik.com/read/2012/03/28/174714/1879299/4/pemerintah-janji-habis-habisan-jaga-harga-sembako-pasca-bbm-naik
Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa ketika dalam rapat Tim Stabilisasi Harga Bahan Pokok di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (28/3/2012).
"Kami akan berupaya habis-habisan menjaga agar harga barang yang berpengaruh besar pada daya beli masyarakat miskin tidak bergejolak agar tidak ada pukulan ganda bagi masyarakat miskin saat harga solar dan premium naik," jelas Hatta.
Dia mengatakan, sejauh ini harga bahan-bahan pokok masih cukup stabil. Data yang dikompilasi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sebagian bahan pokok justru sedang dalam tren menurun karena sedang memasuki musim panen raya yang puncaknya April mendatang.
Wakil Presiden Boediono mengatakan pemerintah akan menyiapkan berbagai langkah menjaga kenaikan harga sembako. "Kita harus menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi shock kenaikan harga," imbuh Boediono.
Sebagai gambaran, antara Februari dan Maret, harga beras umum yang paling banyak dikonsumsi masyarakat turun 1,12%. Demikian pula dengan harga beras termurah yang juga turun 1,23%. Sementara harga daging ayam turun 6,47%, dan daging sapi cukup stabil naik tipis 0,48%.
Harga komoditas pokok yang mengalami kenaikan adalah minyak goreng curah. Kenaikan ini bukan karena terpengaruh rencana kenaikan harga premum dan solar, melainkan karena ada tren kenaikan harga minyak mentah dunia yang selalu berkorelasi positif dengan harga minyak goreng curah, Selama sebulan terakhir itu, harga minyak goreng curah naik 2,13%. Sebaliknya haga minyak goreng kemasan masih relatif stabil, hanya mengalami kenaikan 0,02%.
Harga komoditas lain yang juga naik dengan tajam adalah cabai rawit sebesar 39,66% sedangkan cabai merah naik 16,89%. Masalahnya, kendati bukan bahan pokok, kenaikan harga cabai selalu menarik perhatian ibu-ibu rumah tangga.
Selain menjaga stabilitas harga, Wapres Boediono meminta Kementerian Pertanian dan Perum Bulog menjaga stabilitas stok beras Pemerintah. Per 28 Maret 2012, stok beras Pemerintah tercatat 1,14 juta ton. Kendati belum mencapai stok ideal sebesar 1,5 juta ton, stok sebesar ini masih cukup untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar.
Ketersediaan barang memang akan sangat berpengaruh pada harga. Itu sebabnya, pemerintah akan menjaga sebaik-baiknya ketersediaan komoditas harga pokok dan keamanan jalur distribusinya.
Dalam rapat tersebut juga hadir Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution yang menyatakan kenaikan harga BBM subsidi Rp 1.500 bakal menambahkan inflasi 2,43% di 2012. Sehingga perkiraan inflasi akan menjadi antara 6,75% hingga 6,8%. Jika tidak ada kenaikan harga BBM, BI memperkirakan tingkat inflasi 2012 akan mencapai 4,3%-4,4%.
(dnl/hen)
http://finance.detik.com/read/2012/03/28/174714/1879299/4/pemerintah-janji-habis-habisan-jaga-harga-sembako-pasca-bbm-naik
0 comments:
Posting Komentar