Tata Cara Pengiriman Tanaman
Posted by Labels: benih sawit unggul, bibit, HUKUM, karantina, kargo, pengiriman, tanaman![]() |
| Kargo Udara |
Memahami Pengiriman Tanaman Lewat UdaraAgak berbeda dengan pengiriman paket pada umumnya, karena selain cukup mahal, pengiriman tanaman via udara juga memerlukan beberapa prosedur khusus yang tidak dijumpai pada pengiriman melalui ekspedisi darat/laut.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dimengerti sebelum memutuskan melakukan pengiriman tanaman melalui udara.
Penggantian Media TanamBiaya pengiriman paket lewat udara adalah biaya pengiriman yang mahal, untuk inilah penggantian media tanam dengan media yang lebih ringan seperti campuran sekam+cocopeat+pupuk kandang dapat dilakukan untuk menekan biaya.
Sebagai contoh, pengiriman 50 bibit tanaman sawit yang dikurangi berat medianya dari sekitar 3 Kg menjadi
500 - 600 gram dengan menggunakan campuran sekam+cocopeat+pupuk kandang dapat menghemat biaya pengiriman sampai dengan Rp. 360.000,-
Untuk pengiriman tanaman dengan waktu pengiriman lebih dari 3 hari, mengganti media dengan hidrogel mungkin adalah merupakan cara terbaik.
Trik mengkombinasikan penggunaan hidrogel dengan larutan erecto biozon kadang berhasil dilakukan untuk menekan biaya pengiriman dan menghindari tanaman dari surcharge dan karantina. Dengan menggunakan media ini, tanaman dapat disimpan dalam box tertutup rapat tanpa cahaya dan udara selama pengirimannya, bahkan tanaman akan tetap segar tiba di tempat tujuan setelah menempuh waktu pengiriman sampai 7 hari. Trik ini 'wajib' dilakukan jika tanaman dikirimkan melalui jasa ekspedisi darat atau laut yang biasanya akan memakan waktu sampai berhari-hari.
Pengemasan / Packing
Pengiriman tanaman lewat mensyaratkan pengemasan yang kuat yang sesuai dengan persyaratan penerbangan.
Beberapa maskapai penerbangan bahkan mensyaratkan penggunaan material kayu sebagai pembungkus untuk pengiriman tanaman di ruang cargo pesawat mereka. Biaya pengemasan yang diterapkan oleh jasa ekspedisi akan bervariasi namun pada umumnya akan berkisar di angka Rp. 35.000,- dan akan bertambah sesuai besar paket yang dikirimkan.
Perhitungan Berat
Seperti umumnya pada perhitungan berat paket, cara menghitung berat paket juga dilakukan dengan memperhitungkan perbandingan antara berat fisik dan ukuran fisik dari paket. Jika dilihat dari ukuran fisik paket ternyata lebih dominan dari berat fisiknya maka perhitungan berat dilakukan dengan cara menghitung volume yang dikonversikan menjadi berat (volumetrik) dengan rumus perhitungan (panjang x lebar x tinggi) / 6000.
Contoh, jika 1 paket bibit Sawit setinggi 20 Cm dengan berat kurang dari 1 Kg dikirim dalam kemasan kardus minuman kemasan yang berukuran 36 x 24 x 21 cm sehingga berat totalnya menjadi 1 kg, maka perhitungan berat pertama-tama akan dilakukan oleh jasa ekspedisi dengan menghitung berat paket menggunakan timbangan. Kemudian pihak jasa ekspedisi akan menghitung volumetrik paket yaitu (36 x 24 x 21) / 6000 = 3.024 Kg. Dalam kasus ini karena berat dari perhitungan volumetrik yang 3.024 Kg ternyata lebih besar dari berat fisik yang 1 kg maka perhitungan berat yang dipakai adalah 3.024 Kg. Jika berat kardus cargo tadi berasal dari 4 tanaman Sawit seberat 5 kg, maka yang berat yang dihitung adalah 5 kg, karena 5 kg lebih besar dari 3.024 Kg.
Biaya Tambahan - Surcharge
Tanaman memerlukan penempatan dan penanganan khusus di dalam ruang cargo pesawat dimana paket tidak
ditempatkan dengan cara ditumpuk dan pada posisi yang salah (terbalik) . Untuk inilah beberapa pihak maskapai penerbangan akan mengenakan biaya tambahan (surcharge) sebesar 50% untuk fasilitas ini. Contoh jika biaya pengiriman normal ke Batam adalah Rp. 18.000,- / kg maka jika yang dikirmkan berupa tanaman akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 9.000,- hingga perhitungan biaya akan menjadi Rp. 27.000,- /kg.
Karantina
Biaya unik yang ada pada pengiriman tanaman via udara adalah biaya karantina.Biaya ini menjadi unik karena biaya ini tidak dijumpai pada pengiriman tanaman menggunakan jasa transpotasi darat atau laut domestik. Biaya karantina akan dikenakan dengan besaran sekitar Rp. 50.000,- untuk 1 kali pengiriman tidak peduli berapa jumlah tanaman yang ada.
Untuk dapat lolos karantina, tanaman memerlukan surat pengantar dari dinas perkebunan yang berisi keterangan tentang nama jenis tanaman.
Permasalahan berkaitan dengan karantina dapat berpotensi menyebabkan kematian tanaman. Kematian ini disebabkan karena tanaman akan tertahan di bandara dalam waktu yang bisa cukup lama tanpa penyiraman. Ilustrasi Perhitungan
Sebagai ilustrasi jika tanaman yang dikirimkan ke batam berupa 8 bibit sawit setinggi 20 Cm dengan harga Rp. 10.000,- per bibit yang dapat dimasukkan ke dalam 2 box eks minuman air mineral (estimasi berat = 5 kg/box), maka biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
- Harga bibit 8 tanaman = 8 x 10rb = Rp. 80.000,-
- Biaya penggantian media = 8 x 20rb = Rp. 160.000,-
- Biaya packing 2 box = 2 x 25rb = Rp. 50.000,-
- Biaya karantina 1 x pengiriman = Rp. 50.000,-
- Biaya pengiriman 2 box = 2 x ( 5 x 27rb) = Rp. 270.000,-
Total = Rp. 610.000,-


0 comments:
Posting Komentar